Metilraksa

senyawa kimia
Revisi sejak 13 Juli 2021 06.32 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Authority control}})

Metil merkuri merupakan senyawa organik yang termasuk zat berbahaya. Metil Merkuri disebut juga "monometil merkuri" yang bermuatan positif. Senyawa ini terdiri dari gugus metil (CH3-) yang terikat pada ion merkuri (Hg2), rumus kimianya adalah CH3Hg+. Karena bermuatan positif kation ini mudah bereaksi dengan anion seperti nitrat (NO3-) dan klorida (Cl-).[1]

Pembentukan Senyawa

Sebagai salah satu zat pencemar, Metil merkuri terbentuk dari merkuri anorganik oleh aksi organisme anaerob yang hidup di sistem perairan termasuk danau, sungai, tanah dan laut. Merkuri bersifat neutrotoksin dan masuk ke ekosistem akuatik melalui deposisi atmosferik maupun bersumber dari eksternalisasi limbah industri. proses metilasi mengubah merkuri anorganik menjadi organo merkuri ( metil merkuri) dalam lingkungan alam yang mempunyai tosisitas lebih besar dibandingkan dengan bentuk anorganiknya. organomerkuri, dimana metil merkuri cepat terdekomposisi kembali menjadi merkuri anorganik, juga mempunyai afinitas terhadap lipid dalam tubuh organisme sehingga merkuri cenderung lebih terakumulasi dan terbiomagnefikasi dibandingkan bentuk logam berat lainnya. Oleh organisme akuatik merkuri diakumulasikan dalam bentuk metil merkuri atau ion Hg2+ pada seluruh tingkatan jejaring makanan.[2]

Bahaya Metil Merkuri Bagi Kesehatan

Bahaya yang besar bagi manusia muncul bila yang masuk kedalam tubuh adalah metil merkuri. senyawa yang larut dalam air dan lemak ini akan masuk melalui apa yang kita konsumsi, yaitu dari air, ikan, susu, sayuran, buah-buahan yang terkontaminasi. senyawa metil merkuri akan tertimbun dalam ginjal, otak, janin, otot dan hati. Namun, sebagian besar metil merkuri akan berakumulasi keotak. karena tingkat penyerapannya tinggi kedalam tubuh, maka senyawa beracun ini bisa menyebabkan berbagai penyakit termasuk kanker hingga mengakibatkan kecacatan dan kematian. masuknya merkuri ketubuh kita memang akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bila melampaui ambang batas. menurut pedoman Baku Mutu Lingkungan, kadar merkuri pada makanan yang dikonsumsi langsung atau tanpa diolah dullu maksimaum 0,001 ppm. kadar merkuri yang aman dalam darah maksimum 0,04 ppm. kadar merkuri 0,1-1 ppm dalam jaringan sudah dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh.[2]

Referensi