Abdulkadir Widjojoatmodjo

Revisi sejak 14 Juni 2021 11.47 oleh David Wadie Fisher-Freberg (bicara | kontrib) (hapus kalimat tak netral)

Raden Abdulkadir Widjojoatmodjo (18 Desember 1904 – 24 Desember 1992) seorang perwira militer, diplomat, dan pejabat tinggi Hindia Belanda.

Abdulkadir Widjojoatmodjo
Kolonel Abdulkadir Widjojoatmodjo dan istrinya
Informasi pribadi
Lahir(1904-12-18)18 Desember 1904
Belanda Salatiga, Jawa Tengah
Meninggal24 Desember 1992(1992-12-24) (umur 88)
Belanda Den Haag, Belanda
Karier militer
Pihak Belanda
Dinas/cabangBerkas:KNIL logo.jpg Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger
PangkatKolonel KNIL
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier

Dia mengenyam pendidikan di sekolah Belanda dan mengikuti pelatihan Indologis di Universitas Leiden di bawah Christiaan Snouck Hurgronje yang merekomendasikan dia kepada Dewan Homegrown. Di sana ia bekerja sebagai administrator. Pada tahun 1919 ia menjadi sekretaris kedutaan besar Belanda di Jeddah di Kerajaan Arab Saudi sejak 1916. Pada tahun 1932 ia menjadi wakil konsul di Mekkah dan karenanya wakil Belanda tertinggi. Tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II ia adalah seorang pegawai senior di New Guinea.

Dari bulan Maret 1944 ia adalah seorang konsultan dalam pelayanan umum Wakil Gubernur Jenderal Hubertus van Mook bahwa pemerintah Belanda dari luar Hindia Belanda mencoba untuk memulihkan dengan Belanda Nederlansch Indies Civil Administration (NICA), dari 1946 Sekutu Militer Administrasi Sipil Urusan Cabang (AMACAB) dan setelah kepergian pasukan Inggris Departemen Administrasi Temporary). Dia sementara ketika Van Mook masih pada akhir perang, tokoh otoritas tertinggi di Belanda Hindia Belanda di Brisbane. Dia juga memainkan peran dalam pemulihan otoritas di India timur. Dia diangkat penduduk (sebagai kolonel dalam KNIL) dari Maluku.

Perang kemerdekaan Indonesia

Dia memainkan peran aktif dalam persiapan untuk perubahan konstitusi dan dibentuk pada tahun 1946 di Indonesia Serikat Sekretaris Negara untuk urusan umum. Akhir 1947, dia bertindak Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dia adalah utusan delegasi Belanda yang dipimpin oleh PBB menegosiasikan kemerdekaan Indonesia.

Dalam perundingan Renville, Abdulkadir adalah utusan delegasi dari pihak Belanda. Perundingan Renville terjadi pada tanggal 8 Desember 1947. Abdulkadir yang menandatangani perjanjian ini mewakili pihak Belanda.

Pembentukan Negara Pasundan

Abdulkadir yang menjabat sebagai Recomba (gubernur) Jawa Barat mengambil prakarsa mengadakan konferensi yang pertama tanggal 12-19 Oktober 1947. Dia mengundang sebagai peserta konferensi eks residen republik di Bogor R.A.A Hilman Djajadiningrat yang ditunjuk sebagai ketua.

Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia, ia terus tinggal di sana. Dia diperlakukan seperti paria dan beremigrasi ke Belanda tahun 1951. Dia meninggal pada tahun 1992 di Den Haag dan kemudian dimakamkan di makam keluarga di Karanganyar.

Referensi

  • Islam in Van Oost- Nederland Brits-Indië, Driemaandelijks Van het Verre Oosten, nr 2 1942