Telegram (perangkat lunak)

perusahaan asal Rusia

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan multiplatform berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba.[10][11] Klien Telegram tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux).[12] Para pengguna dapat mengirim pesan dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan tipe berkas lainnya. Telegram juga menyediakan pengiriman pesan enkripsi ujung-ke-ujung opsional.

Telegram
Tangkapan layar
Telegram on Android Lollipop
TipePengirim pesan instan, perangkat lunak bebas, aplikasi seluler, situs web, perusahaan internet, aplikasi web dan komunitas daring Edit nilai pada Wikidata
Versi pertamaAgustus 2013 (2013-08)
Versi stabil
GenrePesan Instan
LisensiGPL v2 (klien)
Sumber-tertutup (server)
Bahasa
Dalam bahasa Indonesia Tersedia
Klasifikasi AlexaKenaikan 3,825[1]
EponimTelegram Edit nilai pada Wikidata
Bagian darialt-tech (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Karakteristik teknis
Sistem operasiIOS, Android, Microsoft Windows, Google Chrome OS, macOS dan Linux Edit nilai pada Wikidata
PlatformAndroid, IOS, x86_64 dan ARM Edit nilai pada Wikidata
Ukuran23 MB (Android)[2]
180.3 MB (iOS)[3]
49,3 MB (Windows Phone)[4]
Formatunduhan digital dan Progressive Web App Edit nilai pada Wikidata
Metode inputlayar sentuh Edit nilai pada Wikidata
Bahasa pemrogramanC++ dan Java Edit nilai pada Wikidata
Format kode
Format berkas
Antarmuka BibliotecaQt Edit nilai pada Wikidata
Informasi pengembang
PembuatNikolai Durov (en) Terjemahkan dan Pavel Durov Edit nilai pada Wikidata
PengembangTelegram Messenger LLP
PenerbitBursa Microsoft, Google Play, App Store dan Huawei AppGallery (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Informasi tambahan
Situs webtelegram.org
Stack ExchangeEtiqueta Edit nilai pada Wikidata
SubredditTelegram Edit nilai pada Wikidata
Framalibretelegram Edit nilai pada Wikidata
X: telegram Telegram: telegram Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Telegram dikembangkan oleh Telegram Messenger LLP dan didukung oleh wirausahawan Rusia Pavel Durov.[13] Kode pihak kliennya berupa perangkat lunak sistem terbuka namun mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan,[14] sedangkan kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten. Layanan ini juga menyediakan API kepada pengembang independen. Pada Februari 2016, Telegram menyatakan bahwa mereka memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, mengirimkan 15 miliar pesan per hari.

Keamanan Telegram telah menghadapi pemeriksaan teliti yang menjadi perhatian; para kritikus mengklaim bahwa model keamanan Telegram dirusak oleh penggunaan protokol enkripsi yang dirancang khusus yang belum terbukti andal dan aman, dan dengan tidak mengaktifkan percakapan aman secara default. Telegram juga menghadapi kritik karena penggunaan skala luas oleh organisasi teroris Negara Islam (NIIS). NIIS telah merekomendasikan Telegram kepada para pendukung dan anggotanya[15][16][17] dan pada Oktober 2015 mereka mampu melipatgandakan jumlah pengikut saluran resmi mereka menjadi 9.000 orang.[18]

Sejarah

Pengembangan

Telegram dirilis oleh 2 bersaudara Nikolai dan Pavel Durov pada tahun 2013, sebelumnya mereka telah membuat platform media sosial Rusia yaitunya Vkontakte, yang mereka tinggalkan pada tahun 2014 karena diambil alih oleh sekutu Presiden Putin. Pavel Durov menjual sisa sahamnya di VK dan meninggalkan Rusia setelah mendapat tekanan pemerintah.[19] Nikolai membuat protokol platform digital yang berbasis pada pengiriman pesan, sementara Pavel menyediakan dukungan pendanaan dan infrastruktur dari perusahaannya Digital Fortress.[20] Telegram menyatakan bahwa tujuan akhir mereka bukanlah untuk profit semata,[21][22] tetapi juga bukan termasuk organisasi non-profit.[23]

Telegram terdaftar sebagai organisasi bisnis berbentuk LLP[24][25] di Inggris dan LLC[26] di Amerika, yang artinya mereka tidak mengungkapkan dimana mereka menyewa kantor atau badan hukum mana yang mereka gunakan, dengan alasan kebutuhan untuk melindunggi tim dari permintaan data dari pemerintah.[27] Pavel Durov mengatakan bahwa kantor pusat mereka berada di Berlin, Jerman, antara tahun 2014[28] hingga awal tahun 2015, pindah dikarenakan perbedaan yuridiksi izin tinggal untuk setiap orang didalam timnya.[29] Sesudah Pavel Durov meninggalkan Rusia, dia berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain bersama sekelompok kecil programernya yang terdiri dari 15 anggota inti.[19][30] Berdasarkan informasi media, Telegram mempunyai karyawan di Saint Petersburg,[29] sedangkan tim intinya bermarkas di Dubai per 2017.[31]

Jumlah pengguna

Pada bulan Oktober 2013, Telegram mengumumkan 100.000 pengguna aktif harian.[20] Pada 24 Maret 2014, Telegram mengumukan bahwa telah mencapai 35 juta pengguna bulanan dan 15 juta pengguna aktif harian.[32] Oktober 2014, rencana pemerintah Korea Selatan untuk mengawasi warganya membuat ramai warganya berpindah ke Telegram.[28] Pada Desember 2014, Telegram mengumumkan bahwa telah mencapai 50 juta pengguna aktif, yang menghasilkan 1 miliar pesan setiap harinya, dan 1 juta pengguna baru setiap minggu,[33] lalu lintas pesan menjadi dua kali lipat dalam lima bulan dengan 2 miliar pesan setiap hari.[34] Pada September 2015, Telegram mengumumkan bahwa aplikasinya telah mencapai 60 juta pengguna aktif dan telah mengirimkan 12 miliar pesan harian.[35]

Februari 2016, Telegram mengumumkan bahwa telah mencapai 100 juta pengguna aktif setiap bulan, dengan 350.000 pengguna baru setiap harinya, mengirimkan 15 miliar pesan harian.[36] Pada Desember 2017, Telegram mencapai 180 juta pengguna aktif bulanan.[31] Pada Maret 2018 Telegram mencapai 200 juta pengguna aktif bulanan.[37] Pada 14 Maret 2019, Pavel Durov mengklaim bahwa "3 juta pengguna baru telah mendaftar dalam kurun waktu 24 jam."[38] Durov tidak menyebutkan secara khusus apa yang mendorong banyaknya pengguna baru mendaftar, tetapi waktunya tepat ketika pemadaman teknis berkepanjangan yang dialami oleh Facebook dan aplikasi anaknya, termasuk Instagram.[39]

Melansir Komisi Sekuritas dan Bursa AS, jumlah pengguna aktif perbulan Telegram hingga Oktober 2019 adalah 300 juta orang di seluruh dunia.[40]

Pada 24 April 2020, Telegram mengumumkan bahwa telah mencapai 400 juta pengguna aktif per bulannya.[41] Pada 8 Januari 2021, Durov mengumumkan dalam postingan blog di Telegram bahwa telah mencapai 500 juta pengguna aktif per bulan.[42]

Penerimaan

Pemblokiran

Pada 14 Juli 2017, pemerintah Indonesia melalui Kemkominfo memblokir DNS dari Telegram dengan alasan banyaknya propaganda, radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, dan hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.[43]

Kementerian Kominfo membuka kembali akses aplikasi web Telegram pada hari Kamis 10 Agustus 2017 pukul 10.46 WIB[44] dan Telegram bisa kembali diakses oleh Masyarakat Indonesia.

Referensi

  1. ^ "Telegram.org Site Info". Alexa, Inc. Diakses tanggal 8 July 2015. 
  2. ^ "Telegram Messenger on Play Store". Google Inc. Diakses tanggal 4 October 2020. 
  3. ^ "Telegram Messenger on App Store". Apple Inc. Diakses tanggal 4 October 2020. 
  4. ^ "Telegram Messenger". Microsoft Corporation. Diakses tanggal 4 October 2020. 
  5. ^ "Telegram Messenger". Google Play. Diakses tanggal 2023-03-16. 
  6. ^ "Telegram Messenger". App Store (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-14. 
  7. ^ "Telegram". Mac App Store (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-17. 
  8. ^ "Telegram Desktop". Microsoft Store. Diakses tanggal 2023-03-20. 
  9. ^ "Telegram". Telegram. Diakses tanggal 2023-03-20. 
  10. ^ Telegram F.A.Q, "...making profits will never be an end-goal for Telegram."
  11. ^ Why Telegram has become the hottest messaging app in the world, The Verge. Retrieved Feb 25, 2014. "Telegram operates as a non-profit organization, and doesn’t plan to charge for its services."
  12. ^ "List of Telegram applications". 6 February 2014. 
  13. ^ "Telegram FAQ". 9 August 2015. 
  14. ^ "Latest commits from official repository (Android version)". Github. 10 April 2016. 
  15. ^ Haddad, Margot; Hume, Tim. "Killers of French priest met 4 days before attack". cnn.com. 
  16. ^ Zavolokyn, Gennady. "Павел Дуров прокомментировал для CNN историю с подготовкой теракта через Telegram". TJournal.ru (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 20 October 2015. 
  17. ^ Steve Ragan (16 November 2015). "After Paris, ISIS moves propaganda machine to Darknet". CSO Online. 
  18. ^ "Isis Telegram channel doubles followers to 9,000 in less than 1 week". Yahoo News. 12 October 2015. 
  19. ^ a b Hakim, Danny (2 December 2014). "Once Celebrated in Russia, the Programmer Pavel Durov Chooses Exile". The New York Times. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  20. ^ a b Shu, Catherine (27 October 2013). "Meet Telegram, A Secure Messaging App From The Founders Of VK, Russia's Largest Social Network". TechCrunch. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  21. ^ Telegram F.A.Q, "...making profits will never be an end-goal for Telegram."
  22. ^ Why Telegram has become the hottest messaging app in the world, The Verge. Diakses kembali pada 29 Mei 2021. Kutipan "Telegram operates as a non-profit organization, and doesn’t plan to charge for its services."
  23. ^ Dewey, Caitlin (23 November 2015). "The secret American origins of Telegram, the encrypted messaging app favored by the Islamic State". The Washington Post. Diakses kembali pada 29 Mei 2021. Kutipan "The Telegram team declared numerous times in its FAQs and public statements that telegram was a non-profit,"
  24. ^ "Telegram - Android Apps on Google Play". play.google.com. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  25. ^ "Telegram Messenger LLP - Company Profile and News". Bloomberg.com. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  26. ^ "Telegram Messenger on the App Store". App Store. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  27. ^ Thornhill, John (3 July 2015). "Lunch with the FT: Pavel Durov". Financial Times. Diakses kembali pada 29 Mei 2021.
  28. ^ a b Brandom, Russell (6 October 2014). "Surveillance drives South Koreans to encrypted messaging apps". The Verge. Diakses kembali pada 29 Mei 2021. Kutipan "Based in Germany, Telegram reports ..."
  29. ^ a b Turton, William (29 September 2017). "What isn't Telegram saying about its connections to the Kremlin?". The Outline. Diakses kembali 29 Mei 2021. Kutipannya "We used the Berlin base back in 2014 and early 2015, but failed to stay ... due to bureaucray with resident"
  30. ^ "Telegram app free-speech advocate no stranger to Apple-FBI woes". 23 February 2016 – via www.reuters.com.
  31. ^ a b "This $5 Billion Encrypted App Isn't for Sale at Any Price". Bloomberg. 12 December 2017. Diakses kembali 29 Mei 2021.
  32. ^ Telegram Hits 35M Monthly Users, 15M Daily With 8B Messages Received Over 30 Days, TechCrunch, Diakses kembali 30 Mei 2021.
  33. ^ "Telegram Reaches 1 Billion Daily Messages", Telegram, 8 December 2014, diakses kembali pada 30 Mei 2021
  34. ^ "Telegram Hits 2 Billion Messages Sent Daily," 13 May 2015, diakses kembali pada 30 Mei 2021
  35. ^ Lomas, Natasha (21 September 2015). "Telegram Now Seeing 12BN Daily Messages, up From 1BN in February". Techcrunch. Diakses kembali 30 Mei 2021.
  36. ^ Burns, Matt (23 February 2016). "Encrypted Messaging App Telegram Hits 100M Monthly Active Users, 350k New Users Each Day". TechCrunch.DIakses kembali 30 Mei 2021.
  37. ^ "200,000,000 Monthly Active Users". Telegram. 22 March 2018.
  38. ^ Lomas, Natasha. "Telegram gets 3M new signups during Facebook apps' outage". TechCrunch. Diakses kembali 30 Mei 2021.
  39. ^ Shieber, Jonathan. "Update: Facebook, Instagram and Messenger were down for many users". TechCrunch. Diakses kembali 30 Mei 2021.
  40. ^ "SECURITIES AND EXCHANGE COMMISSION, ::Plaintiff, :19 Civ. 9439(PKC):-against -:ECF Case:TELEGRAM GROUPINC.andTON ISSUERINC" (PDF). The US Securities and Exchange Commission. 11 October 2019.
  41. ^ "Telegram hits 500M monthly active users". Telegram. Diakses kembali pada 30 Mei 2021.
  42. ^ ""Respect your users": Telegram founder Pavel Durov slams Facebook". The Hindu Business Line. 9 January 2021. Diakses kembali 30 Mei 2021
  43. ^ "Pemutusan Akses Aplikasi Telegram". Kemkominfo. 14 Juli 2017. Diakses tanggal 15 Juli 2017. 
  44. ^ KOMINFO, PDSI. "Kominfo Buka Kembali Akses Aplikasi Web Telegram". Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-22. 

Pranala luar