Islam di Lampung

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 16 Juni 2021 23.56 oleh 110.137.36.1 (bicara) (Referensi: Menambahkan templat)

Islam di Lampung adalah agama mayoritas di provinsi paling selatan Pulau Sumatra tersebut. Terdapat sekitar 83,64% dari total penduduknya yang memeluk agama ini.[1] Sedangkan bagi Suku Bangsa Lampung, Islam adalah satu kesatuan dengan adat Lampung yang tak bisa dipisahkan.

Sejarah

Diriwayatkan penyebaran islam pada tahun 613 masehi pada tahun sekitar 632 masehi Al-Mujahid beranjak menuju samudra sunda pada masa peperangan Romawi Timur yang berlangsung antara abad ke-7 hingga abad ke-12 dari pasai sumatra masuk menyebarkan agama islam. Pembawa islam datang langsung dari Semenanjung Arabia dibawa oleh para Al-Mujahid yang merupakan utusan resmi Khalifah dengan misi khusus penyebaran agama Islam beranjak dari pesisir utara Sumatra kemudia Islam menyebar keseluruh Nusantara. Bukti-bukti penyebaran Islam masih dapat kita jumpai hingga saat ini diantaranya adalah warisan budaya, kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat, tradisi, adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi[2].

Penyebaran Islam

Fokus studi kawasan adalah menguraikan berbagai wilayah dalam dunia Islam dan lingkup pranatanya sejak dari awal pertumbuhan, perkembangan, karakteristik sosial budaya, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Obyek studinya meliputi aspek geografis, demografis, historis, bahasa, serta berbagai perkembangan sosial budaya yang merupakan karakteristik dari keseluruhan perkembangan di setiap kawasan budaya. Secara kultural, penduduk yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini sangat heterogen dari aspek bahasa, budaya, etnis, agama dan lainnya. Beberapa wilayah menjadi kantong basis agama Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama Islam, bahkan telah berhasil membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan yang bernafaskan Islam.

Islam datang ke Asia Tenggara atau Nusantara pada zaman setelah Muhammad bin Abdullah diutus oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasulullah SAW. Kitab yang ditulis oleh Buzurg bin Shahriyar al-Rahurmuzi sekitar tahun 390/1000 ini meriwayatkan tentang kunjungan para pedagang muslim ke Kerajaan Zabaj yang menyaksikan kebiasaan penduduknya “bersila” ( برسيلا) ketika ingin menghadap raja. Kata “bersila” yang ditulis dengan aksara Arab menunjukkan sudah adanya pengaruh Islam dalam budaya Nusantara. Niemman dan de Hollander menyatakan bahwa Islam di Nusantara bukan berasal dari Mesir, melainkan berasal dari Haḍramawt. Sebahagian ahli Indonesia setuju dengan teori Arab ini yang menyatakan bahwa Islam di Nusantara datang langsung dari Arabia, tidak dari India, tidak pada abad ke 12 atau ke-13, melainkan dalam abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Dikemukakan Hamka dalam Seminar Sejarah Masuknya Islam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan dari tanggal 17 sampai dengan 20 Maret 1963. Islam masuk ke Indonesia pada jauh sebelum abad ke-7 Masehi.

 
Duduk Bersila
 
Peta Indonesia tahun 1674

Sementara itu G.W.J. Drewes juga tampak mendukung teori Arab. Dengan merujuk pada teori Keyzer, seorang sarjana Hukum Islam yang awal di Inggris, Drewes menyatakan bahwa telah ada hubungan antara Mesir dan Nusantara pada masa lampau yang dibuktikan oleh pengamatan bahwa aliran fiqh madhhab Syāfi’ī telah menduduki posisi penting di kedua wilayah Mesir dan Nusantara. Niemann (w. 1861) dande Hollander (w. 1861) juga menyebutkan adanya pernan Arab dalam Islamisasi Nusantara. John Crawfund adalah sarjana lain yang membuat klaim yang sama dan menyatakan bahwa Islam mungkin telah dibawa ke Nusantara oleh para pendakwah Arab dari Jazirah Arabkarena kekuatan lautnya yang telah dominan. Marsden telah mencatat adanya peranan yang sama dari para pendakwah Arab dalam mengubah kepercayaan orang-orang Melayu menjadi Islam. Marsden mengutip bukti pernyataannya dari Diego de Couto, seorang sejarawan Portugis yang telah melakukan penelitian di India dan telah melaporkan bahwa para pendakwah Arab telah mengislamkan penguasa Malaka.

Al-‘Aṭṭas menyatakan bahwa bukti yang paling penting yang dapat dikaji ketikamempertimbangkan kedatangan Islam ke Nusantara adalah berdasarkan karakteristik-karakteristik “internal” dari agama Islam itu sendiri. Argumen al-‘Aṭṭas yang menyatakan kelangsungan asal susul agama Islam tersebut selaras dengan narasi historiografi lokal tentang Islamisasi di dunia mereka yang sering bercampur dengan mitos dan legenda. Islam diperkenalkan oleh Al- Mujahid para guru dan penyair “profesional” yang memang bermaksud menyebarkan Islam. Secara kronologis, kesultanan, kepaksian, kekaisaran itu muncul silih berganti jika dilihat dari masa sejak sebelum kelahiran Kerajaan Majapahitdan masa sebelumnya. Islam yang masuk ke daerah sebelah pesisir utara pulau Sumatera diperkenalkan oleh Al-Mujahid pendakwah dari Semenanjung Arabia yang kemudian melanjutkan dakwahnya sepanjang Priaman sampai perbatasan dengan utara Sumatra Barat selatan Lampung, winstead menyebutkan bahwa pendakwah Islam yang pertama kali datang ke Jawa adalah seorang dari Semenanjung Arabia. Proses Islamisasi Jawa adalah anak dari seorang pendakwah Arabia dari Champa. Keturunan Arab lain yang menjadi pendakwah Islam di Jawa berhasil mengislamkan Blambangan di sebegian besar Wilayah Timur pulau Jawa[3].

Penyebaran Islam di Lampung

Berkas:Peta Legend.jpg
Penyebaran Islam Wilayah Sumatra Lampung dan Banten

Sejarah di Lampung itu adalah dimulai dari abad ke-5 dari ditemukanya prasasti di kalimantan timur yang berhurup palawa dan berbahasa sanskerta serta di temukannya prasasti Pengaruh Hindu-Budha Batu Hujung Langit di desa harakuning Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat pada abad ke-7 masehi[4]. Sampai ditemukannya situs batu brak peninggalan negeri sekala brak yang ditemukan oleh BRN pada tahun 1951 Batu Brak dan Batu Kayangan/Kenyangan Simbol Penaklukan, Al-Mujahid Penyebar Agama Islam Pada Masa Suku Bangsa Lampung dengan kode administratif Indonesia 18.04.10[5]. Dari Pagaruyung perbatasan dengan utara Sumatra Barat selatan Lampung masuk mengislamkan Suku bangsa Lampung pada 29 Rajab 688 Hijriah[6]. Penyebaran sampai pesisir Teluk Lampung pada akhir abad ke-16 diperkirakan pada tahun 1601 Masehi[7].

Perkembangan Islam di tanah Lampung

  • Alasan yang menyebabkan penduduk Lampung banyak yang beragama Islam antara lain:
  1. Pendidikan di pesantren
  2. warisan budaya, kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat, tradisi, adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
  3. Dakwah
  4. Taklim di setiap melaksanakan shalat 5 (lima) waktu di masjid.
  • Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di tanah Lampung antara lain:
  1. Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
  2. Upacara-upacara perhelatan dalam Islam sangat sederhana.
  3. Islam tidak mengenal sistem kasta.
  4. Islam tidak menentang adat istiadat dan tradisi setempat.
  5. Dalam penyebarannya dilakukan dengan damai.

Lihat pula

Referensi

Karya sendiri

 Pengguna ini berkontribusi dengan Twinkle