Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang

sekolah di Indonesia
Revisi sejak 19 Mei 2021 17.33 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)


Pesantren Darussalam Sengkubang adalah sebuah Pondok pesantren di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Pondok ini mengkombinasikan pesantren klasik dan metode pengajaran berbasis berkurikulum seperti sekolah.

Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang
Yayasan Darussalam Sengkubang
Alamat
Jalan Raya Sengkubang kecamatan Mempawah Hilir

,
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan25 Juli 1992
PendiriH.Abdullah Alie (Ketua Yayasan)
HM.Yunus Nazam (Waka Yayasan)
KH.Tusirana Rasyid (Pimpinan Pondok)
PimpinanKH.Tusirana Rasyid
Lain-lain
SloganIslam is the way of Life and Rahmatan lil'Alamin
Moto
MotoBerbudi Tinggi
Berbadan Sehat
Berpengetahuan Luas
Berfikiran Bebas

Sejarah

Pesantren Darussalam Sengkubang resmi berdiri pada, 25 Juli 1992 bertepatan 24 Muharram 1413 H. Pendiri Pontren ini adalah H.Abdullah Alie, HM.Yunus Nazam, dan KH.Tusirana Rasyid. Tiga orang tersebut yang mengambil prakarsa hingga berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang atas izin Allah. H. Abdullah Ali’e sebagai Ketua Yayasan, H.M. Yunus Nazam sebagai Sekretaris Yayasan, dan KH. Tusirana Rasyid sebagai Pimpinan Pontren. Kemudian juga tak terlepas dari anak H.M. Yunus Nazam, yaitu H. Yusdiansyah, S.Pd.MM, alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai pendorong untuk mendirikan pondok pesantren dan dibantu oleh Syafawi Sunadi, Akhyar Akhmad yang juga alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur.

Berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang hingga seperti kondisinya pada saat ini mempunyai sejarah yang panjang. Pada tahun 1964 (zaman orde lama), beberapa tokoh masyarakat Sengkubang, antara lain H.M. Yusuf Amin (almarhum), M. Harun (almarhum), A. Rahman Yusuf, H.M. Yunus Nazam (saat itu belum haji), A. Hamid Nazam telah mendirikan Madrasah Diniyah, kemudian pada tahun 1970, didirikan Madrasah Tsanawiyah oleh M. Zuhdi H. Yusuf, yang pada saat itu dikenal dengan nama SMIP kependekatan dari Sekolah Menengah Islam Pertama. Akan tetapi 4 (empat) tahun kemudian menurut penuturan H.M. Yunus Nazam, Tsanawiyah tersebut mengalami kevakuman alias tidak ada kegiatan belajar mengajar, hingga akhirnya pada tahun 1982, dua orang tokoh yaitu H.M. Yunus Nazam dan H. Abdullah Ali’e, menemui Ust. TusiranaRasyid yang saat itu bertugas sebagai Da’i Pembangunan/Rabithah Alam Islamy, untuk membangun kembali Madrasah dengan kegiatan belajar mengajar tingkat Tsanawiyah digedung yang sudah ada dan berdirilah Madrasah Tsanawiyah babak baru tahun 1983 dengan jumlah murid perdana 39 orang, setahun kemudian 1984, dibuat akta pendirian Yayasan Darussalam sebagai langkah awal menuju perkembangan pendidikan selanjutnya dan pada tahun 1988 didirikan Madrasah Aliyah dengan jumlah murid perdana 10 orang.

Barulah pada tahun 1992 setelah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah berjalan cukup baik dimulailah menampung para santri yang mondok dengan program pendidikan formal MTs, Aliyah dan program Pontren sebanyak 17 orang santri perdana (tidak termasuk murid MTs dan MA), yang seluruh biaya nyantrnya ditanggung oleh Yayasan.

Pontren Darussalam Sengkubang Sampai saat ini, sudah menampung sejumlah 700 – an santri yang datang dari seluruh Kabupaten dan Kota se Kalbar, juga ada santri yang berasal dari negeri Kuching, Serawak Malaysia dan juga ada yang datang dari kepulauan Riau dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua yang beragam, petani, pegawai negeri, pengusaha, nelayan, peternak dan lain sebagainya.

Dan sejak berdirinya, Pontren Darussalam Sengkubang dipimpin oleh KH. Tusirana Rasyid (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar tahun 1975, dengan wakil kyai H. Yusdiansyah, S. Pd. MM (alumnus Pondok Modern Gontor, 1991) dan wakil kyai Muh. Raji, SHI (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, 1978), Kepala Madrasah Tsanawiyah, Drs. Ahmad Nasyarudin dan Kepala Madrasah Aliyah, H. Yusdiansyah, S. Pd. MM, Kepala TPA/TPQ Muhammad Yusuf, Kepala TK Farida Iriani dan Ka. Program Pontren Baharuddin, S.Ag. (alumnus ISID Institut Studi Islam Darussalam Gontor, 2001), dan dibantu oleh para sarjana pendidikan sesuai bidang dan disiplin ilmunya serta para pengasuh santri yang hidup bersama para santri selama 24 jam. Dari situlah, bahwa Pontren Darussalam Sengkubang dengan sistem yang sudah berjalan, tidak boleh ada vakum kegiatan untuk para santri, hingga seluruh waktu insya Allah terkontrol, terbimbing, terarah untuk kebaikan aktivitas demi masa depan para santri.

Metode Pembelajaran

Sistem pengajaran di Pontren Darussalam dilaksanakan secara klasikal (madrasi) baik formal MTs dan MA maupun program Pontren serta TPQ/TPA, juga diadakan secara salafy berupa bandungan untuk kaji kitab, dengan menekankan penguasaan ta’bir dan percakapan 2 bahasa yaitu bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran program Pontren dan percakapan sehari-hari para asatidz dan santri yang silabus dan kitab-kitabnya mengacu kepada Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Fasilitas

Kompleks pondok pada umumnya terdiri dari masjid besar, aula, gedung dua lantai, dan sekolah. Bangunan asrama melingkari bangunan sekolah. Terdapat juga:

Prestasi

  • Fahmil Qur’an
  • Lomba Kadarkum
  • Olimpiade Biologi
  • Pidato Bahasa Inggris(Pospenas II Palembang)
  • Kaligrafi

Referensi