Masjid Namira

masjid di Indonesia
Revisi sejak 3 Juli 2021 04.05 oleh Pakarkubahmasjid (bicara | kontrib) (penjelasan kiswah ka;bah yang ada di masjid namira lamongan)

Masjid Namira adalah sebuah masjid yang terletak di desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Masjid ini mengusung gaya arsitektur yang mewah dari bangunan masjid di Timur Tengah. Masjid Namira memiliki daya tarik tersendiri daripada masjid-masjid yang ada di Indonesia karena keberadaan interior masjid yang terkesan mewah dan terang, serta keberadaan kiswah Ka'bah yang berada di mihrab imam.[1]

Masjid Namira
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiJotosanur, Lamongan, Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturTimur Tengah
Rampung01 Juni 2013
Kapasitas2500 orang

Kiswah Ka’bah yang ada di Masjid Namira Lamongan didatangkan langsung dari masjidil haram yang ada di Arab Saudi. Bekas pelindung Ka’bah ini ditempel pada bagian dinding mihrab imam dengan menggunakan kaca tebal sebagai pelindungnya agar tidak sembarang disentuh oleh pengunjung.[2] Masjid dengan nuansa seperti Masjidil Haram ini memiliki berbagai fasilitas yang mirip dengan masjid Namirah yang ada di Arab Saudi.

Sejarah

Nama masjid Namira terinspirasi dari sebuah masjid di Arab Saudi yang terletak di antara Al-Haram dengan Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah. Namanya Masjid Namirah. Nama tersebut diambil sebab karena banyak tetangga dari pendiri masjid Namira yang ingin berangkat menunaikan ibadah Haji namun belum pernah tertunaikan[3].

Masjid ini didirikan oleh sepasang pengusaha emas asal Lamongan yang bernama Helmy Riza dan istrinya, Eny Yuli Arifah. Pertama kali dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juni 2013. Pada awalnya, masjid ini tidak terlalu besar. Hanya menempati lahan sekitar 0,9 hektar dengan luas bangunan yang mencapai 1.100 meter dan hanya dapat menampung 500 jamaah saja. Akan tetapi, lama kelamaan pengunjung masjid ini semakin banyak dan akhirnya banyak jamaah masjid yang tidak mendapat tampungan tempat parkir. Oleh sebab itu, masjid ini lantas direnovasi hingga akhirnya selesai pada tanggal 2 Oktober 2016. Luas masjid setelah renovasi mencapai 2.750 meter dengan menempati lahan sekitar 2,7 hektar dan dapat menampung 2500 jamaah. Tak lama kemudian, selepas masjid ini direnovasi, masjid Namira menjadi lebih tekenal daripada sebelumnya[4].

Catatan kaki

  1. ^ "Mengenal Masjid Namira Yang Tak Pernah Sepi dari Pengunjung". Bangka Pos. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  2. ^ pakarkubahmasjid (2021-07-03). "Masjid Namira Lamongan : Sejarah, Kiswah, Serta Wisata Reliji". pakarkubahmasjid.com. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  3. ^ Yunita, Niken Widya. "Seputar Masjid Namira, Bangunan Bernuansa Masjidil Haram". detikTravel. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  4. ^ Sudjarwo, Eko. "Di Lamongan, Ada Masjid Bernuansa Masjidil Haram". detiknews. Diakses tanggal 2020-01-29.