Jenny Rachman
Jenny Rosyeni Rachman (EYD: Yenny Rosyeni Rachman (lahir 18 Januari 1959) adalah seorang pemeran dan politikus Indonesia keturunan Aceh, Madura dan Tionghoa. Ia merupakan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) ke-8 yang menjabat pada periode 2006 - 2011.
Jenny Rachman | |
---|---|
Lahir | Jenny Rosyeni Rachman 18 Januari 1959 Jakarta, Indonesia |
Nama lain | Jenny Rachman |
Almamater | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1973 - sekarang |
Partai politik | Partai Demokrat (2014 - sekarang) |
Suami/istri |
Budi Prakoso
(m. 1986; c. 1994)
Supradjarto (m. 2008) |
Anak | Pernikahan dengan Budi Prakoso:
|
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia |
Karier
Jenny Rachman mengawali kariernya sebagai bintang iklan, model foto, dan peragawati sejak usia 14 tahun. Film awal debutnya Ita Si Anak Pungut (1973) arahan Frank Rorimpandey dan debut memerani peran utama lewat film Rahasia Gadis (1975). Keseriusannya dalam film telah ditunjukkan dengan diraihnya 2 Piala Citra melalui Kabut Sutra Ungu (1979) arahan sutradara Sjumandjaja dalam FFI 1980 dan Gadis Marathon (1981) arahan Chaerul Umam pada FFI 1982.
Yenny yang pada akhir tahun 70-an dikenal sebagai salah satu bintang dari The Big Five (selain Roy Marten, Doris Callebaute, Yati Octavia dan Robby Sugara) juga dinilai sebagai aktris yang lengkap. Dia bisa menjadi magnet layar yang menghasilkan box office bagi film-filmnya, sekaligus memberikan akting yang mampu diapreasiasi kritikus. Oleh karena itu wanita ini diberi gelar "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan industri film Indonesia.[1]
Meski tidak lagi aktif bermain film, Yenny tetap aktif di dunia keartisan. Melalui kongres PARFI 2006, Yenny terpilih sebagai ketua umum organisasi aktor dan aktris film Indonesia untuk periode 2006-2010, mengantikan Eva Rosdiana Dewi.
Yenny pernah menikah dengan A Hanafie, bercerai dan menikah dengan Budi Prakoso (adik Setiawan Djodi).[1] Setelah itu, Yenny menikah dengan Niti Yudowahyo, blesteran Indonesia-Australia.[2] Sayang pernikahan ini berakhir pada 11 Desember 2007.[3] Tak lama menjanda, pada tanggal 18 April 2008, Yenny resmi disunting oleh Supradjarto, salah seorang direksi Bank BRI. Dalam pernikahan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin bertindak sebagai wali hakim mempelai putri, sedangkan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menjadi saksi pernikahan.[4] Saat ini Yenny tengah mempersiapkan kembalinya ke film Indonesia dengan menjadi produser film yang mengambil tema tentang Kartini.[5]
Filmografi
Nominasi dan penghargaan
Film | ||||
---|---|---|---|---|
Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil | |
1979 | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Nominasi | ||
1980 | Menang | |||
1982 | Menang | |||
1984 | Nominasi | |||
1985 | Nominasi |
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
Referensi
- ^ KELUARGA PRESIDEN BANGUN PABRIK GULA DI TIMTIM , diakses 22 Oktober 2007
- ^ Suami Yenny Rachman Dikabarkan akan Dideportasi, diakses 22 Oktober 2007
- ^ Yenny Rachman Resmi Cerai, diakses 14 Mei 2008
- ^ Tommy Soeharto Jadi Saksi Pernikahan Yenny Rachman, diakses 14 Mei 2008
- ^ Jadi Produser, Jenny Rachman Gaet Marcella Zalianty, diakses 30 Maret 2010
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mieke Widjaja Film : Kembang Semusim (1981) |
Pemeran Utama Wanita Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Gadis Marathon (1982) |
Diteruskan oleh: Christine Hakim Film : Di Balik Kelambu (1983) |
Didahului oleh: Christine Hakim Film : Pengemis dan Tukang Becak (1979) |
Pemeran Utama Wanita Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Kabut Sutra Ungu (1980) |
Diteruskan oleh: Mieke Widjaja Film : Kembang Semusim (1981) |