Hasil jajak pendapat Pew Research Center 2020[1]
Pandangan Tiongkok menurut negara
(diurutkan menurut positif - negatif)
Negara yang disurvei Positif Negatif Netral Positif − Negatif
 Jepang
9%
86%
5 -77
 Swedia
14%
85%
1 -71
 Australia
15%
81%
4 -66
 Denmark
22%
75%
3 -53
 Britania Raya
22%
74%
4 -52
 Amerika Serikat
22%
73%
5 -51
 Korea Selatan
24%
75%
1 -51
 Kanada
23%
73%
4 -50
 Belanda
25%
73%
2 -48
 Belgia
24%
71%
5 -47
 Jerman
25%
71%
4 -46
 Prancis
26%
70%
4 -44
 Spanyol
36%
63%
1 -27
 Italia
38%
62%
0 -24
Hasil jajak pendapat BBC World Service 2017[2]
Pandangan pengaruh Tiongkok menurut negara
(diurutkan menurut positif - negatif)
Negara yang disurvei Positif Negatif Positif − Negatif
 Spanyol
15%
68%
–53
 Amerika Serikat
22%
70%
–48
 India
19%
60%
–41
 Turki
29%
54%
–25
 Prancis
35%
60%
–25
 Indonesia
28%
50%
–22
 Britania Raya
37%
58%
–21
 Jerman
20%
35%
–15
 Kanada
37%
51%
–14
 Australia
46%
47%
–1
 Brasil
45%
38%
7
 Yunani
37%
25%
12
 Peru
49%
34%
15
 Rusia
44%
23%
21
 Meksiko
55%
26%
29
 Kenya
63%
27%
36
 Pakistan
63%
12%
51
 Nigeria
83%
9%
74
 Tiongkok
88%
10%
78

Sinofobia (dari Latin: Sinae "orang Tionghoa" + Yunani φόβος, phobos, "ketakutan") atau anti-Cina adalah suatu ketakutan dari ketidaksukaan terhadap Tiongkok, Tionghoa, ataupun budaya Tionghoa dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.[3] Perasaan tersebut sering ditujukan kepada minoritas Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok dan melibatkan imigrasi, pengembangan identitas nasional di negara-negara tetangga, kesenjangan hidup, sistem upeti daerah pusat pada masa lalu, hubungan mayoritas-minoritas, diskriminasi dan rasisme. Perasaan ini berlawanan dari Sinofilia.

Malaysia, Indonesia, dan Filipina

Di negara dengan minoritas Tionghoa, kesenjangan sosial terlihat perbedaannya dengan pribumi. Sebagai contoh, pada tahun 1998, 1% populasi Tionghoa di Filipina mereka menguasai 40% perekonomian swasta di sana, dan disebutkan dengan salah bahwa 3% populasi di Indonesia menguasai 70% perekonomian swasta di Indonesia (pakar ekonomi Indonesia percaya bahwa ini adalah pendapat yang salah, sejak diketahui bahwa kekayaan Indonesia ternyata dikuasai militer pada era Orde Baru).[4] Di Malaysia, fenomena tersebut tidak jauh berbeda dengan kedua negara tersebut. Dominasi pasar oleh Tiongkok merupakan dasar kebencian dan menjadi karakteristik alasan kebencian sebagian orang terhadap segala hal berbau Tiongkok/Tionghoa di negara-negara Asia Tenggara tersebut.[5]

Di negara-negara lain


Referensi

  1. ^ "Unfavorable Views of China Reach Historic Highs in Many Countries" (dalam bahasa Inggris). Pew Research Center. 2020-10-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-15. 
  2. ^ "Sharp Drop in World Views of US, UK: Global Poll" (PDF) (dalam bahasa Inggris). BBC World Service. 2017-07-04. hlm. 36. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-06-08. 
  3. ^ Sinophobic. The American Heritage Dictionary of the English Language, Fourth Edition. Retrieved 2008-08-23.
  4. ^ Chua. pg. 3 & 43.
  5. ^ Chua. (2003). pg. 61.

Sumber bacaan lainnya