Bunglon jambul hijau
Bunglon jambul hijau (Bronchocela cristatella) adalah sejenis bunglon dari suku Agamidae yang terdapat Asia Tenggara.[1]
Bunglon jambul hijau
| |
---|---|
Bronchocela cristatella | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 195318 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Bronchocela cristatella Kuhl, 1820 |
Pengenalan
Bunglon jambul hijau dapat tumbuh mencapai panjang sekitar 57 cm (22 inci). Pada leher atasnya terdapat sederet jambul berwarna hijau terang berbentuk gerigi, yang juga menjadi alasannya disebut "bunglon jambul", meskipun jumlahnya tidak banyak seperti pada bunglon surai. Lubang telinganya sebesar mata dan dapat dilihat jelas. Kepala dan leher berwarna hijau muda dengan daerah mulut hingga bagian bawah mata berwarna hijau pucat atau keputihan. Punggung juga berwarna hijau muda, namun lebih gelap daripada kepala dan leher. Bagian tubuh bawah berwarna hijau muda kekuningan atau hijau pucat. Ekor berwarna hijau kekuningan atau hijau kecokelatan. Warna kaki sama dengan warna punggung dengan telapak berwarna lebih terang.[2]
Kadal ini hidup di hutan dan pinggiran pemukiman. Kadal ini memiliki kemampuan mengubah-ubah warna tubuhnya sesuai dengan warna tempat ia berada atau sesuai keadaan emosinya. Biasanya, bunglon ini berubah warna menjadi hijau kecokelatan atau cokelat. Makanan utamanya adalah serangga kecil.[2]
Sebaran geografis
Bunglon ini tersebar di Kepulauan Nikobar, Myanmar bagian selatan, Thailand biagian selatan, Semenanjung Malaya, kepulauan Nusantara (Sumatra, Nias, Mentawai, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Jawa, Karimunjawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku), dan Filipina (Palawan, Luzon, Pulau Panay, dan Pulau Calamiyan).[3][1]
Morfologi yang membingungkan
Bunglon jambul hijau memiliki banyak kemiripan dengan bunglon surai. Hal ini bisa dimengerti, sebab keduanya merupakan jenis-jenis dari genus sama, yaitu Bronchocela Sp.. Persamaan tersebut meliputi bentuk kepala, bentuk dan jumlah dari jambul atau surai di leher belakangnya, warna tubuh, bentuk kaki, dan juga panjang ekor. Perbedaannya, pada bunglon surai, jambul/surai lebih besar dan lebih banyak, serta warnanya kuning kehijauan atau kuning pucat. Warna tubuh bunglon surai juga lebih berhias/bercorak daripada bunglon jambul hijau yang cenderung berwarna polos.[3]
Pada bunglon surai, mulut berwarna kuning atau hijau kekuningan, serta warna hijau pada punggungnya bervariasi dari hijau tua kekuningan, hijau muda, atau hijau kecokelatan dan terkadang disertai goresan-goresan berwarna putih atau kuning pucat, serta ekor berwarna belang hijau muda dan hijau tua agak kebiruan. Sedangkan pada bunglon jambul hijau, warna tubuhnya hijau polos dengan bercak-bercak samar atau bahkan tanpa bercak sama sekali. Selain itu, bibir mulut berwarna hijau pucat atau keputihan, serta ekor berwarna hijau muda kekuningan atau kecokelatan.[3]
Galeri
Pustaka
- Boulenger GA. 1885. Catalogue of the Lizards in the British Museum (Natural History). Second Edition. Volume I. ... Agamidæ. London: Trustees of the British Museum (Natural History). (Taylor and Francis, printers). xii + 436 pp. + Plates I-XXXII. (Calotes cristatellus, pp. 316–317).
- Das I. 2002. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of India. Sanibel Island, Florida: Ralph Curtis Books. 144 pp. ISBN 0-88359-056-5. (Bronchocela cristatella, p. 70).
- Das I. 2006. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Borneo. Sanibel Island, Florida: Ralph Curtis Books. 144 pp. ISBN 0-88359-061-1. (Bronchocela cristatella, p. 76).
- Günther ACLG. 1864. The Reptiles of British India. London: The Ray Society. (Taylor and Francis, printers). xxvii + 452 pp. + Plates I-XXVI. (Bronchcela cristatella, p. 138).
- Kuhl H. 1820. Beiträge zur Zoologie und vergleichenden Anatomie. Frankfurt am Main: Hermannschen. 152 pp. (Agama cristatella, new species, p. 108). (in German and Latin).