Gladys Emerson

Revisi sejak 5 Juli 2021 04.02 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (+{{Authority control}})

Gladys Emerson' dilahirkan di kota kecil Caldwell, Kansas. Disekolah rakyat Fort Wort, dimana ia mengikuti pendidikan dasarnya, Gladys telah menunjukkan kemampuan yang baik dalam ilmu pasti, sama seperti ibunya yang menguasai bidang tersebut, demikian juga halnya dengan pelajaran sejarah, sama baiknya dengan kemampuan ayahnya. Di SMA ia menyukai semua bidang sama besarnya, sehingga para guru disekolahnya tidak dapat mengatakan dengan pasti, pada bidang apa Gladys akan bekerja pada masa dewasanya.

Berkas:Gladys Anderson.jpg
Gladys Anderson Emerson

Kemudian Gladys mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi Oklahoma yang khusus untuk wanita. Keberhasilannya sebagai ahli ilmu pengetahuan telah menuntut untuk menjadi pembicara di depan umum untuk menyampaikan penemuan-penemuannya. Beberapa Universitas, seperti Mount Holyoke, Wilson, Wells, Bernard dan perguruan lain telah meminta untuk menjadi pengajar. Waktunya menjadi demikian padat untuk memberi kuliah, ceramah, penelitian dan menulis hasil risetnya.

Selama mengikuti pendidikan, baik SMA ataupun Perguruan Tinggi, Gladys tidak dapat menentukan pilihan pada pelajaran yang paling disukainya. Pada saat menyelesaikan perguruan tinggi di Universitas Oklahoma, ia telah memperoleh dua gelar sarjana muda, yaitu pada bidang ilmu alam dan kimia serta pada bidang sejarah dan bahasa Inggris. Pada saat Gadys berusia 23 tahun, ia telah berhasil melakukan sebuah penelitian dimana hasil penelitian tersebut akan memberinya Garvan Medal pada 26 tahun kemudian. Pada saat ia berumur 23 tahun tersebut, Gladys telah mendapatkan dua kesempatan yang menarik, dan ia memilih mendapatkan beasiswa pada Universitasn California di Berkeley dalam bidang Nutrition.

Pada akhir masa pendidikanya, minatnya pada biokimia telah pasti dan setelah tiga tahun ia mengikuti pendidikan sambil mengajar di Universitas California dan Universitas Iowa, Gladys berhasil mendapatkan gelar Ph.D nya pada bidang nutrisi hewan pada tahun 1932. Ia kemudian menikah dengan rekan sekerjanya, Dr. Emerson dan selanjutnya nama Dr. Gladys Emerson menjadi terkenal dalam bidang nutrisi.

Salah satu kelemahan Dr. Gladys Emerson adalah penguasaan bahasa Jermannya. Pada masa itu, setiap karya ilmiah yang akan dipublikasikan hendaknya menggunakan bahasa Jerman terlebih dahulu. Dalam forum-forum ilmiah, bahasa Jerman merupakan bahasa yang sering dipergunakan dan selain itu, pergi ke Jerman atau berkomunikasi dengan para ilmuan Jerman yang terkenal karena kepandaiannya akan sangat membantu dalam mengembangkan kapasitas intelektualnya. Karena pemikiran tersebut, Dr Gladys lalu belajar selama setahun di Jerman dan Universitas Gottingen telah menjadi pilihannya.

Sesampainya Gladys di Gottingen, musibah terjadi dengan berkuasanya Nazi di Jerman. Orang-orang mulai meninggalkan universitas. Tetapi, Windaus dan Gladys tidak terkena dengan peraturan tersebut sehingga mereka tetap dapat bekerja sama untuk melakukan riset-riset tentang makanan.

Keadaan makin tak menentu, namun Gladys membentuk persaudaraan professional dalam diri sesama peneliti, yang kemudian akan berkembang dengan baik setelah kekuasaan Nazi dihancurkan.

Tujuannya yang utama untuk sekolah selama setengah tahun di Jerman gagal. Ia tidak dapat mendalami bahasa Jerman walaupun ia tinggal di sana.

Kembali ke Amerika. Dr. Emerson telah mendapat jabatan sebagai pembantu peneliti pada Universitas California pada lembaga Ilmu Hayat dan Percobaan dengan tugas mengadakan riset pada bidang nutrisi. Pada saat ia kembali, Lembaga tempat ia bekerja sedang melakukan pengamatan yang intensive terhadap vitamin E. Direktur Lembaga, Herbert M.Evans yang telah menemukannya. Vitamin ini dinamakan dengan istilah “Vitamin perkembangbiakan”. Telah diketahui bahwa bahan makanan padi, sayur-sayuran, daging, air susu dan pada benih dari tepung merupakan bahan yang paling banyak mengandung vitamin E.

Bagi para peneliti, untuk menjawab persoalan ini haruslah melelui penelitian yang baik dan diakui dengan persyaratan ilmiah, sedangkan diketahui bahwa vitamin E yang tersedia di alam telah tercampur dengan zat kimia lainnya. Untuk mengetahui pengaruh vitamin E secara pasti, bahan kimia lainnya harus dipisahkan terlebih dahulu. Pada tahun 1936, Dr Gladys dan peneliti lainnya memisahkan vitamin E dalam tiga bentuk yang berlainnan dan dinamakan tocoperol alpha, beta dan gamma.

Pada tahun 1939, riset mereka telah memberikan hasil pada hewan percobaan tikus putih sampai empat keturunan. Tikus putih yang diberi makanan kurang vitamin E akan berkurang kesuburannya pada generasi berikutnya. Bila dosis vitamin E tetap kurang, maka generasi berikutnya akan semakin berkurang kemampuannya berkembangbiaknya. Bila generasi berikutnya diberikan vitamin E dengan dosis yang baik (dalam percobaan diberikan vitamin E melalui perut tikus generasi keempat) maka kemandulan akan dapat dihindarkan.

Pada saat itu lembaga laboratorium Merck sedang melakukan penelitian yang sama seperti yang dilakukan Dr. Evans dan Dr. Emerson tetapi dalam kapasitas yang besar. Merck dan beberapa stafnya telah mengenal karya dari Dr. Emerson, demikian juga dengan hal pribadinya. Mereka lalu mengajak Dr. Emerson untuk bersedia bekerja sama di laboratorium Merck di New Jersey dengan fasilitas yang menguntungkan Dr. Emerson.

Penelitian yang pertama dilakukan Dr. Emerson bersama Lembaga Merck adalah vitamin B komplek. Kekurangan vitamin B pada anjing dan tikus percobaan telah mengakibatkan tidak normalnya pertumbuhan, mata, kulit akan berkembang tidak normal pula. Bila dilakukan pembedahan, maka akan terlihat ginjal, hati dan bagian dalam dari tubuh tidak normal. Dr Emerson bersama stafnya di Laboratorium Merck telah berhasil mangatasi masalah vitamin B kompleks melalui riset-risetnya pada anjing dan tikus percobaan. Atas keberhasilan tersebut, banyak jiwa yang tertolong dan industri obat-obatan juga telah menambah satu produk yang sangat potensial untuk memberikan keuntungan.

Tahun 1956, sebuah tawaran datang pada Dr. Emerson untuk mengajar di Universitas California. Pada awalnnya Dr. Emerson menolak tawaran itu, karena ia menganggap bekerja sebagai pengajar pada Universitas merupakan pekerjaan administrasi semata, jauh dari kehidupan laboratorium yang selama ini di tekuni dan disenanginya. Tetapi ketika Lembaga laboratorium Merck mempercayakan 29 ekor kera pada UCLA, nama Universitas California pada saat ini, Dr. Emerson tidak dapat menolak tawaran tersebut.

Pada masa tuanya Gladys Emerson telah banyak berperan dalam mendirikan dan mengembangkan WHO, UNICEF dan lain-lain untuk mencari keluar dalam permasalahan pangan, kesehatan dan berbagai persoalan sosial lainnya yang melanda beberapa wilayah luas di bumi ini.

“Bekerjalah dan jangan memeras” demikianlah nasihat yang selalu diberikan dalam setiap pertemuan. Dirumahnya ia lalu mencari seekor anjing untuk dipelihara, dan ia menemukan anjing pudel kecil yang berwarna kecoklatan. Waktu senggangnya digunakan untuk bermain piano, gitar dan sepak bola bersama tetangga-tetangganya dan ia juga membentuk perkumpulan itu dilingkungannya. Ia selalu bekerja dengan berbagai cara di semua bidang.