Bambu Gombong
Bambu surat, Gigantochloa pseudoarundinacea
dari Dukuhmaja, Luragung, Kuningan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
G. pseudoarundinacea
Nama binomial
Gigantochloa pseudoarundinacea
Sinonim
  • Bambusa pseudoarundinacea Steudel[3] (basionym)
  • Gigantochloa verticillata (Willd.) Munro[4] (p.p.)
  • Gigantochloa maxima Kurz[5]

Sumber: Widjaja, 1987[1]

Bambu gombong[6] (Gigantochloa pseudoarundinacea) adalah sejenis bambu berukuran besar hingga sedang yang sering dipakai sebagai bahan bangunan, furnitur dan perkakas rumah tangga. Bambu ini ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, semuanya hanya didapati dalam pertanaman; dan kini telah tersebar ke banyak tempat. Dalam bahasa daerah, ia disebut awi gombong, awi andong, awi surat (Sd.); pring gombong, pring andong, pring surat (Jw.); tiying jajang suwat (Bl.); buluh batuang danto (Mink.).[1][2][7][8] Dalam bahasa Inggris ia disebut greater giant bamboo.[2]

Manfaat

 
Pangkal buluh

Bambu gombong terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, pipa air, membuat perlengkapan rumah tangga seperti furnitur, balai-balai, dan perkakas lain, termasuk anyam-anyaman dan keranjang;[1] serta untuk membuat alat-alat musik tradisional.[7] Dalam industri, buluhnya dipakai sebagai bahan baku sumpit dan tusuk gigi.[7]

Rebung dari forma tertentu kerap dimasak sebagai sayuran.[7][8]

Kerabat dekat

 
Perawakan

Sebelumnya Gigantochloa pseudoarundinacea tergabung ke dalam satu jenis besar G. verticillata Willd., bersama-sama dengan G. atter (Hassk.) Kurz (bambu ater), G. atroviolacea Widjaja (bambu hitam), dan G. robusta Kurz (bambu mayan). Kini masing-masing jenis itu dianggap sebagai spesies yang tersendiri.[7]

Referensi

  1. ^ a b c d Widjaja, E.A. 1987. "A revision of Malesian Gigantochloa (Poaceae - Bambusoideae)." Reinwardtia 10(3): 323. [1987]
  2. ^ a b c Ohrnberger, D. 1999. The Bamboos of the World: Annotated Nomenclature and Literature of the Species and the Higher and Lower Taxa: 297-8 Amsterdam :Elsevier.
  3. ^ Steudel 1848. Synopsis plantarum glumacearum. vol. 1: 330. Stuttgartiae : J.B. Metzler [1855].
  4. ^ Colonel Munro. 1868. "A monograph of the Bambusaceae, including descriptions of all of the species." Transactions of the Linnean Society of London vol. 26: 124. London :[The Society], 1791-1875.
  5. ^ Kurz, S. 1864. "Korte schets der vegetatie van het eiland Bangka." Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië Deel 27: 226. Batavia :Lange [1851-...]
  6. ^ KBBI daring: bambu
  7. ^ a b c d e Widjaja, E.A. 1995. "Gigantochloa pseudoarundinacea (Steudel) Widjaja" in Soejatmi Dransfield & E.A. Widjaja (Eds). Plant Resources of South-East Asia No. 7 Bamboos: 116-8. Bogor:PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation. [Internet] Record from Proseabase. Accessed 22-Apr-2016
  8. ^ a b Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 343 [sebagai Gigantochloa verticillata Munro]. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta. (versi berbahasa Belanda -1922- I: 284-5.)

Pranala luar