Pembantaian ulama oleh Amangkurat I

Revisi sejak 15 Juni 2021 07.34 oleh Inayubhagya (bicara | kontrib) (Syzyszune memindahkan halaman Pembantaian ulama oleh Amangkurat I ke Pembantaian ulama oleh Mangkurat I: Perbaikan nama gelar)

Pembantaian ulama oleh Amangkurat I adalah peristiwa pembantaian yang terjadi di alun-alun Plered, Kesultanan Mataram pada suatu siang pada tahun 1647/1648. Sekitar 5.000-6.000 ulama dan anggota keluarga mereka dibunuh hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit.[1][2] Pembantaian ini diperintahkan oleh Amangkurat I dengan motif untuk membalas dendam,[1] karena dua hari sebelumnya adiknya yang bernama Raden Mas Alit mencoba menjatuhkannya dari tahta. Walaupun upaya kudeta ini gagal dan Raden Mas Alit terbunuh dalam peristiwa tersebut, Amangkurat ingin menumpas kelompok yang diduga bersekongkol dengan adiknya.[1]

Pembantaian ulama oleh Amangkurat I
LokasiPlered, Kesultanan Mataram
Tanggal1648
SasaranPara ulama dan anggota keluarganya
Jenis serangan
Pembantaian
PelakuPangeran Aria, Tumenggung Nataairnawa, Tumenggung Suranata, dan Ngabehi Wirapatra (atas perintah dari Amangkurat I)

Selama perencanaan pembantaian ini, sunan ingin agar balas dendam dilakukan tanpa diketahui siapa dalang di balik kejadian tersebut.[1] Terdapat empat orang pembesar keraton yang diberi tugas untuk menjalankan rencana ini, yaitu Pangeran Aria, Tumenggung Nataairnawa, Tumenggung Suranata, dan Ngabehi Wirapatra.[1] Mereka berempat diperintahkan untuk bergerak ke empat penjuru mata angin untuk melancarkan pembantaian ini.[1] Menurut sejarawan H.J. de Graaf, Amangkurat juga berpesan agar tidak ada satu pemuka agama pun yang diloloskan dari pembantaian ini.[3] Permulaan pembantaian ini konon diisyaratkan dengan bunyi tembakan meriam dari istana.[1] Sumber sejarah lokal tidak mencatat bagaimana pembantaian ini benar-benar berlangsung, dan satu-satunya sumber sejarah yang ada adalah catatan Gubernur Jenderal VOC Rijcklof van Goens, yang sedang bertugas di Mataram pada saat itu.[1]

Amangkurat berupaya menyembunyikan keterlibatannya dalam pembantaian ini. Pada hari berikutnya, ia berpura-pura marah dan terkejut.[1] Ia menuduh para ulama sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas kematian Raden Mas Alit dan memaksa delapan pembesar untuk mengaku bahwa mereka telah merencanakan kudeta terhadap sunan.[1] Delapan orang itu beserta anggota keluarganya juga dibantai.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k Ivan Aulia Ahsan, Saat 6.000 Ulama dan Keluarga Dibantai Sultan Mataram Islam, Tirto.id, 24 Oktober 2017, diakses 26 Mei 2018
  2. ^ "Inilah Daftar Kekejaman Raja-raja di Nusantara". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2015-03-28. Diakses tanggal 2021-01-07. 
  3. ^ H.J. de Graaf, De Regering van Sunan Mangku-Rat I Tegal-Wangi, vorst van Mataram, 1646-1677 (Brill 1962), hlm. 38