Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran

novel fantasi tahun 2005 karya J. K. Rowling
Revisi sejak 6 Juli 2021 04.16 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, dirilis pada 8 Januari 2006 untuk versi bahasa Indonesia dan 16 Juli 2005 di negara-negara berbahasa Inggris dengan judul Harry Potter and the Half-Blood Prince, adalah buku keenam dari tujuh novel yang direncanakan mengenai kisah populer karya J. K. Rowling, seri Harry Potter.

Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran
PengarangJ. K. Rowling
Judul asli'Harry Potter and the Half-Blood Prince'
PenerjemahListiana Srisanti
(dari versi Inggris Raya)
IlustratorMary GrandPré (Amerika Serikat)
• Jason Cockcroft (UK)
Versi Indonesia mengikuti AS
NegaraInggris
BahasaBahasa inggris
SeriHarry Potter
GenreFiksi, Fantasi
PenerbitGramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
8 Januari 2006
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
16 Juli 2005
(serentak di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia)
Jenis mediaKertas
Halaman816 halaman
ISBNISBN 979-22-1763-0
Didahului olehHarry Potter dan Orde Phoenix 
Diikuti olehHarry Potter dan Relikui Kematian 
Sampul buku versi Internasional yang menggambarkan buku tua miliki Pangeran Berdarah-Campuran yang dipergunakan Harry Potter
Sampul buku versi Jerman

Kisah ini dilatarbelakangi pada waktu Harry Potter berada pada tahun keenam sekolahnya di Hogwarts. Novel ini mengisahkan masa lalu Lord Voldemort dan persiapan Harry Potter untuk pertarungan terakhir, dan dibumbui dengan berkembangnya hubungan romantis di antara karakter-karakternya. Dalam 24 jam, buku ini terjual 6,9 juta buku di Amerika Serikat saja, atau 287.564 buku per jam, dan menjadikannya buku tercepat yang terjual sepanjang sejarah. Edisi bahasa Indonesia terjual sebanyak 53 ribu buku pada saat peluncurannya.[1][2] Buku ini dipersembahkan kepada Mackenzie, putri Rowling yang lahir di tengah-tengah penulisan buku ini.

Ringkasan cerita

Voldemort dan para "Pelahap Maut"-nya secara terang-terangan melakukan kekacauan besar di seluruh negara Britania Raya|Inggris, baik untuk kaum penyihir maupun para Muggle. bahkan seluruh langit inggris selama beberapa waktu terus "mendung" (menurut muggle) yang kenyataannya merupakan dampak dari peredaran bebas dementor diseluruh negeri. Cornelius Fudge didepak dari posisinya sebagai Menteri Sihir karena 'teriakan' komunitas sihir yang menanggap atas kesalahan Fudge-lah Voldemort dapat kembali berkuasa seperti saat ini. Ia kemudian digantikan oleh Rufus Scrimgeour yang merupakan mantan kepala departemen Auror. Dalam rezim yang baru ini, dibentuk struktur departemen yang baru untuk memenuhi peningkatan keamanan komunitas sihir dan Arthur Weasley mendapatkan kenaikan jabatan. Hal ini dengan segera meningkatkan kondisi finansial keluarga Weasley.

Sementara itu Di rumahnya di Spinner's End, Severus Snape mendapatkan kunjungan tak terduga dari ibu Draco Malfoy, Narcissa dan kakaknya, Bellatrix Lestrange. Narcissa memaksa Snape melakukan Sumpah Tak-Terlanggar, agar Snape melindungi Draco dan, bila tugas Draco gagal, Snape harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh sang Pangeran Kegelapan. Tugas yang diberikan pangeran kegelapan kepada Draco adalah sebagai alat balas dendam atas kesalahan ayahnya, Lucius Malfoy. Lucius diketahui merupakan penanggung jawab para pelahap maut yang bertugas untuk mencuri ramalan didepartemen misteri. Kegagalan para pelahap maut ini menyebabkan kemarahan tak hingga dari pangeran kegelapan. Selain mendapat murka pangerang kegelapan, Lucius yang tertangkap harus mendekam di Azkaban.

Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape telah diangkat sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang baru, hal yang sangat mengherankan bagi kebanyakan murid Hogwarts, khususnya karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Dengan menggunakan Harry Potter sebagai umpan, Albus Dumbledore berhasil membujuk kawan guru lamanya, Horace Slughorn, untuk mengakhiri masa pensiunnya dan kembali mengajar di jabatan lamanya, sebagai guru Ramuan.

Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"-"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan ([N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan.

Harry menceritakan kecurigaannya, bahwa Draco Malfoy mungkin adalah seorang Pelahap Maut, kepada Dumbledore, yang tampaknya tidak kuatir, sama seperti Ron dan Hermione. Belakangan, diketahui bahwa Dumbledore sudah menyuruh Snape untuk menyelidiki.

Sesaat ketika Ron dan Hermione tampaknya akan segera memiliki hubungan 'khusus', Ron malah mulai berkencan dengan Lavender Brown - walaupun hal ini hanya sekadar untuk membalas Hermione, yang Ron baru ketahui, dahulu pernah berciuman dengan Viktor Krum. Ron dan Hermione terus-menerus bercekcok satu sama lain hingga saat ketika Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione sangat terguncang hingga ia dan Ron mengakhiri perselisihan mereka, dan Ron segera memutuskan hubungannya dengan Lavender.

Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort ini, menggunakan alat sihir semacam baskom, Pensieve. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Dibantu dengan cairan Felix Felicis, Harry akhirnya berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam "Horcrux" untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.

Pada masa ini, Harry dan Ginny Weasley memulai hubungan cinta mereka.

Ketika Harry dan Dumbledore akan pergi untuk mencari Horcrux selanjutnya, Harry meninggalkan sisa cairan Felix Felicisnya kepada Ron, Hermione, dan Ginny, setelah ia menduga bahwa Draco Malfoy akan melakukan sesuatu lagi. Setelah dengan cepat menyuruh mereka berpatroli di koridor, Harry ber-Disapparate bersama Dumbledore ke sebuah gua rahasia tersembunyi. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut. Mereka segera kembali ke puri Hogwarts dan menemukan Tanda Kegelapan Voldemort berpendar melayang-layang di atas Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy di atas Menara Astronomi. Dumbledore memantrai Harry yang saat itu tersembunyi di bawah Jubah Gaibnya, sesaat sebelum Draco berhasil melucuti tongkat sihir Dumbledore. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.

Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya-membunuh Dumbledore-tetapi Draco ragu-ragu. Snape tiba; Dumbledore memohon kepada Snape, "Severus... tolong...", namun tidak jelas apa yang diminta Dumbledore kepada Snape itu. Setelah itu, tiba-tiba Snape membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Kutukan Tak-TermaafkanAvada Kedavra (Kutukan Pembunuh)Avada Kedavra. Kekuatan kutukan itu melemparkan Dumbledore melampaui tembok menara. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan mantranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat, Snape memperkenalkan dirinya sebagai sang Pangeran Berdarah-Campuran, dan berdua dengan Malfoy, Snape berhasil meloloskan diri melalui gerbang Hogwarts.

Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial "R.A.B.". Horcrux yang asli telah dicurinya dan akan dihancurkan dengan harapan bahwa saat Voldemort bertemu tandingannya, Voldemort "sudah jadi orang biasa lagi, yang bisa mati".

Tahun ajaran berakhir suram dengan pemakaman Dumbledore. Profesor McGonagall, Wakil Kepala Sekolah, menjadi Kepala Sekolah sementara, sementara sekolah mungkin akan ditutup selanjutnya. Bagaimanapun juga, Harry telah memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya di Hogwarts untuk mencari sisa Horcrux lainnya. Ron dan Hermione berjanji untuk menyertai Harry. Harry memutuskan hubungannya dengan Ginny untuk melindungi Ginny dari Voldemort. Selama beberapa bulan yang akan datang, Harry akan tetap tinggal bersama keluarga Dursley, memenuhi keinginan Dumbledore. Kemudian, ketiga sahabat itu akan memulai misi mereka, setelah mereka menghadiri satu peristiwa bahagia terlebih dahulu-pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour.

Kontroversi

Penerbitan besar-besaran Half-Blood Prince diwarnai dengan kontroversi yang tak terelakkan dan tidak terduga sebelumnya. Pada Mei 2005, para petaruh di Inggris menangguhkan taruhan mengenai tokoh utama mana yang akan tewas dalam buku tersebut karena kekhawatiran akan adanya petaruh dengan pengetahuan orang-dalam. Sejumlah taruhan besar dibuat untuk kematian Albus Dumbledore, kebanyakan berasal dari Bungay, Suffolk, tempat di mana buku-buku tersebut dicetak. Pertaruhan kemudian dibuka kembali.[3] Kontroversi lainnya termasuk "hak membaca" buku-buku Potter yang tidak sengaja terjual sebelum tanggal peluncurannya, masalah lingkungan mengenai sumber dari kertas yang dipergunakna untuk mencetak jutaan buku tersebut, dan reaksi penggemar terhadap perkembangan plot dan pengungkapan dalam novel tersebut.

Hak membaca

Pada awal Juli 2005, Real Canadian Superstore, sebuah toko retail besar di Coquitlam, British Columbia, Kanada, secara tidak sengaja menjual empat belas buku the Half-Blood Prince sebelum tanggal peluncuran yang resmi. Penerbit Kanada, Raincoast Books, mendapatkan perintah keras dari Mahkamah Agung British Columbia untuk melarang pembelinya membaca buku-buku tersebut sebelum tanggal rilis resmi dan melarang mereka untuk membicarakan isinya. Para pembeli tersebut ditawari sebuah kaus Harry Potter dan buku yang telah ditandatangani penulisnya jika mereka mengembalikan buku-buku itu sebelum 16 Juli 2005.

Pada 15 Juli 2005, kurang dari 12 jam sebelum buku ini resmi diluncurkan, Raincoast memperingatkan koran The Globe and Mail yang menerbitkan sebuah resensi dari seorang penulis Kanada pada tengah malam, sebagaimana dijanjikan koran tersebut, sebagai pelanggaran atas perintah pengadilan akan kerahasiaan perdagangan. Perintah pengadilan ini dengan segera menjadi berita di berbagai artikel berita yang menyatakan bahwa perintah itu telah melanggar hak-hak asasi. Seorang guru besar hukum Kanada, Michael Geist mengomentari masalah ini dalam weblognya;[4] Richard Stallman menyerukan pemboikotan, meminta penerbitnya untuk meminta maaf.[5] The Globe and Mail menerbitkan resensi dari dua orang penulis dari Inggris pada edisi 16 Julinya dan menerbitkan resensi dari penulis asal Kanada tadi pada situs web mereka pada pukul 9 pagi itu.[1] Penjelasan juga tersedia di situs web Raincoast.[6]

Pada minggu yang sama, sebuah toko swalayan Chicago, Walgreens, secara tidak sengaja juga menjual sebuah buku tersebut. Ketika si pembeli membaca mengenai insiden di Kanada di Internet, pembeli ini menyatakan bahwa ia tidak akan mengembalikan buku tersebut, tetapi ia tidak akan membaca novel tersebut hingga tanggal rilis Amerika Serikat.

Masalah lingkungan

Sebelum dan sesudah peluncuran buku tersebut, organisasi lingkungan Greenpeace dan National Wildlife Federation mendorong konsumen di Amerika Serikat yang berencana membeli Harry Potter and the Half-Blood Prince untuk membelinya dari terbitan Kanada, Raincoast Books,[7] yang mencetaknya di atas kertas daur ulang 2%, bebas-klorin, dan tidak menggunakan bahan dari pepohonan purba. Edisi Amerika Serikat buku tersebut, diterbitkan oleh Scholastic Press, dicetak di atas kertas yang tidak diketahui kadar persentase daur ulangnya, karena Scholastic menolak untuk mengumumkannya kepada publik. Edisi hardcover Scholastic mengklaim di halaman terakhir buku tersebut, bahwa buku itu tidak menggunakan serat kayu dari pepohonan purba.

Lain-lain

Tanggal rilis film

Box Office Mojo melaporkan bahwa film "the Half-Blood Prince" dijadwalkan untuk dirilis pada ""Harry Potter and the Half-Blood Prince" Moves to Summer 2009"exactly july 17,2009"". Steve Kloves dipilih sebagai penulis skenarionya, sutradaranya sendiri adalah Davd Yates.[8]

Perubahan naskah

Sebagaimana dengan Harry Potter dan Batu Bertuah, novel versi Amerika Serikat memiliki perbedaan kecil dengan versi Britania Raya. Alasan perbedaan ini belum dijelaskan di situs web Rowling, tetapi versi Amerika Serikat ini membuat tawaran Dumbledore kepada Draco menjadi lebih jelas. Versi Britania Raya lebih ambigu. Teks yang berbeda ini dapat ditemukan di bab 27, "Menara Tersambar Petir" (Inggris: "The Lightning-Struck Tower". Bagian yang ditambahkan di versi Amerika Serikat ada dalam huruf tebal:

"[…] He told me to do it or he'll kill me. I've got no choice." "He cannot kill you if you are already dead. Come over to the right side Draco, and we can hide you more completely than you can possibly imagine. What is more, I can send members of the Order to your mother tonight to hide her likewise. Nobody would be surprised that you had died in your attempt to kill me — forgive me, but Lord Voldemort probably expects it. Nor would the Death Eaters be surprised that we had captured and killed your mother — it is what they would do themselves, after all. Your father is safe at the moment in Azkaban […]"
(Versi Amerika Serikat hal. 591) (Versi Kanada hal. 552) [HP6]

Referensi

Pranala luar