Kota santri

Revisi sejak 17 Juni 2021 14.00 oleh Argo Carpathians (bicara | kontrib) (Suntingan 114.125.94.113 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gervant of Shiganshina)

Kota santri adalah istilah yang diberikan kepada kota-kota yang memiliki banyak pondok pesantren.[1]

Santri perempuan di Banjar.

Di Indonesia ada beberapa kota yang sering disebut sebagai kota santri, salah satunya adalah Kaliwungu, kota di sebelah barat Kota Semarang yang memiliki puluhan pondok pesantren dan memiliki santri dari seluruh pelosok Nusantara bahkan ada yang berasal dari mancanegara, Malaysia dan Brunei Darusalam.

Istilah kota santri semakin populer dengan diciptakannya lagu Kota Santri yang diciptakan oleh seorang warga Kaliwungu, Kendal. Lagu kota santri pertama kali dinyanyikan oleh grup kosidah Nasida Ria Semarang.[2]

Contoh kota santri lainnya adalah Ponorogo. Di Ponorogo terdapat banyak sekali pondok pesantren, salah satu yang paling terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.

Untuk wilayah Pulau Kalimantan (Borneo) terdapat juga kota santri yang cukup dikenal yaitu kota Martapura di provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini berada di bawah otoritas distrik Kabupaten Banjar. Dan juga merupakan kerajaan Islam bercorak kesultanan yang masih ada hingga sekarang.

Referensi

  1. ^ Profil daerah kabupaten dan kota. Penerbit Buku Kompas. 2001. ISBN 978-979-709-054-8. 
  2. ^ Suara muhammadiyah. Suara Muhammadiyah. 1996.