Analisis percakapan

Revisi sejak 23 Juni 2021 06.50 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>"))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Analisis percakapan adalah analisis yang memfokuskan perhatiannya pada interaksi dalam percakapan seperti berbagai gerakan oleh komunikator dan bagaimana mereka mengelola dan mengatur urutan pembicaraan sebagaimana yang terlihat jelas pada perilkunya.[1]

Sejarah

sunting

Analisis percakapan muncul di tengah-tengah kebingungan teoretis setelah munculnya revolusi linguistik yang digagas oleh Noam Chomsky di akhir tahun 50an dan di awal tahun 60an.[1] Analisis percakapan ini diprakarsai oleh sekelompok orang pemerhati bahasa nonprofesional (para sosiolog seperti Sacks, Schegloff, dan Jefferson).[1] Mereka melihat bahwa contoh-contoh bahasa yang diberikan oleh para linguis profesional sering kali tidak alami, bahkan sebagian dari contoh-contoh ujaran tersebut tidak muncul dalam percakapan yang alamiah.[1] Kemudian, mereka pun menemukan bahwa aturan-aturan yang dipatuhi dalam percakapan lebih mirip dengan aturan-aturan yang dipakai masyarakat dalam aktivitas sosial daripada dengan aturan-aturan yang terdapat dalam linguistik.[1] Aturan-aturan tersebut pun hampir sama dengan aturan yang ditemui oleh para peneliti dari bidang sosiologi dan antropologi.[1] Oleh karena itu, kemudian munculah metode ethnomethodology yang digunakan untuk mengkajian percakapan.[1] Topik yang menjadi pusat perhatian para ahli analisis percakapan tersebut adalah organisasi dan struktur percakapan.[1]

Strategi

sunting

Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mewujudkan percakapan yang koheren sehingga proses komunikasi bisa berjalan efektif.[1]

  1. Prinsip kerja sama yang menuntut peserta percakapan memberikan kontribusinya kepada percakapan secara patut.[1] Kerja sama dalam percakapan dapat dicapai melalui empat aturan, yaitu perkataan berkuantitas, perkataan berkualitas, perkataan relevan, perkataan berprilaku.[1]
  2. Percakapan yang koheren dapat dicapai dengan cara memastikan bahwa setiap tindakan adalah hasil tanggapan yang sesuai dengan tindakan sebelumnya.[1]
  3. Peserta percakapan harus menyadari bahwa percakapan merupakan tindakan praktis untuk mencapai tujuan percakapan.[1] Terjadinya percakapan yang koheren bergantung pada proses berpikir secara hati-hati pada pihak komunikator untuk mencapai suatu tujuan.[1]
  4. Mengelola perbedaan pendapat sehingga perbedaan dapat dikurangi dan kesepatan dapat tercapai secepat mungkin.[1]

Model Analisis

sunting
  • Model analisis adjacency pair (percakapan berdampingan)

Model analisis ini dilakukan dengan cara mengisolasikan menjadi unit-unit terkecil sehingga mengahasilkan pasangan berdampingan.[2] Pasangan berdampingan ini disebut sebagai struktur percakapan.[2] Oleh karena itu, ketika seorang pembicara menghasilkan sebuah tuturan sebagai bagian pertama, diharapkan lawan bicara memberikan respons.[2]

  • Model analisis Turn-taking(alih tutur)

Model turn talking (berganti bicara) merupakan model yang memperhatikan giliran berbicara antar partisipan.[3] Misalnya partisipan (A) berbicara kemudian berhenti, setelah itu partisipan (B) berbicara dan begitu seterusnya saling bergantian sesuai giliran.[3] Maka berdasarkan hal tersebut maka akan diperoleh struktur percakapan berbentuk A-B-A-B.[3]

  • Model analisis Overall Organization (Percakapan terencana)

Model analisis struktur percakapan overall organization dianalisis dengan cara membagi percakapan ke dalam unit-unit percakapan sehingga diperoleh bagian pendahuluan, bagian inti atau isi, dan bagian penutup percakapan.[2] Jadi, struktur percakapan menurut model ini hampir sama dengan struktur atau organisasi tulisan lainnya, misalnya karangan artikel, cerita, dan sebagainya.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Morrisan & Andy Corry Wardhany.2009.Teori Komunikasi Tentang komunikator, pesan, percakapan, dan hubungan. Jakarta:Ghalia Indonesia
  2. ^ a b c d e Purba, Antilan. 2002. Pragmatik Bahasa Indonesia. Medan: USU Press
  3. ^ a b c Sacks, Harvey, Schegloff, Emanuel A., & Jefferson, Gail. 1974. A Simplest Systematics for the Organization of Turn Taking for Conversation