Kejahatan apartheid

Tindakan Tidak Manusiawi dari Karakter yang Mirip dengan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Lainnya
Revisi sejak 6 Juli 2021 11.15 oleh A.m.iqro (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Berdasarkan Konvensi Internasional 1973 tentang Penindasan dan Hukuman Kejahatan Apartheidmendefinisikan apartheid sebagai "tindakan tidak manusiawi yang dilakukan demi membangun dan melanggengkan dominasi oleh satu kelompok rasial terhadap kelompok rasial lainnya, dan secara sistematis bersifat menindas". Statuta Roma 1998 untuk Pengadilan Pidana Internasional (ICC) mengadopsi definisi yang sama. Ada tiga unsur yang meliputi Pertama, niat untuk mempertahankan d...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Berdasarkan Konvensi Internasional 1973 tentang Penindasan dan Hukuman Kejahatan Apartheidmendefinisikan apartheid sebagai "tindakan tidak manusiawi yang dilakukan demi membangun dan melanggengkan dominasi oleh satu kelompok rasial terhadap kelompok rasial lainnya, dan secara sistematis bersifat menindas". Statuta Roma 1998 untuk Pengadilan Pidana Internasional (ICC) mengadopsi definisi yang sama. Ada tiga unsur yang meliputi Pertama, niat untuk mempertahankan dominasi yang dilakukan satu kelompok ras terhadap kelompok ras lain. Kedua, konteks penindasan sistematis oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang terpinggirkan. Ketiga, tindakan tidak manusiawi. [1] Afrika Selatan dan Kejahatan Apartheid Pada tahun 1975, Inggris menguasai Tanjung Harapan dan membawa para kaumnya sendiri. Hal tersebut mengakibatkan berkembangnya kelompok orang kulit putih yang berbahasa Inggris di Afrika Selatan, disamping kelompok yang berbahasa Belanda. Pada sistem tersebut hak-hak yang dimiliki kaum mayoritas (kulit hitam) dibatasi oleh supremasi oleh Afrikaner (kulit putih) yang minoritas di Afrika Selatan namun memiliki kekuasaan yang kuat. Tujuan dibentuknya Aparthied adalah memperkuat kekuasaan Partai Nasional atas sistem ekonomi dan sosial di Afrika Selatan.[2]. Pada masa Apartheid berdampak buruk bagi kesejahteraan Afrika Selatan. Afrika Selatan yang pada jaman koloni Inggris berbentuk dominion, yang kemudian ketika Afrika Selatan memperoleh kemerdekaannya dari Inggris, negeri yang kaya akan sumber daya alamnya ini beralih ke bentuk republik pada tahun 1961 setelah pemilu khusus kaum kulit putih. Karena kuatnya pengaruh kaum minoritas kulit putih di Afrika Selatan sehingga mayoritas penduduk kaum kulit hitam selalu di diskriminasi dan dijadikan pembantu dirumah sendiri. Kuatnya pengaruh kulit putih karena kesenjangan ekonomi yang memang ada sejak masuknya kaum Eropa ini sehingga kaum kulit putih menikmati fasilitas hidup yang paling mewah di Afrika Selatan sedangkan mayoritas kaum kulit hitam masih berada di bawah garis kemiskinan. [3] Kejahatan kemanusiaan Meski istilah Apartheid hingga kini selalu lekat dengan segregasi wilayah di Afrika Selatan, apartheid juga terjadi di Palestina. Mengutip BBC, Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) menuding Israel melakukan apartheid dan persekusi terhadap warga Arab di wilayah-wilayah pendudukan dan di wilayah Israel sendiri. Ini merupakan kejahatan kemanusiaan, namun hal ini ditolak oleh Kementrian Luar Negeri Israel yang menyebutnya "tidak masuk akal dan keliru." https://www.bbc.com/indonesia/majalah-56910754

  1. ^ Konvensi Internasional 1973 tentang Penindasan dan Hukuman Kejahatan Apartheid
  2. ^ Benjamin Poground, 1993, Mereka Yang Berjasa Bagi Dunia: Nelson Mandela: Pemimpin Afrika Selatan Yang Dipenjara Selama Dua Puluh Tujuh Tahun Karena Berjuang Menentang Apartheid, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 9-10
  3. ^ 2Johannes G. Hoogeveen and Berk Ȫzler, “Not Separate, Not Equal: Poverty and Inequality in Post-Apartheid South Adrica”, The William Davidson Intitute At The University of Michigan Business School