Jenggot adalah rambut yang tumbuh pada daerah janggut atau dagu, pipi, dan leher pria. Rambut di daerah di atas bibir kadang juga dikelompokkan sebagai "janggut" walaupun secara spesifik lebih sering disebut kumis. Ilmu yang mempelajari janggut disebut pogonologi. Sepanjang sejarah, pria berjanggut telah diasosiasikan dengan berbagai atribut seperti bijaksana, maskulin, atau berstatus tinggi, tetapi kadang juga diasosiasikan sebagai kurang rapi atau eksentrik.

Orang berjenggot lebat.

Dalam syariat Islam, umat Muslim disunnahkan untuk memotong habis kumis dan memelihara janggut, sekiranya orang tersebut berbakat memiliki janggut.[1]

Referensi

  1. ^ Ibnu ‘Umar, Nabi ﷺ bersabda, انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى “Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (Hadits riwayat Bukhari no. 5893).

Bacaan lanjutan

  • Akhirul Fajar, "Janggut" 15279-90 1999
  • Reginald Reynolds, Beards: Their Social Standing, Religious Involvements, Decorative Possibilities, and Value in Offence and Defence Through the Ages (Doubleday, 1949) (ISBN 0-15-610845-3)
  • Helen Bunkin, Randall Williams, Beards, Beards, Beards (Hunter & Cyr, 2000) (ISBN 1-58838-001-7)
  • Allan Peterkin, One Thousand Beards. A Cultural History of Facial Hair (Arsenal Pulp Press, 2001) (ISBN 1-55152-107-5)
  • A Dictionary of Early Christian Beliefs, David W. Bercot, Editor, pg 66-67.

Pranala luar