TVRI (saluran televisi)

Saluran televisi nasional asal Indonesia

TVRI (juga disebut sebagai TVRI Nasional, TVRI Siaran Nasional, TVRI Kanal 1, atau Kanal 1 TVRI Nasional[1]) adalah saluran televisi publik nasional utama yang dimiliki oleh LPP Televisi Republik Indonesia. Saluran ini mulai mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962, menjadikannya stasiun televisi pertama di Indonesia. Saluran ini juga menjadi satu-satunya pilihan stasiun televisi di Indonesia hingga tahun 1989, ketika TVRI Programa Dua (kini TVRI Jakarta) di Jakarta mengudara secara terpisah dari TVRI dan stasiun televisi swasta mulai mengudara.

TVRI
Diluncurkan24 Agustus 1962; 62 tahun lalu (1962-08-24)
JaringanTVRI
PemilikLPP Televisi Republik Indonesia
SloganMedia Pemersatu Bangsa
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Inggris (hanya untuk English News Service)
Kantor pusatJalan Gerbang Pemuda, RT.1/RW.3, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
Saluran seinduk

Sebelumnya:

Situs webwww.tvri.go.id
Televisi Internet
Situs web TVRITonton langsung
TVRI KlikTonton langsung
Dens.TVTonton langsung
UseeTVTonton langsung (hanya berlaku di Indonesia)
VidioTonton langsung
Logo TVRI dalam siarannya saat ini (sejak 29 Maret 2019)

TVRI menayangkan ragam program, mulai dari berita, informasi, hiburan hingga olahraga, dengan bersiaran 24 jam setiap hari.[2] Saluran ini berjaringan dengan stasiun TVRI daerah di siaran analog (kecuali DKI Jakarta dan sekitarnya), namun bersiaran secara penuh dan mandiri dari stasiun daerah di siaran digital.

Sejarah

Dalam rangka Asian Games IV 1962, pemerintah Indonesia berniat untuk mendirikan stasiun televisi di Indonesia. Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Acara tersebut disiarkan dari halaman Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka, Medan Merdeka, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, dengan format hitam-putih dan didukung pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Pada 24 Agustus 1962 mulai tepatnya sejak sekitar pukul 14:30 WIB, TVRI resmi mengudara untuk pertama kalinya diluncurkan sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 1962 dari Stadion Utama Gelora Bung Karno dan maka dari itu bertepatan dengan Hari Pertelevisian Nasional atau Hari Televisi Nasional jatuh tanggal 24 Agustus menandai hari lahir TVRI diperingati setiap tahun sebagai tanda mengudaranya.

TVRI menayangkan siaran seputar Pesta Olahraga Asia 1962, dengan nama Saluran Lima. TVRI menayangkan siaran langsung perhelatan Pesta Olahraga Asia 1962 pada pagi hingga sore hari, dan siaran tunda Pesta Olahraga Asia 1962 mulai pukul 20:45 WIB hingga 23:00 WIB.

Setelah Pesta Olahraga Asia 1962 berakhir, siaran TVRI sempat dinonaktifkan selama beberapa waktu hingga mengudara kembali pada 11 Oktober 1962. TVRI mulai menayangkan iklan di televisi mulai 1 Maret 1963.[3]

Bertepatan dengan peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-20 jatuh tanggal 17 Agustus 1965, TVRI Yogyakarta resmi diluncurkan sebagai menandai dirintisnya stasiun-stasiun TVRI daerah yang secara bertahap memperluas jangkauan siaran pusat TVRI. Dengan diluncurkannya Satelit Palapa A1 pada tanggal 8 Juli 1976, siaran nasional TVRI dapat dengan mudah menjangkau seluruh Indonesia. Hal ini diperkuat dengan Stasiun Produksi Keliling yang dibentuk secara bertahap mulai tahun 1977 di beberapa ibu kota provinsi.

Pada dekade 1960-an, TVRI hanya bersiaran di malam hari. Hingga tahun 1969, TVRI hanya bersiaran selama 4,5 jam di Minggu malam.[4] Namun pada dekade-dekade berikutnya, TVRI menambah jam siaran hingga sore hari. Siaran pagi kemudian dihadirkan hanya di hari Minggu, serta pada hari libur nasional dan acara kenegaraan.

Sejak 31 Oktober 1969, TVRI mulai resmi meluncurkan dan memproduksi acara berita atau program berita diberi nama Siaran Berita.

Bertepatan dengan Tahun Baru Masehi 1983 tepatnya pada pukul 00:00 WIB dan pada tanggal 1 April 1989, TVRI resmi meluncurkan TVRI Programa 2 Jakarta (kini TVRI Jakarta) di Jakarta, yang mulai meruntuhkan monopoli siaran pusat TVRI di siaran televisi, yang disusul dengan mengudaranya stasiun televisi swasta RCTI sekitar tujuh tahun kemudian. Pada tanggal 23 Januari 1991, stasiun televisi swasta TPI (kini MNCTV) mulai mengudara secara nasional, awalnya dengan memanfaatkan frekuensi TVRI yang tidak bersiaran pada pagi dan siang hari. Sejak saat itu TVRI tidak lagi mendominasi siaran televisi di tempat-tempat lain di Indonesia. Terlebih lagi dengan surat keputusan Menterti Penerangan yang memperbolehkan stasiun televisi swasta (yang dahulu jangkauan siarannya dibatasi hanya di kota tempat stasiun tersebut bersiaran) untuk bersiaran secara nasional.

Pada tanggal 1 September 1997, TVRI resmi meluncurkan siaran siang Senin-Sabtu secara reguler pada pukul 14:00 WIB hingga pukul 00:00 WIB untuk bersiaran selama 10 jam sementara sedangkan tetap TVRI siaran pagi hanya di hari Minggu sehingga pada hari libur nasional dan acara kenegaraan secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 00:00 WIB untuk bersiaran selama 19 jam sekaligus resmi meluncurkan program baru seperti Berita 14, Berita 16 (menggantikan Berita Nusanatara) dan Berita 19 (menggantikan Siaran Berita). TVRI jam pembukaan siaran tayangnya pindah dimajukan menjadi ke pukul 14:00 WIB.

Pada tanggal 16 November 1998, TVRI resmi meluncurkan siaran pagi dan sore Senin-Sabtu secara reguler pada pukul 05:30 WIB hingga pukul 08:30 WIB untuk bersiaran selama 3 jam serta pukul 14:00 WIB hingga pukul 00:00 WIB untuk bersiaran selama 10 jam dengan total bersiaran selama 13 jam sementara sedangkan tetap TVRI siaran pagi hanya di hari Minggu sehingga pada hari libur nasional dan acara kenegaraan secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 00:00 WIB untuk bersiaran selama 19 jam.

Bertepatan dengan Tahun Baru Masehi 2000 tepatnya pada pukul 00:00 WIB, TVRI resmi berubah jam siaran pagi dan sore Senin-Sabtu secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 09:00 WIB untuk bersiaran selama 4 jam serta pukul 15:00 WIB hingga pukul 23:00 WIB untuk bersiaran selama 8 jam dengan total bersiaran selama 12 jam sementara sedangkan tetap TVRI siaran pagi hanya di hari Minggu sehingga pada hari libur nasional dan acara kenegaraan secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 23:00 WIB untuk bersiaran 18 jam sekaligus Berita Terakhir resmi berganti nama menjadi Jurnal Malam dari 10 April 2000 hingga 31 Desember 2000. TVRI jam pembukaan siaran dua kali waktu tayangnya pindah menjadi ke pukul 05:00 WIB dan 15:00 WIB. TVRI jam penutupan siaran dua kali waktu tayangnya pindah dimajukan menjadi ke 09:00 WIB dan 23:00 WIB karena sekaligus resmi meluncurkan program baru seperti Berita 15 (menggantikan Berita 14) dan Berita 17 (menggantikan Berita 16) dari 1 Januari 2000 hingga 12 Juli 2001.

Bertepatan dengan Tahun Baru Masehi 2001 tepatnya pada pukul 00:00 WIB, TVRI resmi berubah jam siaran pagi dan sore Senin-Sabtu secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 08:00 WIB untuk bersiaran selama 3 jam serta pukul 15:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB untuk bersiaran selama 7 jam dengan total bersiaran selama 10 jam sementara sedangkan tetap TVRI siaran pagi hanya di hari Minggu sehingga pada hari libur nasional dan acara kenegaraan secara reguler pada pukul 05:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB untuk bersiaran selama 17 jam. TVRI jam penutupan siaran dua kali waktu tayangnya pindah dimajukan menjadi ke 08:00 WIB dan 22:00 WIB.

Pada tanggal 13 Juli 2001 tepatnya pada pukul 05:00 WIB, bertepatan dengan resmi meluncurkan logo baru TVRI, TVRI menambah jam siaran selama 19 jam dari pukul 05:00 WIB hingga pukul 00:00 WIB sepanjang hari sekaligus resmi meluncurkan program baru seperti Berita Pagi (menggantikan Dua Jam Saja) pukul 06:00-08:00 WIB, Berita Daerah (menggantikan Berita 17) pukul 11:00-11:30 WIB dan 14:00-14:30 WIB, Berita Siang (menggantikan Berita 15) pukul 12:00-13:00 WIB, Berita Petang (menggantikan Berita 19) pukul 18:00-19:00 WIB (spesial pukul 19:00-20:00 WIB selama bulan Ramadhan), Berita Malam (menggantikan Dunia dalam Berita) pukul 21:00-21:30 WIB serta Konteswara dan Konsultan Keluarga.

Hingga 12 April 2021, TVRI bersiaran setiap pukul 03:00 hingga 02:00 WIB, menjadikan TVRI salah satu dari sedikit jaringan televisi nasional yang tidak melakukan siaran pada dini hari. Pada hari Selasa, 13 April 2021 (bertepatan dengan hari pertama Ramadhan 1442 Hijriah atau 1 Ramadhan 1442H) tepatnya sejak sekitar pada pukul 00:00 WIB, TVRI mulai bersiaran 24 jam setiap hari. Di saat yang sama, TVRI juga mengubah format gambar menjadi 1080i 16:9 untuk siaran SD dan HD.

Transmisi

Hingga tahun 2020, TVRI memiliki 361 stasiun transmisi (dengan 120 di antaranya adalah stasiun transmisi digital), yang diklaim mampu menjangkau hingga 78,2% masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan TVRI sebagai saluran televisi dengan jangkauan terluas di antara jaringan televisi mana pun di Indonesia. Stasiun-stasiun transmisi ini dikelola oleh 30 stasiun TVRI daerah di seluruh Indonesia.[5]

Acara

Saat ini TVRI bersiaran selama 24 jam. Walau demikian, pada siaran terestrial analog sebanyak 3 jam dari acara-acara TVRI "ditutupi" dengan siaran lokal dari stasiun TVRI daerah (saat ini dari jam 15.00-18.00 WIB) – sehingga TVRI baru bersiaran selama 21 jam di medium tersebut. Praktik ini dijadwalkan akan berakhir secara bertahap (bergantung masing-masing stasiun daerah) hingga 2022, saat siaran analog dihentikan sepenuhnya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005, TVRI diamanatkan "memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat". Sebagai saluran televisi bergenre umum, TVRI menyiarkan beragam jenis program yang di antaranya berupa acara berita, pendidikan, dan hiburan.

Hingga tahun 2021, acara hiburan TVRI di antaranya ialah acara musik Musik Indonesia dan Rumah Musik Indonesia, drama Guest House: Losmen Reborn, serta komedi Pasti Gerr. Acara hiburan terdahulu di antaranya acara musik Kamera Ria dan Aneka Ria Safari, acara komedi Ria Jenaka, serta acara kuis Berpacu dalam Melodi dan Siapa Dia?; di samping sejumlah drama seri/sinetron seperti Aku Cinta Indonesia, Losmen, dan Keluarga Rahmat. Sejumlah acara televisi impor juga pernah ditayangkan, seperti Little House on the Prairie dan Oshin.

Acara anak-anak saat ini di antaranya adalah Anak Indonesia, Arena 123, dan Mari Menggambar. Acara anak-anak Si Unyil yang legendaris termasuk salah satu acara yang pernah tayang di saluran ini.

Berita

Acara berita di TVRI memiliki sejarah panjang di Indonesia, dengan bidang berita yang telah ada setidaknya dari tahun 1964.[6] Di masa Orde Baru, TVRI pernah menjadi satu-satunya stasiun yang boleh menyajikan "berita" di televisi. Acara-acara beritanya saat itu wajib direlai di stasiun-stasiun televisi swasta; kewajiban ini baru dicabut pada tahun 2000.

Saat ini, Klik Indonesia adalah acara berita induk di TVRI, disiarkan empat kali sehari. Acara berita lainnya ialah Dunia dalam Berita (berita dunia), Salam Olahraga (berita olahraga), dan English News Service (berita berbahasa Inggris).

Acara gelar wicara yang ditayangkan saat ini di antaranya Indonesia Bicara, Indonesia Sehat, dan Forum Fristian.

Olahraga

Siaran perdana TVRI secara resmi adalah acara olahraga, yakni siaran langsung Asian Games IV 1962. Pada dekade 1970-an dan 1980-an, TVRI juga tercatat pernah membawa berbagai kompetisi olahraga ke televisi, seperti Piala Dunia yang dimulai sejak 1978.[7]

Acara olahraga saat ini di antaranya Rumah Bulutangkis dan Olahraga Tradisional, di samping Salam Olahraga sebagai acara berita olahraga. Acara olahraga terdahulu di antaranya Arena dan Juara serta Dari Gelanggang ke Gelanggang.

Hingga tahun 2021, TVRI memegang beberapa hak siar kompetisi olahraga dari dalam dan luar negeri, seperti Indonesian Basketball League, pertandingan bulutangkis dari Badminton World Federation, dan Formula E. Sebagian kompetisi tersebut tayang bersamaan di TVRI dan TVRI Sport HD.

TVRI secara tradisional menyiarkan acara-acara multiolahraga, seperti PON, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade; namun saat ini telah ada kecenderungan TVRI tidak menyajikan sebagian atau semua dari acara-acara tersebut disebabkan tidak memiliki atau keharusan berbagi hak siar. Pada Olimpiade Musim Panas 2016, misalnya, TVRI tidak menyiarkan seluruh pertandingannya secara langsung.[8]

Dokumenter dan pendidikan

Acara dokumenter saat ini di antaranya ialah Pesona Indonesia dan Inspirasi Indonesia, keduanya diproduksi oleh stasiun TVRI daerah. Acara lainnya seperti Jendela Dunia, yang menayangkan dokumenter impor singkat tentang budaya dunia.

TVRI pernah dua kali menayangkan acara pendidikan instruksional: pada tahun 2004-2014[butuh rujukan] saat TVRI merelai acara-acara TV Edukasi milik Departemen Pendidikan Nasional, dan pada tahun 2020-2021 saat TVRI menayangkan blok program Belajar dari Rumah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Acara serupa sebelumnya pernah disiarkan melalui frekuensi milik TVRI antara tahun 1991-1997, namun disiarkan oleh TPI yang saat itu masih menggunakan fasilitas TVRI.

Pada April 2019, TVRI pernah menayangkan seri-seri dokumenter dari Discovery Channel. Penayangan ini sempat menjadi salah satu pertimbangan Dewan Direksi saat itu dalam memberhentikan direktur utama saat itu Helmy Yahya pada awal 2020 lalu. Seri-seri tersebut berhenti tayang pada pertengahan tahun tersebut.

Agama

TVRI merupakan salah satu dari sedikit jaringan televisi nasional yang menyiarkan acara keagamaan untuk berbagai penganut agama, terutama enam agama yang diakui di Indonesia. TVRI juga mempelopori siaran azan Magrib di televisi setiap hari, yang kini lazim disiarkan di sebagian besar jaringan televisi nasional Indonesia.[butuh rujukan]

Acara keagamaan Islam di TVRI di antaranya ialah Serambi Islami dan Satukan Shaf Indonesia, di samping acara dokumenter seperti Jejak Islam. Selama bulan Ramadan, TVRI juga menayangkan beragam acara keagamaan tambahan. Saluran ini juga secara rutin menayangkan Salat Jumat secara langsung dari Masjid Istiqlal di Jakarta, juga pembacaan Asmaul Husna setelah azan Magrib. Acara-acara khusus juga disiarkan langsung dari Masjid Istiqlal, seperti Salat Id saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Acara keagamaan selain Islam disatukan dalam acara induk berupa Mimbar Agama. Terdapat lima acara Mimbar Agama, masing-masing untuk penganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. TVRI juga kerap menayangkan secara langsung acara khusus perayaan hari raya agama-agama tersebut, seperti Natal Nasional dan Imlek Nasional.

Penyiar

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hamdani, Robitho (2021). "Migrasi TV Digital #tvri#migrasi#tvdigital". Diakses tanggal 19 Juni 2021.  Robitho Hamdani merupakan seorang penyiar TVRI.
  2. ^ TVRI Nasional (Instagram) (2020). "Halo #PemirsaTVRI! kini, TVRI sudah melangsungkan siaran nasional dan YouTube live streaming selama 24 jam". Diakses tanggal 27 April 2020. 
  3. ^ Kitley, Philip (2000). Television, Nation and Culture in Indonesia. Athens: Ohio University Center for International Studies. 
  4. ^ Kompas, 2 Maret dan 5 Oktober 1969. Dikutip dari "JADWAL ACARA TVRI JAKARTA 2 MARET & 5 OKTOBER 1969". Kaskus. Diakses tanggal 25 March 2021. 
  5. ^ TVRI Nasional (Instagram) (2020). "Ucapan Selamat HUT ke-58 TVRI dari Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno..." Diakses tanggal 30 Agustus 2020. 
  6. ^ Hidayat, Dedi N; Gazali, Effendi; et. al. (2000). Pers dalam "Revolusi Mei": Runtuhnya Sebuah Hegemoni. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
  7. ^ Hutari, Fandy (2018). "Menonton Piala Dunia di Zaman Orba, di Layar TVRI". Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  8. ^ TVRI Nasional (Twitter) (2016). "Konfirmasi mengenai Siaran Olimpiade Rio 2016..." Diakses tanggal 22 Juni 2021. 

Pranala luar