Subhan Allah

Revisi sejak 23 Juni 2021 08.25 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Subhanallah (bahasa Arab: سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ) adalah frasa dalam bahasa Arab yang sering diterjemahkan menjadi "Maha suci Allah". Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai salat wajib.

Subhan Allah, Dosouk.

Etimologi

Subhanallah berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih (تَسْبِيح; pujian), membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".

Allah berfirman: وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

...dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. 33:42

Dalam hadis nabi bersabda:

Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ ٱلْعَظِيمِ) (Al-Bukhariy/ 6682)

Pengucapan dalam kehidupan sehari-hari

Subhanallah telah menjadi bagian percakapan sehari-hari dan diucapkan pada waktu[1]:

  • Mendengar sesuatu yang mengguncang hati. Contoh dalam hadis:

Ketika Rasulullah memikirkan tentang fitnah terhadap isteri dia, malam-malam dia terbangun dan berkata: “Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan?” {HR Bukhari)

  • Menyampaikan penolakan. Contoh dalam hadis:

Ketika Ummu Rubayi meminta Rasulullah tidak menjatuhkan hukuman qishash kepada seseorang, jawaban Rasulullah adalah: “Subhanallah wahai Ummu Rabayi, bukankah hukuman qishash itu sudah merupakan ketentuan dari Allah?” (HR Muslim)

  • Meluruskan sesuatu yang tidak tepat. Contoh dalam hadis:

Rasulullah Saw pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab; ‘Ya, saya pernah berdoa; ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini! Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: "Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR Muslim)

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "tuntunanislam.com: Sedekah Kalimah Thayyibah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-23. Diakses tanggal 2015-06-23. 

Lihat pula