Hasan Junus
Hasan Junus (biasa dipanggil dengan sebutan HJ; 12 Januari 1941 – 30 Maret 2012)[1][2] adalah seorang sastrawan Indonesia yang merupakan keturunan langsung dari pujangga Raja Ali Haji. [3]
Pendidikan
- Mendaftar dan masuk Sekolah Rakyat (SR), sekarang nama nya berubah menjadi Sekolah Dasar (SD).
- Setelah Lulus SR, Hasan Junus melanjutkan pelajaran ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada dikampungnya,yaitu di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang.
- Hasan kembali melanjutkan pendidikan nya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SMA, (juga masih di kampungnya)
- Kuliah pada Fakultas Sastra, pada Universitas Padjadjaran mengambil Jurusan Sejarah dan Antropologi, di Bandung.
- Selain kuliah di Universitas Padjadjaran tersebut, Hasan Junus juga sekaligus belajar pada Institut For Forign, mengambil Jurusan Bahasa Jepang.
- Namun walau demikian tidak ada satupun Pendidikan di Peguruan Tinggi yang diselesaikan oleh Hasan Junus.
Karier
Hasan Junus merupakan seorang Sastrawan yang sudah lama dikenal berkiprah, awal nya di mulai dari Kepulauan Riau (Tanjungpinang) sampai ke daratan Riau (Pekanbaru). [4]
HJ mengokohkan kehadirannya di Pekanbaru dengan peristiwa budaya Sidang Sastra Pekanbaru 1981.
Dalam Sidang Sastra Pekanbaru 1981 itu, HJ tampil pembawa makalah bersanding dengan Umar Junus dari Kuala Lumpur, dan Putu Wijaya dengan isterinya ketika itu, Reni Jayusman.
Hasil Karya
- Jelaga (tahun 1979)
- Antropology of AseanLiterature-Oral Liteture of Indonesia, karyanya bersama Iskandar Leo dan Eddy Mawuntu(tahun1983).
- Raja Ali Haji-Budayawan di Gerbang Abad XX(tahun 1988).
- Burung Tiang Seri Gading (tahun 1992).
- Peta Sastra Daerah Riau, karyanya bersama Edi Ruslan Pe Amarinza (tahun 1993).
- Tiada Mimpi Lagi (tahun 1998)
- Sekuntum Mawar Untuk Emily diterbitkan oleh Unri Press (tahun 1998).
- Cakap-Cakap Rampai-rampai dan Pada Masa Ini Sukar Dicari, diterbitkan oleh Unri Press(tahun 1998).
- Kematian Yang Lain diterbitkan oleh Unri Press(tahun 1999).
- Dari Saudagar Bodoh dan Fakir yang Pintar Menuju yang Mendunia, diterbitkan oleh PPBKM Unri (tahun 1999).
- Pengantin Boneka (Cerpen), diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jeanette Linagrd dan diterbitkan oleh Oxford University Press (tahun 1995).
- Mencari Junjungan Buih karya Sastra di Riau(tahun 1999).
- Tiga Cerita Sandiwara Melayu diterbitkan Cindai Wangi Publishing, Batam (tahun 2001).
- Raja Haji Fisabilillah Hannibal dari Riau (tahun 2000).
- Cerita-cerita Pusaka Kuantan Singingi,
karyanya bersama Fakhri, diterbitkan oleh Unri Press (tahun 2001).
- Pelangi Pagi, diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Riau (1999).
- Furu’al-Makmur, diterbitkan oleh PPBKM Unri (tahun 1996).
- Pelangi Pagi(tahun 1992).
- Pohon Pengantin dan Cermin Nyiyin Almayer (dalam Riau Pos)[5]
Penghargaan
Hasan Yunus telah dianugerahi beberapa penghargaan, di antaranya:
- Anugerah Sagang Kategori Seniman dan Budayawan Pilihan Sagang, dari Yayasan Sagang (tahun 1999).
- Seniman Pemangku Negeri (SPN), dari Dewan Kesenian Riau (tahun 2001).
- Anugerah Seniman Perdana, Dewan Kesenian Riau (tahun2003).
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-26. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-11. Diakses tanggal 2021-02-21.
- ^ https://kepriprov.go.id/home/berita/64
- ^ http://komunitassastra.wordpress.com/2009/12/17/hasan-junus-pena-yang-tak-kunjung-kering/
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-06-25.
Pranala luar
- Entri Diarsipkan 2010-12-22 di Wayback Machine. Pada situs resmi sagang
- Photo pada Galeries Riaupos[pranala nonaktif permanen]