Puteri Indonesia
Puteri Indonesia adalah kontes kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1992 oleh Yayasan Puteri Indonesia yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo[1] dan disponsori oleh perusahaan kosmetik Mustika Ratu[2]. Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia atau duta bangsa pada kegiatan-kegiatan yang bertaraf Internasional dan ikut serta dalam memajukan komoditas-komoditas ekspor Indonesia, pariwisata dan budaya Indonesia. Puteri Indonesia juga melakukan berbagai aksi sosial ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk turut memberikan hiburan dan bantuan.
Berkas:Puteri Indonesia.png | |
Tanggal pendirian | 1992 |
---|---|
Tipe | Kontes kecantikan |
Kantor pusat | Jakarta |
Lokasi | |
Jumlah anggota | Miss Universe Miss International Miss Supranational |
Bahasa resmi | Indonesia |
Ketua | Mooryati Soedibyo Putri Kuswisnuwardhani |
Situs web | www |
Sejak kali pertama diselenggarakan pada tahun 1992, kontes kecantikan ini pernah absen mengadakan perhelatan, yaitu pada tahun 1993, 1997, 1998, dan 1999, sehingga Alya Rohali menjadi Puteri Indonesia pertama yang menyandang gelarnya selama empat tahun. DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar, disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku dan Aceh masing-masing satu gelar.
Peserta
Malam grand final pemilihan Puteri Indonesia diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia (DKI Jakarta biasanya diwakili oleh lebih dari 1 orang, yaitu 6 peserta) total 39 peserta. Peserta yang mengikuti malam grand final merupakan pemenang pemilihan Puteri Indonesia Daerah di provinsinya masing-masing.
Persyaratan
Persyaratan bagi peserta pemilihan Puteri Indonesia:
- Warga Negara Indonesia.
- Berusia 18-25 tahun.
- Belum pernah menikah.
- Tinggi badan minimum 170 cm.
- Peserta daerah harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya.
- Memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
- Berpenampilan menarik/cantik, cerdas, dan berkepribadian.
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing akan memberikan nilai tambah.
- Diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi pada suatu bidang (misalnya: musik, tari, tarik suara, kepemimpinan, bahasa, dan lain-lain).
Penilaian
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
- Brain: Kecerdasan
- Beauty: Penampilan menarik
- Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Karantina
Sebelum mengikuti malam grand final, peserta Puteri Indonesia yang telah terpilih mewakili provinsinya masing-masing akan menjalani masa karantina di Jakarta. Kegiatan yang dilakukan selama masa karantina ini antara lain:
- Panel diskusi/lokakarya.
- Pelatihan dalam bidang perawatan kesehatan & kecantikan, tata busana dan pengembangan diri.
- Pembinaan kepribadian.
- Pembinaan untuk menjadi public speaker.
- Apresiasi budaya dan pariwisata.
- Kunjungan ke perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor.
- Aksi sosial dan lingkungan.
- Audiensi dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Gubernur DKI, Ibu Negara atau Ibu Wakil Negara.
- Berbagai aktivitas lainnya yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan.
Pemenang
Kunci Warna : Keterangan warna adalah posisi pada kontes internasional yang diikuti.
- : Pemenang
- : Runner-up / 5 Besar
- : Semifinalis, Perempat-finalis
Pemenang Puteri Indonesia dipilih menjadi 4 pemenang yang disesuaikan dengan kontes internasional yang akan diikuti pasca kemenangan tersebut.
- Pemenang Utama, dengan gelar Puteri Indonesia / Miss Universe Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Kedua, dengan gelar Puteri Indonesia Lingkungan / Miss International Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Ketiga, dengan gelar Puteri Indonesia Pariwisata / Miss Supranational Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Keempat, dengan gelar Puteri Indonesia Perdamaian. Sejak penyelenggaraan tahun 2019, gelar Puteri Indonesia Perdamaian tidak lagi dipergunakan sehingga pemenang keempat kembali menggunakan gelar Runner-Up 3.
Masing-masing pemenang mendapatkan mahkota yang terbuat dari bahan emas putih dengan taburan berlian, batu-batu semi precious, serta batu akik dan mutiara yang berasal dari Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa dengan sumber daya alam yang ada dan dengan sentuhan perancang perhiasan dari Indonesia yang sebenarnya dapat menciptakan keindahan yang berkualitas. Pada tahun 1992-2004, hanya pemenang utama yang menggunakan mahkota pada tiap aktivitasnya, namun pada tahun 2005 hingga 2015, 2 pemenang lain juga menggunakan mahkota dengan bentuk yang sama hanya berbeda ukuran.
Pada tahun 2016, 3 pemenang utama menggunakan mahkota yang berbeda warna dan ukuran namun dengan desain yang sama. Bentuk mahkota terinspirasi dari Candi Borobudur yang dipersembahkan oleh Emas Putih PLG.[3] : Pada tahun 2017 dan 2018, pemenang ke-4 juga menggunakan mahkota dengan warna yang berbeda pula. Namun sejak tahun 2019 pemenang keempat tidak lagi menggunakan mahkota, seiring dengan tidak lagi dipergunakannya gelar Puteri Indonesia Perdamaian.
Pemenang Utama
Pemenang Puteri Indonesia akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe. Pertama kali Puteri Indonesia tampil sebagai peserta Miss Universe pada tahun 1995 yang di wakili oleh Susanty Manuhutu. Namun hanya 2 kali saja Indonesia mengirimkan wakilnya hingga tahun 1996 oleh Alya Rohali dikarenakan pro-kontra yang terjadi, termasuk penolakan keras oleh Ibu Negara kala itu, Tien Soeharto.[4]
Setelah memasuki era reformasi, sejak tahun 2005 hingga sekarang Indonesia selalu mengirim perwakilan setiap tahunnya dalam Miss Universe. Sampai saat ini, Indonesia telah delapan kali menembus babak semi final dalam kontes tersebut, yaitu Artika Sari Devi (2005), Whulandary Herman (2013), Elvira Devinamira (2014), Anindya Kusuma Putri (2015), Kezia Roslin Cikita Warouw (2016), Sonia Fergina Citra (2018), Frederika Alexis Cull (2019) dan Rr. Ayu Maulida Putri (2020.
Mahkota
Warna merah pada mahkota Puteri Indonesia 2016 melambangkan keberanian rakyat Indonesia untuk cinta kepada Indonesia. Selain itu juga melambangkan keanggunan, ketulusan, dan kecantikan wanita yang hakiki.
- Berat : 277.60 gram
- Tinggi : 11 cm
- Batu : 595 biji (Batu mirah merah) dan 1.568 biji (Batu putih)
- Mutiara : 5 biji (8.5 gram)
Daftar pemenang
Sepanjang sejarah penyelenggaraannya,DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar, disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku dan Aceh masing-masing satu gelar.
Berikut ini adalah pemenang Puteri Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun | Nama | Daerah asal | Ajang internasional |
---|---|---|---|
2005 | Artika Sari Devi | Bangka Belitung | Miss Universe 2005
|
2013 | Whulandary Herman | Sumatera Barat | Miss Universe 2013
|
2014 | Elvira Devinamira | Jawa Timur | Miss Universe 2014
|
2015 | Anindya Kusuma Putri | Jawa Tengah | Miss Universe 2015
|
2016 | Kezia Roslin Cikita Warouw | Sulawesi Utara | Miss Universe 2016
|
2017 | Bunga Jelitha Ibrani | DKI Jakarta 5 | Miss Universe 2017
|
2018 | Sonia Fergina Citra | Bangka Belitung | Miss Universe 2018
|
2019 | Frederika Alexis Cull | DKI Jakarta 1 | Miss Universe 2019
|
2020 | Rr. Ayu Maulida Putri | Jawa Timur | Miss Universe 2020
|
Pemenang Kedua
Pemenang kedua Puteri Indonesia (yang disebut juga Puteri Indonesia Lingkungan) mewakili Indonesia pertama kali pada tahun 2005 di kontes Miss World oleh Lindi Cistia Prabha. Namun Lindi tidak berhasil menempati posisi apapun. Pada tahun berikutnya, lisensi Miss World dimiliki oleh Miss Indonesia, dan juara kedua pada tahun 2006 mengikuti kontes Miss Asia Pacific International pada tahun 2007, namun kontes tersebut urung diadakan.
Pada tahun berikutnya, juara kedua mengikuti kontes Miss International hingga kini dan pada tahun 2007 Rahma Landy mewakili Indonesia diajang Miss Internasional dan meraih 15 Besar , pada tahun 2014 Elfin Pertiwi menembus 10 Besar dan meraih Best National Costume.
Pada tahun 2016, Puteri Indonesia Lingkungan Felicia Hwang mewakili Indonesia di ajang Miss International 2016 berhasil meraih Runner-up 2 dan penghargaan khusus Miss Best Dresser. Pada tahun 2017 Kevin Liliana] menjadi pemenang Miss International 2017. Dan menjadi mahkota Miss International pertama bagi Indonesia.
Mahkota
Warna hijau pada mahkota Puteri Indonesia Lingkungan 2016, menggambarkan kemegahan dan kecantikan hutan Indonesia yang merupakan nomor 2 terbesar di dunia setelah Brasil, serta juga menggambarkan kesejukan keberuntungan dan memberi rasa perlindungan. Hal tersebut sangat mewakili seorang Puteri Indonesia Lingkungan yang bertugas melindungi alam dan lingkungan Indonesia.
- Berat : 251.93 gram
- Tinggi : 10 cm
- Batu : 546 biji (Batu warna) dan 1.647 biji (Batu putih)
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) dan 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang Puteri Indonesia Lingkungan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun | Nama | Daerah asal | Ajang internasional |
---|---|---|---|
2016 | Felicia Hwang | Lampung | Miss International 2016
|
2017 | Kevin Lilliana | Jawa Barat | Miss International 2017
|
2018 | Vania Fitryanti Herlambang | Banten | Miss International 2018
|
2019 | Jolene Marie Rotinsulu | Sulawesi Utara | Miss International 2019
|
2020 | Putu Ayu Saraswati | Bali | Miss International 2021
|
Pemenang Ketiga
Pemenang ketiga Puteri Indonesia (yang disebut juga Puteri Indonesia Pariwisata) mewakili Indonesia pada kontes Miss International pada tahun 2007 oleh Rahma Landy yang merupakan juara ketiga Puteri Indonesia 2006, dan berhasil menembus 15 Besar.
Pada tahun berikutnya kontes tersebut diwakili oleh juara kedua, dan juara ketiga mewakili kontes Miss Tourism International oleh Ika Fiyonda Putri. Namun dibatalkan karena lisensi tersebut dialihkan untuk pemenang kontes lain, Putri Pariwisata Indonesia. Pada tahun 2011, juara ketiga mewakili Indonesia pada kontes Miss Asia Pacific World dan menempati posisi Runner-up 1 oleh Alessandra Khadijah Usman, hingga penyelenggaran kedua pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, pemenang ketiga Cok Istri Krisnanda Widani mewakili Indonesia pada kontes Miss Supranational dan meraih predikat Runner-up 3. Pada tahun 2014 dan 2015 Estelita Liana dan Gresya Amanda Maaliwuga berhasil membawa pulang predikat Best National Costume (Kostum Nasional Terbaik).
Pada tahun 2016, Intan Aletrino berhasil meraih 10 Besar, Miss Multimedia Award, dan Miss Elegance.
Pada 2018, Wilda Situngkir berhasil menyamai prestasi Cok Istri Krisnanda Widani sebagai Runner up 3, mendapatkan gelar Supra Model Asia, dan menyabet Best National Costume yang dipilih oleh juri bersama dengan 9 negara lain.
Dan pada tahun 2019, Indonesia meraih prestasi tertinggi oleh Jesica Fitriana yang meraih predikat Runner-up 2 dan juga Fan Vote dan Runner-up 2 Best National Costume.
Mahkota
Warna biru pada mahkota Puteri Indonesia Pariwisata 2016 menggambarkan lautan yang ada di Indonesia yang direpresentasikan oleh gelombang ombak laut berwarna biru. Warna biru melambangkan lautan Indonesia yang indah, dinamis, dan kelembutan. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia begitu juga dengan lautannya. Mahkota ini sangat mewakili seorang Puteri Indonesia Pariwisata yang bertugas mempromosikan pariwisata dan kebudayaan di Indonesia.
- Berat : 232.60 gram
- Tinggi : 9 cm
- Batu : 997 biji (Batu warna) dan 1073 (Batu putih)
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) dan 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang Puteri Indonesia Pariwisata dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun | Nama | Daerah asal | Ajang internasional |
---|---|---|---|
2016 | Intan Aletrino | Sumatra Barat | Miss Supranational 2016
|
2017 | Karina Nadila Niab | Nusa Tenggara Timur | Miss Supranational 2017
|
2018 | Wilda Octaviana Situngkir | Kalimantan Barat | Miss Supranational 2018
|
2019 | Jesica Fitriana Martasari | Jawa Barat | Miss Supranational 2019
|
2020 | Jihane Almira Chedid | Jawa Tengah | Miss Supranational 2020
|
Pemenang Keempat
Pemenang keempat (pada tahun 2017 dan 2018 disebut juga Puteri Indonesia Perdamaian). Pada tahun 2013, Novia Indriani Mamuaja yang merupakan pemenang keempat Puteri Indonesia 2012-2013 mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International 2013.
Olvah Alhamid, pemenang keempat Puteri Indonesia 2015 mewakili Indonesia pada kontes Miss Eco Universe 2016 (namun bukan atas nama YPI) dan meraih posisi 16 Besar dan penghargaan khusus Best National Costume, Miss Digital dan Miss Cooking Challenge.
Pada tahun 2016, Ariska Putri Pertiwi, pemenang keempat Puteri Indonesia 2016 mewakili Indonesia pada kontes dan Miss Grand International 2016. Ariska berhasil menjadi 'Pemenang dan juga penghargaan khusus Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2017, Dea Goesti Rizkita Koswara, pemenang keempat Puteri Indonesia 2017 mewakili Indonesia pada ajang Miss Grand International 2017. Di ajang tersebut, Dea berhasil masuk dalam 10 Besar dan mendapat penghargaan khusus Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2018, gelar Puteri Indonesia Perdamaian diberikan kepada Dilla Fadiela perwakilan dari D.I. Yogyakarta sebagai runner-up ketiga atau pemenang keempat. Namun Dilla tidak sempat dikirim ke ajang internasional karena sudah lepasnya lisensi Miss Grand International dari YPI.
Gelar ini tidak diberikan sejak penyelenggaraan tahun 2019, sehingga Annisa Fitriana dan Kalista Iskandar yang menempati posisi ini di tahun 2019 dan 2020 mendapat gelar Runner Up 3.
Mahkota
Pada tahun 2017 dan 2018, meskipun disematkan di belakang panggung, pemenang keempat juga menggunakan mahkota dengan desain sama dengan mahkota pemenang ketiga, namun berbeda warna, yaitu berwarna kuning. Warna kuning melambangkan kehangatan masyarakat Indonesia yang dapat memberikan rasa perdamaian di sekitarnya.
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang runner-up 3 atau Puteri Indonesia Perdamaian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun | Nama | Daerah asal | Kontes Internasional |
---|---|---|---|
2014 | Noor Zabilla Bambang Soeprapto | DKI Jakarta | |
2015 | Laras Maranatha Tobing | Lampung | Tidak berkompetisi |
2016 | Ariska Putri Pertiwi | Sumatra Utara | Miss Grand International 2016
|
2017 | Dea Goesti Rizkita Koswara | Jawa Tengah | Miss Grand International 2017
|
2018 | Dilla Fadiela | Yogyakarta | |
2019 | Annisa Fitriana | Sumatra Barat | |
2020 | Louise Kalista Wilson-Iskandar | Sumatra Barat |
Piala
Piala melambangkan seorang Puteri Indonesia yang cantik, berwawasan dan berkepribadian sesuai dengan wanita Indonesia. Terbuat dari bahan, untuk strukturnya : Copper plated polyester resin dan finishingnya : gold and silverplate (high grade), tingginya : 25 cm dengan membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 minggu
Hadiah
Pemenang Puteri Indonesia akan menerima sejumlah hadiah, di antaranya rumah dinas, mobil dinas, beasiswa kuliah, dan sejumlah uang.
Juri
Salah satu juri Puteri Indonesia adalah Profesor Roy Darmawan, dosen Universitas Indonesia dan Guru Besar Guangxi University for Nationalities.
Kontes Internasional
Pemenang utama Puteri Indonesia mewakili negara ini pada kontes intenasional, berikut adalah daftar kontes internasional yang diikuti Puteri Indonesia :
|
|
Berikut ini adalah daftar peserta kontes internasional, dengan peserta dari Puteri Indonesia sebagai kontestan berdasarkan tahun diselenggarakannya kontes tersebut.
- Keterangan warna
- sebagai Pemenang
- sebagai Runner-up (5 Besar)
- sebagai semi-finalis (10/13/15/16 Besar)
- sebagai perempat-finalis (20/25/30 Besar)
- Catatan
- ^ Indira Sudiro, Puteri Indonesia 1992, sebelumnya adalah juara dari Miss Asean 1991, namun ia menang sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia dan bukan atas nama YPI
- ^ Indira Sudiro mengikuti Miss Universe 1993, namun beberapa hari sebelum malam final ia ditarik kembali karena keikutsertaannya menjadi kontroversi di Indonesia
- ^ Venna Melinda, Puteri Indonesia 1994, hadir pada final Miss Universe 1994 yang berlangsung di Manila, Filipina, tapi bukan sebagai peserta, hanya sebagai pengamat agar kesiapan wakil Indonesia pada tahun berikutnya lebih baik
- ^ Angelina Sondakh batal tampil dikarenakan tidak mendapat izin dari pemerintah
- ^ Lisensi Miss World dimiliki oleh YPI dan diwakili oleh Lindi Cistia Prabha, Runner-up 1 PPI 2005, namun pada tahun 2006, lisensi dialihkan ke kontes Miss Indonesia
- ^ Miss Asia Pacific International 2007 batal diselenggarakan
- ^ Lisensi dialihkan untuk kontes Putri Pariwisata Indonesia
- ^ Awalnya Alessandra Khadijah Usman adalah Runner-up 3 pada kontes Miss Asia Pacific World 2011, namun setelah 2 pemenang diatasnya mengundurkan diri, gelarnya naik menjadi 2 tinggkat, Runner-up 1
- ^ Miss Universe 2014 diadakan pada tanggal 25 Januari 2015, dan Miss Universe 2015 diadakan pada tanggal 20 Desember 2015
- ^ Posisi Gresya Amanda Maaliwuga pada Miss Supranational 2015 diumumkan via Facebook dan web resmi Miss Supranational
- ^ Lisensi Miss Eco Universe tidak dimiliki oleh YPI
- ^ Kontes Miss Universe 2016 diadakan pada tanggal 30 Januari 2017
Galeri
-
Mahkota sejak tahun 2016 sampai dengan Sekarang
-
Piala PPI
Referensi
- ^ "Mooryati Soedibyo Raih Penghargaan Empu Jamu dari MURI". Kompas. 12 Mei 2008.
- ^ Mustika Ratu: Situs resmi[pranala nonaktif permanen]
- ^ Crown Baru Puteri Indonesia
- ^ Miss Indonesia Universe 1995 - 2010
- ^ "Ikut Miss World, Lindi Rajin Chatting". DetikHOT. 9 Desember 2005. Diakses tanggal 29 Juli 2009.
- ^ "Gelar Miss Friendship untuk Zukhriatul Hafizah". Kompas. 8 November 2010.
- ^ Saputra, Aditia (27 Oktober 2016). "Whulandary tembus top 11 dan posisi 4 Best National Costume". Liputan6."Miss Indonesia Universe 2013 Official Ranked Top 11". Diakses tanggal 25 December 2013.
- ^ Sartika, Khairiyah (26 Januari 2015). "Elvira Devinamira Menangkan Best National Costume dan Masuk 15 Besar Miss Universe 2015". Tabloid Bintang.
- ^ Cahyadi, Iman Rahman (30 Januari 2017). "Kezia Warouw Terhenti di 13 Besar Miss Universe 2017". BeritaSatu.com. Diakses tanggal 30 Januari 2017.
- ^ "Kezia Warouw Terhenti di 13 Besar Miss Universe, Ivan Gunawan Sang Perancang Busana Malam Tetap Bangga". Tribunnews.com. 30 Januari 2017. Diakses tanggal 30 Januari 2017.
- ^ Safiera, Alissa (27 Oktober 2016). "Felicia Hwang dari Indonesia Jadi Juara 3 Miss International 2016". Detik.
- ^ "Langkah Intan Aletrino terhenti di babak Top 10 'Miss Supranational 2016'". Rappler. 3 Desember 2016.
- ^ "Ariska Putri dari Indonesia Menang di final Miss Grand International 2016, Pertama Kali Jawara!". Tribun News. 26 Oktober 2016.
- ^ "Watch: Miss Indonesia Ariska Putri Pertiwi wins Miss Grand International 2016, Philippines Nicole Cordoves 1st Runner-up". Zeibiz. Diakses tanggal 26 Oktober 2016.
- ^ Kartikawati, Eny (27 November 2017). "Bunga Jelitha Nangis dan Minta Maaf Gagal Masuk Top 16 Miss Universe 2017". Detik.com. Diakses tanggal 27 November 2017.
- ^ "Kevin Liliana Berhasil Terpilih sebagai Miss International 2017". Liputan6.com. Diakses tanggal 14 November 2017.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Putri Indonesia