Ancol, Pademangan, Jakarta Utara
Ancol adalah salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Pademangan, kota Jakarta Utara, provinsi DKI Jakarta, Indonesia, dengan luas wilayah 3,77 km2. Kelurahan ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah Utara, pantai Laut Jawa di sebelah Timur, Pelabuhan Sunda Kelapa di sebelah Barat, dan Sungai Tiram di sebelah Selatan.
Ancol | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | ||||
Kota Administrasi | Jakarta Utara | ||||
Kecamatan | Pademangan | ||||
Kodepos | 14430 | ||||
Kode Kemendagri | 31.72.05.1003 | ||||
Kode BPS | 3175020003 | ||||
Luas | 3,77 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 29.978 (2020) | ||||
Kepadatan | 7.952 km2 | ||||
|
Sejarah
Ancol mengandung arti tanah mendidih berpaya – paya. Dahulu, bila laut sedang pasang air payau kali Ancol berbalik kedarat menggenangi tanah sekitarnya sehingga terasa asin. Wajarlah bila orang – orang Belanda zaman VOC menyebut kawasan tersebut sebagai Zoutelande. tanah asin sebutan yang juga diberikan untuk kubu pertahanan yang dibangun di situ pada tahun 1656 (De Haan 1935:103 – 104).
Untuk menghubungkan Kota Batavia yang pada zaman itu berbenteng dengan kubu tersebut, sebelumnya telah dibuat terusan, yaitu Terusan Ancol, yang sampai sekarang masih dapat dilayari perahu. Kemudian dibangun pula jalan yang sejajar dengan terusan.
Pembuatan terusan, jalan dan kubu pertahanan di situ, karena dianggap strategis dalam dalam rangka pertahanan kota Batavia. Sifat strategis kawasan Ancol rupanya sudah dirasakan pada masa agama Islam mulai tersebar didaerah pesisir Kerajaan Sunda. Dalam Koropak 406, Carita Parahiyangan, Ancol disebut – sebut sebagai salah satu medan perang disamping Kalapa Tanjung Wahanten (Banten) dan tempat – tempat lainnya pada masa pemerintahan Surawisesa (1521 – 1535).
Demografi
Ditahun 2020, penduduk kelurahan ini berjumlah 29.978 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 15.517 jiwa dan perempuan sebanyak 14.461 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.952 jiwa/km2.[1]
Kota Jakarta Utara, termasuk di kelurahan ini, warganya berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Utara didominasi oleh warga dari suku Jawa, Betawi, Batak, Tionghoa dan Sunda, serta sebagian merupakan suku Minangkabau, Melayu, Bugis, dan suku lainnya.[2]
Kemudian dalam hal keagamaan, penduduk kelurahan ini juga cukup beragam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Jakarta Utara tahun 2020 mencatat jumlah pemeluk agama, dimana Islam sebanyak 81,24%, kemudian Kristen 11,90% (Protestan 7,55% dan Katolik 4,35%), Budha 6,68% dan Hindu 0,18%.[1]
Transportasi umum
- KAI Commuter: di stasiun Kampung Bandan
- Transjakarta BRT: Koridor (di halte Ancol)
- Transjakarta bus kota: Lin 12K History of Jakarta Explorer
- MikroTrans Jak Lingko: JAK 88 ke Terminal Tanjung Priok (via Ancol Barat III - Ancol Barat I - Lodan Raya)
- Mikrolet: M15 Terminal Tanjung Priok-Stasiun Jakarta Kota (via Lodan Raya)
Referensi
- ^ a b "Kota Jakarta Utara Dalam Angka 2020" (pdf). Badan Pusat Statistik Indonesia. 2020. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.