Ma'rang, Pangkajene dan Kepulauan

kecamatan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan
Revisi sejak 12 Mei 2021 13.23 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Ma'rang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Pangkajene, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Ma'rang
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenPangkajene dan Kepulauan
Pemerintahan
 • CamatDrs Hasanuddin
Populasi
 • Total29,776 jiwa (BPS 2.007). jiwa
Kode Kemendagri73.10.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7309080 Edit nilai pada Wikidata
Luas75,22 km²
Kepadatan- jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 4°41′58.29630″S 119°33′7.41208″E / 4.6995267500°S 119.5520589111°E / -4.6995267500; 119.5520589111
Air terjun Padang Lampe

Etimologi

Kata Ma’rang berasal dari kata Merrang (Bugis), yang artinya berteriak. Namun ada pula yang mengatakan kata tersebut berasal dari kata Amma’rang (Makassar) yang berarti suatu kondisi menahan pada saat buang hajat. (Makkulau, 2008).

Sejarah

Distrik Ma’rang dikepala oleh seorang Karaeng yang mempunyai tujuh kepala Kampung, terdiri dari 1. PituE (Lokmo), 2. Ma’rang (Matowa), 3. Bontosunggu (Lokmo), 4. (Gallarang), 5. Tala (Mado), 6. Bonto – Bonto (Mado’), 7. Kassi (Jennang). Menurut riwayat kekaraengan Ma’rang mulai berdiri sejak 100 tahun lalu. Karaeng yang pertama bernama Daeng Mattola dari keturunan Lokmo di PituE. Dahulu PituE itu meliputi kampong – kampong PituE, Ma’rang dan Bontosunggu. Perkampungan itu didirikan oleh orang – orang Bugis. Arajangnya terdiri dari sebilah Bajak. Menurut riwayat Kampung Laikang tersebut didirikan oleh orang – orang yang berasal dari Lemo – lemo (Bira, Bulukumba). (Makkulau, 2007 ; 2008).

Disamping Kekaraengan Ma’rang yang terdiri dari Kampung – kampong Ma’rang, PituE, Bontosunggu dan Laikang tercatat sebuah kekaraengan Tala yang meliputi Kampung – kampung seperti: Tala, Bonto – Bonto dan Kessi Kebo. Kampung – kampung itu didirikan oleh orang – orang Bone yang berasal dari Mampua (Bone). Orang – orang Mampua itu datang bersama – sama dengan rajanya (Arung Mampu) yang berslisih dengan Hadat Mampu. Sebelum meninggalkan Mampu dan tinggal di Tala pada permulaan abad ke-19, Arung Mampu mengangkat pemuka – pemuka atas Kampung – kampung tersebut. Arung Mampu dimaksud bernama La Makkulau.

Arung Mampu La Makkulau ini kemudian mengangkat kemenakannya bernama Daeng Matutu menjadi Sullewatang di Tala. Pada Tahun 1868 kearungan Tala yang berdiri sendiri itu digabungkan, masuk pada kekaraengan Ma’rang, disekitar tahun 1920, Tawakkaln Daeng Marola diangkat sebagai Karaeng Ma’rang, kemudian dia digantikan oleh Andi Pintara’, turunan dari Arung Mampu, La Makkulau, kemudian dia digantikan lagi oleh puteranya yang bernama Andi Makin. Setelah meninggal dunia, dia digantikan oleh puteranya yang bernama Andi Sadda’. (Makkulau, 2008).

Catatan kaki

Rujukan yang disebut dalam artikel

  • Makkulau, M. Farid W. 2007. Sejarah dan Kebudayaan Pangkep. Pangkep: Pemkab Pangkep.
  • Makkulau, M. Farid W. 2008. Sejarah Kekaraengan di Pangkep. Makassar:'Pustaka Refleksi.

Pranala luar