Yang Lanjut Usianya
Yang Lanjut Usianya (bahasa Aram: עַתִּיק יֹומִין, ʿatīq yōmīn; bahasa Yunani: παλαιὸς ἡμερῶν, palaiòs hēmerôn; bahasa Latin: antiquus dierum) adalah sebutan untuk Allah di dalam Kitab Daniel.
Frasa "Yang Lanjut Usianya" telah mengilhami penciptaan karya-karya seni rupa dan seni musik yang mengangkat aspek-aspek kekekalan yang dipadukan dengan kesempurnaan. Salah satu contohnya adalah gambar cat air dan etsa karya William Blake yang diberi judul Yang Lanjut Usianya.
Agama Yahudi
Istilah "Yang Lanjut Usianya" muncul tiga kali dalam Kitab Daniel (Daniel 7:9, Daniel 7:13 13, Daniel 7:22 22),[1] dan digunakan untuk menyifatkan Allah sebagai Yang Mahakekal.[2]
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.
— Daniel 7:9
Kabalah
Zohar, dokumen cikal bakal Kabalah yang muncul pada abad ke-13 di Spanyol, menyebut-nyebut tentang Sang Purba Segala Purba, dan Sang Purba Mahakudus (Atika Kadisya), yang ditafsirkan sebagai sebutan-sebutan lain bagi Ein Sof, Keallahan yang tak termanifestasikan. Yang Lanjut Usianya adalah manifestasi dari Sang Purba Segala Purba di dalam jagat ciptaan, mengacu kepada sumber primer (sumber purba) penciptaan di dalam Keter (mercu) kehendak ilahi.
Apabila Penghakiman menyerlah dan kening Yang Tidak Sabaran tersingkap, kening Sang Purba Segala Purba tersingkap; Pengadilan pun surut dan tidak terselenggara.
Agama Kristen
Kristen Timur
Dalam madah-madah dan ikon-ikon Kristen Ortodoks Timur, Yang Lanjut Usianya kadang-kadang diidentikkan dengan Allah Bapa dan sesekali dengan Roh Kudus, tetapi seturut teologi Ortodoks lebih lazim diidentikkan dengan Allah Putra atau Yesus. Rata-rata para Bapa Gereja Timur yang mengulas ayat-ayat Kitab Daniel (pasal 7 ayat 9-10, dan ayat 13–14) menafsirkan sosok sepuh tersebut sebagai pewahyuan diri Sang Putra sebelum berinkarnasi menjadi manusia.[3]
Inilah sebabnya karya-karya seni rupa Kristen Timur kadang-kadang menggambarkan Yesus Kristus sebagai orang tua, Yang Lanjut Usianya, untuk menunjukkan secara simbolis bahwa Yesus Kristus sudah ada sedari kekal. Kadang-kadang pula Yesus Kristus digambarkan sebagai seorang pemuda atau seorang bayi yang penuh hikmat, untuk menggambarkan sosok inkarnasinya. Ikonografi Yesus Kristus muncul pada abad ke-6, khususnya di Kekaisaran Romawi Timur, dengan gambar-gambar yang menampilkannya sebagai orang yang tampak sudah tua, meskipun gambar-gambar tersebut tidak secara khusus disebut sebagai penggambaran "Yang Lanjut Usianya."[4]
Mormonisme
Menurut gereja Mormon, Yang Lanjut Usianya adalah gelar Adam, manusia pertama, yang diidentikkan dengan Penghulu Malaikat Mikhael.[5][6]
Rujukan
- ^ "Daniel 7". Yayasan Lembaga SABDA. Diakses tanggal 18 Juli 2021.
- ^ Easton, M. G. (1897). Easton's Bible Dictionary, "Ancient of Days". "Kontras dengan semua raja duniawi, hari-hari-Nya terhitung sedari purbakala."
- ^ McKay, Gretchen K. (1999). "The Eastern Christian Exegetical Tradition of Daniel's Vision of the Ancient of Days". Journal of Early Christian Studies. 7: 139–161. doi:10.1353/earl.1999.0019.
- ^ Cartlidge and Elliott, 69-72
- ^ Doctrine and Covenants 27:11
- ^ Millet, Robert L. (Februari 1998), "The Man Adam", Liahona
Sumber
- Cartlidge, David R., dan Elliott, J.K.; Art and the Christian Apocrypha, Routledge, 2001, ISBN 0-415-23392-5, ISBN 978-0-415-23392-7, Google books
- Scott, Michael, The Sorceress, Delacorte Press, 2009, ISBN 978-0-385-73529-2