Munafik

orang bermuka dua dalam Al Qur'an
Revisi sejak 15 Mei 2021 03.00 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.

Terminologi dalam Al Qur'an

Dalam Al Qur'an terminologi ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.

Ciri-ciri

Berdasarkan hadits, Nabi Muhammad mengatakan: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu; jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat”.[1]

Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.[2]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ (Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar-Rabih telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin Abi ‘Amir Abu Suhail dari ayahnya dari Abu Huarairah. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).
  2. ^ Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin ‘Uqbah berkata: telah menceritakan kepada kami Sofyan dari al-‘Amsy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amr ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: ada empat perkara yang barangsiapa (empat perkara ini) terdapat pada dirinya secara lengkap, maka dia itulah orang munafik yang sesungguhnya, dan barangsiapa yang terdapat padanya satu perkara sifat saja, maka ia termasuk munafik juga, hingga ditinggalkan sifat yang satu ini. (empat perkara itu) ialah: (1) apabila ia dipercaya ia berkhianat, (2) apabila berkata ia berdusta, (3) apabila berjanji ia ingkar, (4) apabila berdebat ia melampaui batas (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).