Anaplasmosis

penyakit yang disebabkan oleh bakteri parasitik Anaplasma

Anaplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam genus Anaplasma. Bakteri ini menginfeksi sel darah merah hewan dan manusia dan banyak ditemukan di negara-negara tropis dan subtropis. Anaplasmosis termasuk penyakit bawaan vektor.

Anaplasmosis
Anaplasma centrale yang menginfeksi sel darah merah sapi
Informasi umum
Nama lainPenyakit empedu (gall sickness)
SpesialisasiKedokteran hewan
PenyebabBakteri Anaplasma

Penyebab

Anaplasma merupakan bakteri Gram-negatif yang bersifat parasitik dan hidup dalam sel darah merah mamalia.[1] Spesies-spesies dalam genus Anaplasma menginfeksi sejumlah hewan yang berbeda. Pada sapi, anaplasmosis sering disebabkan oleh Anaplasma marginale dan terkadang Anaplasma centrale. Sementara itu, A. bovis tidak mengakibatkan penyakit klinis pada sapi.[2] Penyakit pada domba dan kambing disebabkan oleh A. ovis dan A. mesaeterum.[3][4] Spesies yang mengakibatkan anaplasmosis pada berbagai hewan adalah A. phagocytophilum. Inangnya meliputi domba, kambing, sapi, kuda, anjing, kucing, dan rusa,[5] hingga manusia (lihat anaplasmosis granulositik manusia).

Penularan

 
Rhipicephalus sanguineus, salah satu caplak yang berperan sebagai vektor anaplasmosis

Bakteri Anaplasma ditularkan secara mekanis ataupun biologis oleh vektor artropoda. A. marginale, misalnya, dapat dibawa oleh 19 jenis caplak yang berada dalam genus Argas, Ornithodoros, Dermacentor, Hyalomma, Ixodes, dan Rhipicephalus. Infeksi eksperimental juga menunjukkan lalat Tabanus dan nyamuk Psorophora sebagai vektor.[6][7] Anaplasmosis pada manusia disebabkan terutama oleh gigitan caplak Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus.[8] Dalam beberapa kasus, Anaplasma juga dapat menular melalui alat atau bahan yang terkontaminasi, misalnya pada proses transfusi darah.[9]

Gejala klinis

Infeksi akan menyebabkan kerusakan sel darah merah yang berujung pada anemia.[1][10] Ternak sapi yang terinfeksi akan memiliki selaput lendir pada mata dan mulut yang pucat atau menguning.[11] Selain itu, sapi akan mengalami demam tinggi, penurunan produksi susu, dehidrasi, kesulitan buang air besar, serta kematian bila tidak diobati.[11] Tidak jauh berbeda dengan gejala pada sapi, manusia yang terserang anaplasmosis akan mengalami demam, sakit kepala, mual, diare, batuk, dan rasa sakit pada bagian perut.[10]

Referensi

  1. ^ a b Service, M.W.; Ashford, R.W. (2001). Encyclopedia of arthropod-transmitted infections of man and domesticated animals. Wallingford, Oxon, UK: CABI Publishing. ISBN 0-85199-473-3. OCLC 45805004. 
  2. ^ OIE Manual 2018, hlm. 999.
  3. ^ "Anaplasma ovis". CABI. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  4. ^ "Anaplasma mesaeterum". CABI. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  5. ^ Stuen, S. (2007). "Anaplasma Phagocytophilum - the Most Widespread Tick-Borne Infection in Animals in Europe". Veterinary Research Communications. 31 (S1): 79–84. doi:10.1007/s11259-007-0071-y. ISSN 0165-7380. 
  6. ^ OIE Manual 2018, hlm. 1000.
  7. ^ Kocan, K.M.; De La Fuente, J.; Blouin, E.F.; Garcia-Garcia, J.C. (2004). "Anaplasma marginale (Rickettsiales: Anaplasmataceae): recent advances in defining host–pathogen adaptations of a tick-borne rickettsia". Parasitology. 129 (S1): S285–S300. doi:10.1017/S0031182003004700. ISSN 0031-1820. 
  8. ^ "Anaplasmosis". CDC. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  9. ^ "Anaplasmosis Transmission". CDC. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  10. ^ a b Dworkin, Martin; Falkow, Stanley; Rosenberg, Eugene; Karl-Heinz, Schleifer; Stackebrandt, Erko (2006). The Prokaryotes. Vol. 5. Proteobacteria: Alpha and Beta subclasses: a handbook on the biology of bacteria (edisi ke-3). New York: Springer. ISBN 978-0-387-30745-9. OCLC 262691097. 
  11. ^ a b Sudono, Adi; Rosdiana, R. Fina; Setiawan, Budi S. . 2008 . Beternak Sapi Perah Secara Intensif . Jakarta: AgroMedia Pustaka . ISBN 979-3357-35-5

Daftar pustaka

  • Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (2018), Chapter 3.4.1. Bovine Anaplasmosis (PDF), Manual of Diagnostic Tests and Vaccines for Terrestrial Animals, World Organisation for Animal Health (OIE)