Museum Umum Daerah Mandhilaras

museum di Indonesia

Museum Umum Daerah Mandhilaras adalah museum khusus yang menjelaskan tentang sejarah terbentuknya Kabupaten Pamekasan. Peresmian museum diadakan pada tanggal 18 Maret 2010. Nama Mandhilaras diambil dari cerita rakyat yang mengisahkan tentang pemindahan pusat pemerintahan oleh Panembahan Ronggo Sukowati dari Keraton Labangan Daja ke Keraton Mandhilaras. Sebagian besar informasi sejarah berkaitan dengan abad ke-16 Masehi. Jumlah koleksinya lebih dari 200 benda.[1] Bangunan Museum Mandhilaras dibangun pada tahun 1918 oleh pemerintah Hindia Belanda. Awalnya, bangunan tersebut hanya digunakan sebagai taman bermain dan fasilitas umum. Pada tahun 1980, bangunan tersebut dijadikan sebagai perpustakaan kabupaten. Pemakaian bangunan sebagai museum baru dimulai pada tahun 2009. Kepemilikan museum ini diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan. Pengelolaannya diserahkan kepada Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan. Museum Umum Daerah Mandhilaras memamerkan beberapa jenis koleksi berupa senjata, peralatan rumah tangga, fosil, numismatika, dan diorama. Koleksi utamanya adalah kitab yang ditulis dengan menggunakan daun lontar. Selain itu ada pula Al-Qur'an peninggalan Ki Aryo Menak Sonoyo, serta pusaka milik Raden Aryo Menak Sonoyo. Museum ini beralamat di Jalan Cokro Aminoto Nomor 01 Pamekasan dalam kawasan Monumen Arek Lancor. Letaknyaberada di titik koordinat 7°09’36.0” Lintang Selatan dan 113°28’48.9” Bujur Timur. Akses ke museum dapat dari Bandar Udara Trunojoyo dengan jarak tempuh sejauh 60 kilometer. Museum ini dapat pula dicapai dari Terminal Pamekasan dengan jarak tempuh sejauh 5 kilometer.[2]

Referensi

  1. ^ "Museum Mandhilaras - Pamekasan". mandhilaras.pamekasankab.go.id. Diakses tanggal 8 Juli 2021. 
  2. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 184. ISBN 978-979-8250-67-5.