Kabupaten Sinjai
Kabupaten Sinjai (Bugis: ᨀᨅᨘᨄᨈᨛ ᨔᨗᨍᨕᨗ) adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Balangnipa atau Kota Sinjai yang berjarak sekitar ±220 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 819,96 km2 dan memiliki penduduk sebanyaj 268.496 jiwa (2020).[1]
Kabupaten Sinjai | |
---|---|
Motto: Sinjai Bersatu | |
Koordinat: 5°11′57″S 120°09′16″E / 5.1993°S 120.1544°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Tanggal berdiri | 20 Oktober 1959 |
Dasar hukum | UU No. 29 Tahun 1959 |
Hari jadi | 27 Februari 1564 |
Ibu kota | Balangnipa |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Andi Seto Gadhista Asapa S.H., L.L.M. |
Luas | |
• Total | 819,96 km2 (316,59 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 268.496 |
• Kepadatan | 327/km2 (850/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,93% Kristen 0,06% - Protestan 0,04% Katolik 0,02% Budha 0,01%[1][2] |
• IPM | 67,60 (2020) Sedang[3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode Kemendagri | 73.07 |
APBD | - |
DAU | Rp 620.278.102.000,- (2020) |
Situs web | www |
Geografi
Secara geografis Kabupaten Sinjai terletak pada titik 5°2'56" - 5°21'16" Lintang Selatan dan 119°56'30" - 120°25'33" Bujur Timur. Kabupaten Sinjai terletak di bagian pantai timur Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 223 km dari kota Makassar. Luas wilayahnya berdasarkan data yang ada sekitar 819,96 km2 (81.996 ha).
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Bone |
Timur | Teluk Bone |
Selatan | Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Bantaeng |
Barat | Kabupaten Gowa |
Topografi
Kabupaten Sinjai secara geografis terdiri atas wilayah pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 0- 2.871 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Wilayahnya termasuk 9 pulau-pulau kecil di Teluk bone yang masuk ke wilayah kecamatan Pulau Sembilan. Pesisir di Kabupaten Sinjai berada di sepanjang batas sebelah timur dan tergolong sempit meliputi Kecamatan Sinjai Timur, Sinjai Utara dan kecamatan Tellu Limpoe. Selanjutnya daerah dataran tinggi yang merupakan lereng timur Gunung Lompobattang-Gunung Bawakaraeng meliputi kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Borong. Serta dataran tinggi Pegunungan Bohonglangi meliputi sebagian wilayah kecamatan Bulupoddo.[1]
Iklim
Sepanjang tahun, daerah ini termasuk beriklim sub tropis, yang mengenal 2 (dua) musim, yaitu musim penghujan pada periode April - Oktober, dan musim kemarau yang berlangsung pada periode Oktober-April. Selain itu ada 3 (tiga) type iklim (menurut Schmidt & Fergusson) yang terjadi dan berlangsung di wilayah ini, yaitu iklim type B2, C2, D2 & type D3.
- Zona dengan iklim type B2 di mana bulan basah berlangsung selama 7 - 9 bulan berturut – turut, sedangkan bulan kering berlangsung 2 – 4 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Sinjai Timur & Sinjai Selatan .
- Zona dengan iklim type C2, dicirikan dengan adanya bulan basah yang berlangsung antara 5 – 6 bulan, sedangkan bulan keringnya berlangsung selama 3 – 5 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian kecil wilayah Kecamatan. Sinjai Timur, Sinjai Selatan & Sinjai Tengah
- Zona dengan iklim type D2, mengalami bulan basah selama 3 – 4 bulan & bulan keringnya berlangsung selama 2 – 3 bulan. Penyebarannya meliputi wilayah bag. Tengah Kabupaten Sinjai, yaitu sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Tengah, Sinjai Selatan & Sinjai Barat.
- Zona dengan iklim type D3, bercirikan dengan berlangsungnya bulan basah antara 3 – 4 bulan,& bulan kering berlangsung antara 3 – 5 bulan . Penyebarannya meliputi sebagian wilayah Kecamatan. Sinjai Barat, Sinjai Tengah & Sinjai Selatan
Dari keseluruhan type iklim yang ada tersebut, Kabu paten Sinjai mempunyai curah hujan berkisar antara 2.000 - 4.000 mm / tahun, dengan hari hujan yang bervariasi antara 100 – 160 hari hujan / tahun. Kelembaban udara rata-rata, tercatat berkisar antara 64 - 87 persen, dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 21,1oC - 32,4oC.
Demografi
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Sinjai adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Sinjai[4], yaitu bahasa Bugis (khususnya dialek Sinjai).[5]
Bahasa Makassar dialek Konjo dituturkan di Kecamatan Sinjai Barat dan sebagian Sinjai Tengah.https://core.ac.uk/download/pdf/11735285.pdf
Pemerintahan
Daftar Bupati
Dewan Perwakilan
Kecamatan
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Sinjai tahun 2014 sebanyak 236.497 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 3,3 persen dari hasil Sensus Penduduk 2010 yang berjumlah 228.879 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduknya 288 jiwa/km² dengan Kecamatan Sinjai Utara merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 1.471 jiwa/km² dan Kecamatan Bulupoddo merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 158 jiwa/km². Sebanyak 99% penduduk Kabupaten Sinjai memeluk agama Islam. Berikut adalah penduduk Kabupaten Sinjai, per Kecamatan Tahun 2014:
Nama kecamatan | Jumlah penduduk | Luas wilayah | Jumlah desa | Jumlah kelurahan |
---|---|---|---|---|
Kecamatan Bulupoddo | 15.687 Jiwa | 99,47 km2 | 7 | - |
Kecamatan Pulau Sembilan | 7.963 Jiwa | 7,55 km2 | 4 | - |
Kecamatan Sinjai Barat | 24.311 Jiwa | 135,53 km2 | 7 | 2 |
Kecamatan Sinjai Borong | 19.073 Jiwa | 66,97 km2 | 7 | 1 |
Kecamatan Sinjai Selatan | 36.918 Jiwa | 131,99 km2 | 10 | 1 |
Kecamatan Sinjai Tengah | 27.507 Jiwa | 129,70 km2 | 10 | 1 |
Kecamatan Sinjai Timur | 30.421 Jiwa | 71,88 km2 | 12 | 1 |
Kecamatan Sinjai Utara | 43.505 Jiwa | 29,57 km2 | - | 6 |
Kecamatan Tellu Limpoe | 31.112 Jiwa | 147,30 km2 | 10 | 1 |
Ekonomi
Pertanian
Pertanian yang menonjol dari kabupaten Sinjai adalah lada dan coklat. Lada tumbuh hampir di semua kecamatan kecuali di kecamatan Pulau Sembilan. Luas areal tanamnya mencapai 3.249 hektare dengan jumlah produksi 2.380 per tahun. Sedangkan coklat atau kakao tumbuh hampir di semua kecamatan dengan luas area tanam 4.178 hektare dan hasil panen per tahun mencapai 2.129 ton. Sinjai mengkespor coklat-coklat ini ke Eropa.[7]
Pariwisata
- Pulau Sembilan
- Pantai Ujung Kupang
- Pantai Karampuang
- Air terjun Baruttungge
- Air terjun Lembang Saukang
- Air terjun Batu Barae
- Air terjun Barania
- Air terjun Pincuni
- Hutan Mangrove Tongke-tongke
- Benteng Oval Balangnipa
Referensi
- ^ a b c d "Kabupaten Sinjai Selatan Dalam Angka 2021" (pdf). www.sinjaikab.bps.go.id. hlm. 8, 47, 110. Diakses tanggal 12 April 2021.
- ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 April 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 12 April 2021.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 11. ISBN 9786028449182.
- ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Sinjai Menurut Kecamatan, 2014[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kalbu, Tyas Ing. "Kabupaten Sinjai: Saatnya Duduk Bersama Perbaiki Infrastruktur". Kompas, 19 Maret 2009, halaman 39