Kecubung
Kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga anggota suku Solanaceae, tumbuhan ini masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga berbentuk terompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan atau ungu, tetapi hibridanya berbunga aneka warna. Diperkirakan tanaman ini pertama kali dipakai sebagai obat-obat pada abad kesepuluh, Kepaksian. Bahkan, Bangsa Mesir sudah menggunkan Bunga Kecubung untuk sejak zaman 0-1 sebelum Masehi sebagai makanan spiritual.[1] Kecubung ada yang berasal dari Asia Tenggara, tetapi ada juga yang berasal dari Benua Amerika. Di Sekala Brak bunga Kecubung Hutan sudah ada sejak Jaman sejarah Kepaksian Sekala Brak kuno, dengan dibuktikannya pada Pra-sejarah saat ini masi bisa dijumpai di hutan dan di pinggir-pingir jalan hutan yang ada di Sekala Brak, Batu Brak.
Kecubung
| |
---|---|
Datura metel | |
'Fastulosa' | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Solanales |
Famili | Solanaceae |
Genus | Datura |
Spesies | Datura metel Linnaeus, 1753 |
Kecubung tumbuh di tempat yang beriklim dingin, panas dan dibudidayakan di seluruh belahan dunia karena khasiat yang dikandungnya dan juga untuk tanaman hias. Pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1753, tetapi secara botani masih belum tepat mengenai gambaran dan penjelasan tentang kecubung. Wilayah asal yang menjadi sumber tanaman ini tidak dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut berbagai sumber yang bisa mengobati penyakit dengan obat-obatan tradisional di Sekala Brak yang bernama Suandi dan putra dari Mad Daud menjelaskan, bahwasanya bunga kecubung adalah salah satu bunga dari seribu bunga yang dipergunakan dalam mengobati secara tradisional sejak dahulu kala hingga saat ini diwariskan secara turun temurun[2] Bagian-bagian kecubung, tetapi terutama bijinya, mengandung alkaloid yang berefek halusinogen dan menyebabkan kegilaan baik sementara atau permaen. Selain itu juga, biji kecubung dapat memicu paralisis dan kematian. Di dalam kecubung juga terkandung senyawa cathinone yang efeknya hampir sama dengan amphetamina serta bersifat stimulan, mengurangi nafsu makan dan euphoria (senang berlebih-lebihan) sehingga menyababkan kecanduan psikologis. Terdapat juga senyawa scopolamine dan antropine yang menyebabkan delirium halusinogen (halusinasi yang tidak bisa membedakan sama sekali nyata dan ilusi).[1]
Galeri
-
tumbuhan kecubung
-
Bunga
-
Buah kecubung
-
Bunga (lebih dekat)
-
Bunga Kecubung hutan di Sekala Brak
-
Bunga Kecubung hutan di Sekala Brak
-
Bunga Kecubung hutan di Sekala Brak
-
Bunga Kecubung hutan di Sekala Brak
-
Bunga Kecubung hutan di Sekala Brak
Referensi
- ^ a b Rahayu, Weni (2009). Mengenal Jenis dan Bahaya Narkoba. Jakarta: Mediantara. hlm. 56. ISBN 978 602 8489 54 6.
- ^ Preissel, Ulrike (2002). Brugmansia and Datura: Angel's Trumpets and Thorn Apples. Buffalo, New York: Firefly Books. hlm. 120–123. ISBN 1-55209-598-3.
Pranala luar
Media tentang Datura metel di Wikimedia Commons