Pengujian suasana basah

Revisi sejak 14 April 2021 03.52 oleh WahyuNF (bicara | kontrib) (membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam teknik tegangan tinggi, pengujian suasana basah adalah suasana pengujian yang menguji isolasi peralatan listrik dalam keadaan basah. Alat yang digunakan untuk meniru kondisi basah adalah pembuat hujan tiruan. Alat ini diletakkan di atas objek uji. Susunan alat terdiri dari pipa-pipa horizontal yang dipasang paralel. Pemasangan alat menggunakan penyangga yang mempertahankan posisinya tetap tidak berubah. Tiap pipa memiliki nozel-nozel yang merata di setiap bagian permukaannya. Air dipompa melewati pipa-pipa dan keluar melalui nozel-nozel. Pengaturan intensitas air dilakukan dengan mengatur debit air. Arah penyiraman diatur menggunakan perpindahan posisi pipa. Sebelum melakukan pengujian suasana basah, objek uji disiram selama 15 menit terlebih dahulu. Berdasarkan standar dari Komisi Elektronteknik Internasional, intensitas penyiraman antara 1-1,5 mm/menit. Intensitas penyiraman ini diperoleh dengan sudut penyiraman sebesar 45o. Standar resistivitas air yang digunakan adalah 10 kΩ/cm pada suhu 20oC. Resitivitas air ini diukur di dalam bejana. Pada praktiknya, sulit diterapkan suhu yang tepat, sehingga resistivitas air dapat diukur menggunakan faktor koreksi suhu.[1]

Referensi

  1. ^ Tobing, Bonggas L. (2012). Dasar-Dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi (edisi ke-2). Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 14. ISBN 978-602-241-029-4.