Pesantren Salaf

pendidikan di Indonesia
Revisi sejak 2 Juli 2021 12.20 oleh Tanto Arisyahputra (bicara | kontrib) (Perbaikan penulisan: Adapasi=Adaptasi)

Pesantren Salaf atau Pondok Pesantren Salafiyah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji "kitab-kitab kuning" (kitab kuno). Pesantren salaf identik dengan pesantren tradisional (klasik) yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Di pesantren salaf, hubungan antara Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional. Kyai terjun langsung dalam menangani para santrinya.

Pada dasarnya, pesantren salaf adalah bentuk asli dari lembaga pesantren itu sendiri. Sejak munculnya pesantren, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata salaf merupakan bahasa Arab yang berarti terdahulu, klasik, kuno atau tradisional. Seiring berkembangan zaman, tidak sedikit pesantren salaf yang beradaptasi dan mengkombinasikan sistem pembelajaran modern. Dalam klasifikasi tipe pesantren dilingkungan Kemenag, disebut sebagai Pesantren Kombinasi. Kemenag membagi tiga tipe pesantren, yaitu pesantren Salafiyah, pesantren Khalafiyah (Ashriyah) dan pesantren Kombinasi.



Metode Belajar Mengajar

Metode belajar mengajar di pesantren salaf terbagi menjadi dua yaitu metode sorogan wetonan dan metode klasikal. Metode sorogan adalah sistem belajar mengajar di mana santri membaca kitab yang dikaji di depan ustadz atau kyai. Sedangkan sistem weton adalah kyai membaca kitab yang dikaji sedang santri menyimak, mendengarkan dan memberi makna pada kitab tersebut.

Metode sorogan dan wethonan merupakan metode klasik dan paling tradisional yang ada sejak pertama kali lembaga pesantren didirikan dan masih tetap eksis dan dipakai sampai saat ini. Adapun metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.

Ciri Khas Kultural Pesantren Salaf

Ciri khas kultural yang terdapat dalam pesantren salaf, antara lain:

  • Santri lebih hormat dan santun kepada kyai, guru dan seniornya.
  • Santri senior tidak melakukan tindak kekerasan pada yuniornya. Hukuman atau sanksi yang dilakukan biasanya bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji atau menyapu atau mengepel, dan lain sebagainya.
  • Dalam keseharian memakai sarung.
  • Berafiliasi kultural ke Nahdlatul Ulama (NU) dengan kekhasan fikih bermadzhab Syafi’i, akidah tauhid bermadzhab Asy’ariyah atau Maturidiyah, dan mengajarkan ilmu tasawuf seperti karya Al-Ghazali dan lainnya. Amaliyah khas seperti shalat tarawih 20 rakaat plus 3 rakaat witir pada bulan Ramadan, membaca qunut pada shalat Subuh, membaca tahlil pada tiap malam Jum’at, peringatan Maulid Nabi atau melakukan pembacaan kitab-kitab maulid, peringatan Isra' Mi'raj, dan semacamnya.
  • Sistem penerimaan santri tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.

Ciri Khas Kualitas Keilmuan

Santri pesantren salaf memiliki kualitas keilmuan, antara lain:

  • Menguasai kitab kuning atau literatur klasik Islam dalam bahasa Arab dalam berbagai disiplin ilmu agama
  • Menguasai ilmu gramatika bahasa Arab atau Nahwu, Sharaf, balaghah (maany, bayan, badi’), dan mantiq secara mendalam karena ilmu-ilmu tersebut dipelajari serius dan menempati porsi cukup besar dalam kurikulum pesantren salaf di samping fikih madzhab Syafi’i.
  • Dalam memahami kitab bahasa Arab santri salaf memakai sistem makna gundul dan makna terjemahan bebas sekaligus.

Contoh Pondok Pesantren Salaf Murni

Pesantren salaf murni adalah pesantren yang kurikulumnya murni mengajarkan bidang studi ilmu agama saja baik melalui sistem madrasah diniyah maupun pengajian sorogan, wetonan dan bandongan. Di ponpes salaf murni tidak ada pendidikan formalnya. Santri juga tidak boleh sekolah formal di luar pesantren namun dibolehkan mengikuti program WAJAR DIKDAS (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) sistem Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SLTP) dan Paket C (setara SLTA). Pesantren salaf murni, disebut juga dengan salafiyah, memang bertujuan untuk mencetak ulama ahli agama.

Berikut beberapa pesantren salaf:

1)       Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur

2)       Pondok Pesantren Tambakberas Jombang, Jawa Timur

3)       Pondok Pesantren Peterongan Rejoso Jombang, Jawa Timur

4)       Pondok Pesantren Langitan Tuban, Jawa Timur

5)       Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur

6)       Pondok Pesantren Ploso Kediri, Jawa Timur

7)       Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur

8)       Pondok Pesantren Al-Hidayat Lasem, Jawa Tengah

9)       Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah

10)    Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah

11)    Pondok Pesantren MIS, Sarang, Rembang, Jawa Tengah

12)    Pondok Pesantren MUS, Sarang, Rembang, Jawa Tengah

13)    Pondok Pesantren Matholiul Falah Kajen, Pati, Jawa Tengah

14)    Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah

15)    Pondok Pesantren Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah

16)    Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta

17)    Pondok Peantren Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta

18)    Pondok Pesantren Al-Fitrah Kedinding Surabaya, Jawa Timur

19)    Pondok Pesantren Cidahu, Pandeglang, Banten

20)    Pondok Pesantren Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari Balikpapan

21)    Pondok Pesantren Subulussalam Balikpapan Kalimantan Timur

22)    Pondok Pesantren Anwarul Huda, Malang, Jawa Timur.

Daftar Pondok Pesantren Manhaj Salaf

Pranala luar