Bias implisit

Revisi sejak 9 Juli 2021 23.10 oleh Diya Bodomon (bicara | kontrib) (Menambahkan sub judul contoh kasus)

Bias implisit merupakan tindakan, pemikiran, dan penilaian seseorang terhadap suatu kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, kelas sosial, jenis kelamin dan yang lainnya bukan perdasarkan kemampuan dan kepribadianya.[1] Bias adalah penilaian pribadi yang tidak berdasar atau penyimpangan pemikiran dan prasangka.[2] Sementara itu, implisit didefinisikan sebagai serangkaian proses tindakan atau yang tidak bisa disimpulkan secara langsung melalui kesadaran mawas diri.[3] Bias implisit juga bisa diartikan sebagai kecenderungan untuk menilai seseorang atau kelompok sosial tertentu tanpa alasan yang jelas atau hanya berdasar pada stereotip. Oleh karena itu, bias implisit disebut juga dengan implisit stereotipe. Contoh umum dari pemikiran bias implisit adalah ketika seseorang memutuskan untuk berteman dengan kelompok sosial dari suku tertentu.

Bias implisit dapat mempengaruhi perilaku sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan mengenai bias implisit menjadi ranah pembahasan bagi berbagai disiplin ilmu termasuk neurosains dan psikologi. Memori seseorang yang melibatkan saraf otak mendorong untuk melakukan suatu tindakan. Berdasarkan pandangan ilmu psikologi, bias implisit dilakukan oleh seseorang tanpa disengaja atau di luar kesadaran atas perbedaan prasangka yang mengakibatkan perilaku dan penilaian sosial.[3]

Epistimologi

Epistimologi implsit bias erat kaitannya dengan tiga hal yaitu: pengetahuan diri, skeptisisme, dan dilema etis.

Pengetahuan diri

Bias implisit dilakukan di luar kesadaran pemikiran seseorang hal ini terjadi atas beberapa sebab antara lain keadaan mental, ketidakpahaman seseorang akan suatu hal, dan ketidaksadaran bahwa bias implisit tersebut memiliki dampak bagi seseorang untuk berperilaku. Namun sebenarnya, seseorang sadar akan suatu penilaian terhadap objek namun belum percaya sepenuhnya jika belum terbukti keabsahan atas penilaian tersebut. Kesadaran seseorang akan suatu implisit bias bisa dilakukan dengan cara introspeksi diri atau mencari bukti dari berbagai sumber lain yang relevan.[4]

Skeptisisme

Implisit bias memiliki efek kekhawatiran skeptis pada suatu persepsi. Contoh dari implisit bias yang melibatkan skeptisisme adalah hubungan "pria kulit hitam" dan "senjata". Persepsi bahwa pria kulit hitam yang cenderung lebih mudah memiliki senjata dari pada pria kulit putih mengakibatkan perilaku seseorang yang akan menilai objek ambigu yang dipegang oleh pria berkulit hitam adalah senjata api. Kasus bias implisit ini pernah terjadi seperti pada kasus penembakan polisi terhadap pria kulit hitam tanpa senjata yaitu Oscar Grant dan Amadou Diallo.[4] Oscar Grant ditembak dari arah belakang di sebuah peron kereta api saat terjadinya perkelahian. Penjelasan dari kejadian fatal tersebut memancing emosi publik sebab otoritas mengatakan kejadian tersebut tidak sengaja dilakukan, petugas awalnya ingin mengeluarkan senjata kejut listrik namun malah pistol yang terambil.[5] Sementara itu, Amadou Diallo meninggal setelah ditembaki beberapa kali oleh polisi. Polisi meyakini Amandou Dialo merupakan tersangka pemerkosaan dan membawa senjata namun ternyata di sakunya hanya terdapat dompet.[6] Kedua peristiwa tersebut merupakan buah dari bias implisit yang berakibat fatal, persepsi yang salah terhadap seseorang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang ternyata keliru.

Dilema etis

Implisit bias menciptakan konflik antara tujuan etis. Dilema seputar bias implisit berasal dari stereotip yang tidak dapat dihindari hingga cara kategorisasi sosial menjadi dasar kapasitas kognitif kita. Seseorang yang mengingkari stereotip sosial umumnya karena alasan etis, hal demikian menciptakan konflik antara hal yang kita ketahui dan hargai. Pengetahuan sosial yang dimiliki seseorang akan mengurangi dilema etis dari suatu implisit bias.[4]

Contoh kasus

Kasus implisit bias terjadi di berbagai lingkungan dan bidang seperti kasus dalam kesehatan, pendidikan, dan sosial

  1. ^ Brownstein, Michael S.; Saul, Jennifer Mather (2016). Implicit Bias and Philosophy: Metaphysics and epistemology (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 24. ISBN 978-0-19-871324-1. 
  2. ^ "Definition of BIAS". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-09. 
  3. ^ a b Khan, Jonathan (2017). Race on the Brain. New York: Coloumbia University Press. ISBN 9780231184243. 
  4. ^ a b c Michael, Brownstein,. "Implicit Bias". plato.stanford.edu. Diakses tanggal 2021-07-09. 
  5. ^ "Before Daunte Wright's death, a gun-Taser mix-up was blamed for another police killing: Oscar Grant at Fruitvale Station". Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2021-07-09. 
  6. ^ "Police fired 41 shots when they killed Amadou Diallo. His mom hopes today's protests will bring change". www.cbsnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-09.