Vibrio cholerae

Revisi sejak 24 Juni 2021 13.17 oleh Aliefah Nafsul Kaamilah (bicara | kontrib) (Menambahkan sifat)
Vibrio cholerae
TEM image
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Gamma Proteobacteria
Ordo:
Vibrionales
Famili:
Genus:
Spesies:
V. cholerae
Nama binomial
Vibrio cholerae
Pacini 1854

Vibrio cholerae adalah bakteri gram negatif, berbentuk koma (batang yang melengkung) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof.[1]

Bakteri ini secara alami hidup di payau atau air asin di mana mereka menempel dengan mudah pada cangkang kepiting, udang, dan kerang lainnya yang mengandung kitin. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V. cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. Penyakit kolera juga dapat berasal dari konsumsi spesies biota laut yang kurang matang atau mentah.[2][3]

Sifat

Vibrio cholerae adalah bakteri gram negatif, berbentuk koma, memiliki diameter 0,5 μm  dan panjang 1,5–3,0 μm, tidak berspora,  anaerob fakultatif, bergerak melalui flagel yang monotrik dan pada biakan tua dapat menjadi berbentuk batang lurus.[4] Bakteri ini membentuk koloni yang konveks, halus, bulat dan bergranula pada sinar cahaya serta tidak tahan dengan suasana asam dan tumbuh baik pada suasana basa (pH 8,0- 9,5).[5]

V. cholerae bersifat oksidasi positif serta dapat meragikan sukrosa dan glukosa menjadi asam tanpa menghasilkan gas, sedangkan laktosa dapat diragikan tetapi lambat. Bila tumbuh pada perbenihan pepton yang mengandung triptofan dan nitrit dalam jumlah yang cukup, bakteri ini menghasilkan indol dan mereduksi nitrat.[6][7]

Isolasi

Untuk melakukan isolasi dan pemeliharaan vibrio, dapat menggunakan media Thiosulfate-citrate-bile salts agar (TCBS) yang merupakan media selektif untuk isolasi dan pemurnian Vibrio. Vibrio mampu menggunakan sukrosa sebagai sumber karbon akan berwarna kuning, sedangkan yang lainnya berwarna hijau. Akan tetapi terdapat beberapa mikrob yang juga dapat tumbuh pada media ini, seperti Staphylococcus, Flavobacterium, Pseudoalteromonas, and Shewanella. Sedangkan untuk perbanyakan Vibrio, dapat digunakan media Alkaline Peptone Water (APW) yang memiliki pH relatif tinggi, yaitu berkisar 8.4 dan mengandung NaCl sebesar 1-2%. Adapun pertumbuhan optimum vibrio adalah pada suhu berkisar antara 20- 35oC.[3]

Uji Biokimia

Teknik yang digunakan dalam identifikasi fenotipe V. cholerae adalah uji lisin dekarboksilase dan ornitin (arginin) dekarboksilase, oksidase, Kliger Iron Agar (KIA), dan uji indol.[8] V. cholerae akan menunjukkan hasil positif pada keempat uji biokimia tersebut.[8] Hasil positif untuk uji oksidase dan uji lisin dan arginin dekarboksilase adalah terbentuknya warna ungu tua.[8] Pada uji KIA, tidak terbentuk gas, dengan slant (bagian permukaan media) berwarna merah (bersifat basa) dan butt (bagian dasar media) berwarna kuning (bersifat asam).[9] Untuk uji indol, akan terbentuk warna merah keunguan pada permukaan.[9]

Referensi

  1. ^ Holt JG, Krieg NR. 1994. Bergey’s manual of determinative microbiology, 9th ed.. Baltimore: The Williams & Wilkins Co. Hal:190-274.
  2. ^ Lutz, Carla; Erken, Martina; Noorian, Parisa; Sun, Shuyang; McDougald, Diane (2013). "Environmental reservoirs and mechanisms of persistence of Vibrio cholerae". Frontiers in Microbiology. 4: 375. doi:10.3389/fmicb.2013.00375. ISSN 1664-302X. PMC 3863721. PMID 24379807.
  3. ^ a b Thompson, Fabiano L.; Iida, Tetsuya; Swings, Jean (2004-09). "Biodiversity of Vibrios". Microbiology and Molecular Biology Reviews. 68 (3): 403–431. doi:10.1128/mmbr.68.3.403-431.2004. ISSN 1092-2172. 
  4. ^ Chomvarin, C; et al. (2007). "Application of duplex-PCR in rapid and reliable detection of toxigenic Vibrio cholerae in water samples in Thailand". The Journal of General and Applied Microbiology. 53 (4): 229–237. doi:10.2323/jgam.53.229. ISSN 1349-8037. 
  5. ^ Kanungo, R (2002-10). "Jawetz, Melnick, & Adelberg's Medical Microbiology: Edited by Brooks GF, Butel JS, Morse SA: International Edition; 22nd edition, 2001, Lange Medical Books/McGraw - Hill, New York". Indian Journal of Medical Microbiology. 20 (4): 231. doi:10.1016/s0255-0857(21)03203-5. ISSN 0255-0857. 
  6. ^ Budiyanto, M. A. K (2003). Mikrobiologi Terapan. Malang: UMM Press. 
  7. ^ Firman, Gusman,E (2012). "Identifikasi Bakteri Vibrio Sp pada Udang Windu (pemanas Monodon) di Tambak Tradisional Kota Tarakan". Jurnal Harpodon Borneo. 5 (2). 
  8. ^ a b c Choopun N, Louis V, Huq A, Colwell RR. 2002. Simple procedure for rapid identification of Vibrio cholerae from the aquatic environment. Appl Environ Microbiol 68: 995-8.
  9. ^ a b Kay BA, Bopp CA, Wells JG. 1994. Vibrio cholerae and Cholera: Molecular to Global Perspectives. Washington DC: ASM Pr.

Lihat pula