Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bantaeng (Makassar: ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨅᨈᨕᨙ) adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia dan ibu kota kabupaten Bantaeng adalah kecamatan Bantaeng. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Bantaeng tahun 2021, penduduk kabupaten ini ditahun 2020 berjumlah 196.716 jiwa, dengan kepadatan 497 jiwa/km2.[2]
Kabupaten Bantaeng | |
---|---|
Julukan: Butta Toa | |
Koordinat: 5°30′S 119°54′E / 5.5°S 119.9°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Dasar hukum | Ketetapan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Nomor: Des 52/2/18-104, Tanggal 4 September 1963 |
Hari jadi | 7 Desember 1254 |
Ibu kota | Bantaeng |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dr. H. Ilham Azikin, S.I.P., M.Si[1] |
• Wakil Bupati | Sahabuddin |
Luas | |
• Total | 395,83 km2 (152,83 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 196.716 |
• Kepadatan | 497/km2 (1,290/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,47% Kristen 0,41% - Protestan 0,30% - Katolik 0,11% Buddha 0,06% Lainnya 0,05%[3] |
• IPM | 68,73 (2020) Sedang[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0413 |
Kode Kemendagri | 73.03 |
DAU | Rp 534.375.113.000,- (2020) |
Situs web | www |
Geografi
Secara geografis Kabupaten Bantaeng terletak pada titik 5°21'23" - 5°35'26" Lintang Selatan dan 119°51'42" - 120°5'26" Bujur Timur. Kabupaten ini berada dibagian selatan provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak 125 Km kearah selatan dari Makassar.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai |
Timur | Kabupaten Bulukumba |
Selatan | Kabupaten Jeneponto dan Laut Flores |
Barat | Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto |
Luas wilayah Kabupaten Bantaeng adalah 395.83 km2. Kabupaten Bantaeng terletak pada garis lintang antara 5°21’13’’ - 5°35’26’’ Lintang Selatan dan 119°51’42’’ - 120°05’27’’ Bujur Timur. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa, sedangkan bagian selatan berbatasan dengan laut Flores. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba, sedangkan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto. Wilayah Kabupaten Bantaeng terbagi menjadi pegunungan, dataran, dan pantai yang aman sebagai pelabuhan. Perkembangan wilayah Kabupaten Bantaeng merupakan akibat baik dari ketersediaan air dari pegunungan melalui sungai, terhubungnya wilayah Bantaeng dengan wilayah lain melalui laut, dan tersedianya lahan yang memadai bagi pemukiman masyarakat. Pengembangan komoditas pertanian dan perkebunan terjadi karena ruang daratan yang subur. Pada masa kerajaan di Sulawesi Selatan, wilayah Kabupaten Bantaeng menjadi daerah yang diperebutkan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone.[5]
Topografi
Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput laut. Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang. Sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan persawahan.
Penggunaan Lahan
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 395,83 km² atau 39.583 Ha yang dirinci berdasarkan Lahan Sawah mencapai 7.253 Ha (18,32%) dan Lahan Kering mencapai 32.330 Ha. Kabupaten Bantaeng yang luasnya mencapai 0,63% dari luas Sulawesi Selatan, masih memiliki potensi alam untuk dikembangkan lebih lanjut. Lahan yang dimilikinya ± 39.583 Ha. Di Kabupaten Bantaeng mempunyai hutan produksi terbatas 1.262 Ha dan hutan lindung 2.773 Ha. Secara keseluruhan luas kawasan hutan menurut fungsinya di kabupaten Bantaeng sebesar 6.222 Ha (2006).
Demografi
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Bantaeng adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Bantaeng[6], yaitu bahasa Makassar.[7]
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Bantaeng | |||||||||
No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Andi Rifai Bulu | 1960 | 1965 | N/A | 1 | ||||
2 | Aru Saleh | 1965 | 1966 | N/A | 2 | ||||
3 | Solthan (?–?) |
1966 | 1971 | N/A | 3 | ||||
1971 | 1978 | 4 | |||||||
4 | Darwis Wahab (?–?) |
1978 | 1983 | N/A | 5 | ||||
1983 | 1988 | 6 | |||||||
5 | Malingkai Maknun (?–) |
1988 | 1993 | N/A | 7 | ||||
6 | Muhammad Said Saggaf (?–2022) |
1993 | 1998 | N/A | 8 | ||||
7 | Azikin Solthan (1953–) |
1998 | 2003 | Golkar | Abdul Azis Muttalib | 9 | |||
2003 | 2008 | 10 | |||||||
8 | Nurdin Abdullah (1963–) |
15 Agustus 2008 | 15 Agustus 2013 | Andi Asli Mustajab | 11 | ||||
15 Agustus 2013 | 15 Agustus 2018 | Muhammad Yasin | 12 | [8] | |||||
9 | Ilham Syah Azikin (1973–) |
26 September 2018 | 26 September 2023 | Sahabuddin | 13 |
- Legenda
Pelaksana tugas Bupati
Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Pelaksana tugas Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Bupati Definitif | |
Ashari Fakhsirie Radjamilo (?–) (Penjabat) |
16 Agustus 2018 | 26 September 2018 | — | [9] | Transisi | ||
Andi Abubakar (?–) (Penjabat) |
26 September 2023 | 24 September 2024 | — | [10] | Transisi | ||
24 September 2024 | Petahana | [a] |
- Catatan
Dewan Perwakilan
Kecamatan
Kabupaten Bantaeng terbagi atas 8 kecamatan serta 46 desa dan 21 kelurahan. Kecamatan di Kabupaten Bantaeng meliputi:
Penduduk
Jumlah penduduk mencapai 170.057 jiwa (2008)[12] dengan rincian laki-laki sebanyak 82.605 jiwa dan perempuan 87.452 jiwa. Dan ditahun 2020, berdasarkan data registrasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng 2021, penduduk Bantaeng berjumlah 196.716 jiwa.[2]
Ekonomi
Pertanian
Karena sebagian besar penduduknya petani, maka wajar bila Bantaeng sangat mengandalkan sektor pertanian. Masuk dalam pengembangan Karaeng Lompo, sebab memang jenis tanaman sayur-sayurannya sudah berkembang pesat selama ini. Kentang adalah salah satu tanaman holtikultura yang paling menonjol. Data terakhir menunjukkan bahwa produksi kentang mencapai 4.847 ton (2006). Selain kentang, holtikultura lainnya adalah kool 1.642 ton, wortel 325 ton dan buah-buahan seperti pisang dan mangga. Perkembangan produksi perkebunan, khususnya komoditas utama mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Industri
Sektor industri menjadi pilihan kedua untuk dikembangkan di Kabupaten Bantaeng yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pengembangan sektor industri sangat berpeluang dimasa mendatang, namun membutuhkan investor yang sangat kuat. Dengan perkembangan sektor industri, dampaknya sangat positif, sebab disamping meningkatkan pendapatan masyarakat juga menyerap banyak tenaga kerja. Industri-industri yang berkembang antara lain adalah industri pembersih biji kemiri, pembuatan gula merah, pertenunan godongan, pembuatan perabot rumah tangga dari kayu, anyaman bambu atau daun lontar dan lain-lain.
Pariwisata
Sektor lain yang perlu diperhitungkan adalah sektor pariwisata. Kabupaten Bantaeng memiliki peninggalan sejarah yang tercatat dalam buku-buku sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut sangat menarik untuk dikunjungi. Tak heran memang jika pemerintah kabupaten setempat sangat menaruh perhatian terhadap pariwisata. Terbukti direnovasinya berbagai objek wisata alam menjadi tempat menarik, sepeti permandian alam Bissappu. Juga dipeliharanya peningalan-peninggalan sejarah seperti Balla Tujua yang merupakan kebanggaan masyarakat setempat. Kabupaten Bantaeng terus berpacu dengan daerah lainnya dengan mengembangkan penataan kota melaui pembuatan taman, drainase, lampu jalan dan lain-lain.
Pariwisata
Tempat Wisata
1. Pemandian Eremerasa (Ermes)
- Ermes merupakan tempat wisata alam yang berupa kolam permandian yang airnya bersumber langsung dari mata air. Permandian yang letaknya sekitar 12 km dari kota Bantaeng ini memiliki dua kolam renang, satu untuk pengunjung dewasa dan satunya lagi diperuntukkan bagi pengunjung anak-anak.
2. Air Terjun Bissappu
- Letaknya sekitar 5 km dari jalan poros Bantaeng - Jeneponto merupakan air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 85 m
3. Agrowisata Loka'
- Loka merupakan sebuah daerah yang terletak di kaki pegunungan Lompobattang berjarak 20 km dari kota Bantaeng menyajikan pemandangan pegunungan yang indah di mana kita dapat melihat laut dari ketinggian. Dapa dijadikan sebagai tempat wisata keluarga favorit yang dapat mengajarkan kepada anak-anak tentang tanaman sayuran seperti Kubis, Wortel, Kentang, Bawang serta buah-buahan seperti Stroberi, Apel, dan Paprika.
4. Pantai Seruni
- Merupakan spot paling banyak dikunjungi oleh warga bantaeng menawarkan jajanan ringan seperti gorengan, minuman dingin dan panas. di sini terdapat pula lintasan joging yang mengelilingi lapangan kecil. Pantai ini akan ramai dari sore hari hingga malam oleh orang-orang yang duduk bercengkrama dengan kerabat dan keluarga. Pada pagi hari dijadikan sebagai tempat olahraga.
5. Pantai Marina
- Destinasi wisata yang tergolong baru ini menawarkan beberapa fasilitas seperti Rest Area yang di dalamnya terdapat Masjid, Kios-kios jajanan dan cindera mata khas bantaeng, Gasebo, dll. Pada kawasan pantainya menawarkan fasilitas penginapan dan gasebo-gasebo kecil yang dapat anda gunakan untuk keluarga.
6. Pasar Lambocca
- Destinasi wisata yang tergolong baru ini merupakan sebuah pasar tradisional/rakyat yang telah di revitalisasi oleh pemerintah dan salah satu perbankan nasional. wisata belanja aneka kebutuhan dan kuliner lokal bantaeng, diantaranya kue baruasa balanda, Cucuru Bayao, Biji Nangka, Kentang Rebus, serta Kaloli dan lain-lain sembari menikmati pemandangan petani rumput laut yang sedang beraktivitas. selain itu, anda bisa menikmati sensasi transportasi tradisional dokar. Saat ini pasar rakyat ini masih beroperasi dua kali seminggu yaitu Senin dan Kamis, mudah-mudahan ke depan bisa beroperasi setiap hari.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah Kabupaten Bantaeng
Referensi
- ^ "Sindonews Makassar;Sah Ilham Azikin Bupati Bantaeng Selanjutnya". 2018-08-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-05. Diakses tanggal 2018-10-05.
- ^ a b c "Kabupaten Bantaeng Dalam Angka 2020" (pdf). www.bantaengkab.bps.go.id. 27 April 2020. hlm. 7, 66. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Bantaeng". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 12 April 2021.
- ^ Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O. (2016). Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi (PDF). Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 34–35. ISBN 978-602-1289-43-3.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 11. ISBN 9786028449182.
- ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ "Bupati Bantaeng Resmi Dilantik". Tribun Timur Online. 15 Agustus 2013. Diakses tanggal 3 Februari 2017.
- ^ Hermawan, Edi (16 Agustus 2018). Latif, Hasriyani, ed. "Usai Dilantik Pj Bupati Bantaeng, Malam Ini Ashari Langsung Pimpin Upacara Taptu". TribunNews. Diakses tanggal 27 Agustus 2018.
- ^ Khairina, ed. (26 September 2023). "Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Resmi Lantik 3 Pj Bupati dan 1 Pj Wali Kota". Kompas.com. Diakses tanggal 26 September 2023.
- ^ Ardiyanti (25 September 2024). "Andi Abubakar Terima SK Perpanjangan Jabatan Selaku Pj Bupati Bantaeng". KabarMakassar.com. Diakses tanggal 26 September 2024.
- ^ Sumber: Data BPS Kabupaten Bantaeng tahun 2008