Syofyani Yusaf
Sofyani Yusaf (lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 1936) adalah seorang seniman Indonesia dari Sumatra Barat. Ia bersama suaminya, Yusaf Rahman (alm.) merupakan pendiri Sofyani Dance and Music Ensemble Group pada tahun 1953. Ia dikenal sebagai penari pada masa mudanya, lalu kemudian menjadi penata tari (koreografer) setelah tidak memungkinkan lagi menari.[1]
Sofyani Yusaf | |
---|---|
Berkas:Foto-sofyani-untuk-sosok.jpg-sofyani yusaf.jpg | |
Lahir | Sofyani Bustamam 1936 Bukittinggi, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Ani |
Pekerjaan | Seniman - Penari - Penata tari |
Dikenal atas | Pendiri Sofyani Dance and Music Ensemble Group |
Suami/istri | Yusaf Rahman (alm.) |
Anak | Yosi, Yovi, Yosa, Soni, Sandra, dan Sofi Yuanita |
Orang tua | Bustamam St. Makmur |
Riwayat
Sofyani belajar menari sejak berusia enam tahun dari kakek dan ayahnya yang memiliki grup randai dan juga seorang guru pencak silat di kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia dilatih gerakan-gerakan tari piring yang juga mengandung gerakan silat oleh kakek dan ayahnya, selama dua jam dalam setiap latihan yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Pada usia duabelas tahun, Sofyani mulai diajari oleh kakeknya menari piring di atas pecahan kaca yang berasal dari ratusan botol minuman yang dipecahkan lalu dibersihkan dan diletakkan diatas nyiru.[2]
Setelah dewasa, Sofyani juga berkarier sebagai penata tari atau koreografer. Ia telah menciptakan 20 macam tarian Minangkabau, dan juga telah melakukan pertunjukan tari di dalam dan luar negeri, seperti di Pakistan, Yunani, Italia, Spanyol, Australia, Swiss, Belanda, Korea, Jepang, Brasil, Amerika Serikat, serta seluruh negara ASEAN, dan lainnya.
Pada tahun 2012 ia dan Sanggar Tari Syofyani diundang ke Prancis untuk ikut berpartisipasi dalam Festival De Montoire, yang merupakan festival seni tahunan bergengsi di kota Montoire, Prancis, yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.[3] Masih di Prancis, dalam festival budaya terbesar di negara itu, anak-anak asuhannya juga mempertunjukkan tarian di festival folklore di kota Mentanon serta festival folklore ke-35 di kota Felletin.
Dalam pengabdiannya pada dunia seni tari sampai saat ini, Sofyani telah mendirikan sanggar tari di beberapa kota, yaitu di Bukittinggi, Padang, Jakarta, serta di Bandung, dan melatih tarian pada sekitar seratus orang murid pada sanggar-sanggar tersebut, serta telah mengajari ribuan murid sepanjang pengabdiannya di dunia seni tari.
Sofyani Yusaf menikah pada tahun 1965 dengan seorang lelaki bernama Yusaf Rahman (alm.), yang juga dikenal sebagai musisi dan seniman Minangkabau. Pernikahan mereka telah dikaruniai enam orang anak, yaitu Yosi, Yovi, Yosa, Soni, Sandra, dan Sofi Yuanita, serta enambelas orang cucu.
Penghargaan
Sepanjang kariernya sebagai seniman tari, Sofyani telah menerima berbagai penghargaan dari berbagai pihak, yaitu:
- Lifetime Achievement Award pada West Sumatra Tourism Award (2009)
- Inspirator Award dari Sushi FM (2009)
- 63 Tahun Berkarya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Sumatra Barat (2008)
- Sebagai Jasawan dari Gubernur Sumatra Barat, atas pengabdiannya yang tak henti dalam mengembangkan kesenian (1997)
- Pengabdian Masyarakat Cemerlang (PMC) dari Yang di-Pertuan Agong Malaysia (1996)
Referensi
- ^ Nita Indrawati (24 Februari 2010). "Mengabdikan Hidup Pada Kesenian". Seni Budaya. Padang Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-15. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
- ^ Stevani Elisabeth (28 Juli 2012). "Sofyani Yusaf, Mencipta Tari Piring di Atas Pecahan Kaca". Sinar Harapan. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
- ^ "Tari Piring meriahkan Festival de Montoire Prancis". ANTARA Jogja. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
Pranala luar
- "Sofi Yuanita, Pelatih Tari Massal Pembukaan MTQ Seni Tari dan Musik Sebagai Paubek Ati". Genta Andalas. 24 Juni 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-14. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
- "Yusaf Rahman 'Hidup Kembali'". RantauNet. 8 April 2009. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
- Padusi (4 Maret 2010). "Sofyani Yusaf – Seniwati Minangkabau". Sosok Padusi Minang. Bundo Kanduang. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
- http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1371727&val=1538&title=IDEALISME%20SYOFYANI%20TERHADAP%20GAYA%20TARI%20BERDAMPAK%20PADA%20POPULARITAS%20KESENIANNYA