Kuru (raja)
Menurut legenda agama Hindu, Kuru adalah salah satu raja besar pada zaman India Kuno, putera Sang Sambarana atau Sambarsana dengan Tapati, yang merupakan leluhur Pandawa dan Korawa, keluarga Pandu dan Dretarastra. Kuru merupakan keturunan Puru atau Paurawa, Wangsa yang merupakan keturunan Maharaja Yayati. Sang Kuru menurunkan Wangsa Kaurawa atau Dinasti Kuru. Dalam Wangsa tersebut lahirlah Sang Pratipa, Raja di Hastinapura, yang kemudian menurunkan Prabu Santanu.
Generasi Sang Kuru
Prabu Santanu yang merupakan keturunan Kuru berputera tiga orang, yaitu Bisma, Citrānggada, dan Wicitrawirya. Bhisma bersumpah untuk tidak kawin, Citrānggada wafat di usia muda, sedangkan Wicitrawirya wafat setelah menikah tanpa memiliki ahli waris. Agar kerajaan dapat diwariskan secara sah, maka kedua janda Wicitrawirya (Ambika dan Ambalika) menyelenggarakan upacara memohon anak yang dipimpin Resi Byasa. Setelah berhasil menyelanggarakan upacara, kedua janda tersebut hamil lalu melahirkan Pandu dan Dretarastra, yang kemudian menurunkan Pandawa dan Korawa.
Selain sebagai nama leluhur maupun dinasti, Kuru juga diabadikan menjadi julukan Arjuna, yaitu "Kuru-sreshtha", "Kuru-nandana", "Kuru-prawira", dan "Kuru-sattama". Semuanya diberikan padanya sebagai penghormatan sebagai keturunan Dinasti Kuru yang terbaik dalam segala hal di antara keturunan Dinasti Kuru lainnya.
Hubungan keluarga
Antara Wangsa Kaurawa (Dinasti Kuru) dan Wangsa Yadawa (Dinasti Yadu) terjalin hubungan kekeluargaan karena kedua Wangsa tersebut memiliki leluhur yang sama, yakni Maharaja Yayati. Hal tersebut juga terlihat dari hubungan keluarga Kresna dan Kunti yang lahir dalam silsilah Dinasti Yadu, namun memiliki saudara/suami dari Dinasti Kuru.
Silsilah
Keturunan Yayati | Wangsa Paurawa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sakuntala | Duswanta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Watsa | Bharata | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dinasti Bharata | Keluarga Bharata | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kuru | Yamadi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Para Raja Hastinapura | Dinasti Kuru | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sunanda | Pratipa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gangga | Santanu | Satyawati | Parasara | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bisma | Citrānggada | Wicitrawirya | 2 istri | Byasa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gandari | Dretarastra | Kunti | Pandu | Madri | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
100 Korawa | Dursala | Yuyutsu | 5 Pandawa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dinasti Kuru
Dinasti Kuru merupakan keturunan Raja Kuru, putera Puru, yang menurunkan Wangsa Kaurawa (keturunan Kuru). Sebenarnya para putera Pandu dan Dretarastra yang merupakan keturunan Kuru disebut juga Korawa. Namun setelah Pandu mangkat, para orang tua dalam Dinasti Kuru mengharapkan Yudistira menjadi penerus tahta karena lebih cerdas daripada keturunan Kuru lainnya. Putera-putra Dretarastra (Korawa) menjadi menjadi iri. Pandawa dan Seratus Korawa lahir dalam dinasti ini dan satu generasi. Setelah kemusnahan Seratus Korawa, dinasti ini diteruskan oleh Yudistira lalu keturunan Panca Pandawa.
Lihat pula
Kuru lainnya:
Artikel terkait:
Referensi
- Silsilah "Dinasti Yadu dan Kuru", dari Kitab "Bhagavad Gītā" menurut aslinya, oleh Om Visnupada A.C.B. Swami Prabhupada.