Justinus Lhaksana

mantan pesepakbola Indonesia
Revisi sejak 28 Juli 2021 10.39 oleh Yourcersei (bicara | kontrib) (Saya tidak hanya mengubah, namun menambahkan keseluruhan isi dari biodata Justinus Lhaksana.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Justinus Lhaksana (lahir 28 Juli 1967[1]) atau yang akrab dipanggil dengan Coach Justin adalah mantan pelatih tim nasional futsal Indonesia yang kini menjadi pundit atau pengamat sepak bola di Indonesia.

Karir Sebagai Pelatih

Coach Justin memulai karir kepelatihannya di tahun 2003 ketika menangani klub futsal AMFC (Adjie Massaid Futsal Clinic). Setahun kemudian, Coach Justin terbang ke Belanda untuk mengambil kursus kepelatihan sehingga berhasil mendapatkan Lisensi dari KNVB.

Justinus Lhaksana
Berkas:Justinus Lhaksana.jpg
A picture of Justinus Lhaksana aka Coach Justin
Informasi pribadi
Nama lengkap Justinus Lhaksana
Tanggal lahir 28 Juli 1967 (umur 57)
Tempat lahir Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tinggi 175 cm (5 ft 9 in)
Kepelatihan
Tahun Tim
2003-2004 Adjie Massaid Futsal Clinic
2004-2009 Indonesia
2009-2013 Indonesia (Direktur Teknik)
2013 Indonesia
2019 Indonesia (Direktur Teknik)

Selama menjadi pelatih tim nasional futsal, Coach Justin berhasil membawa Indonesia mengikuti Kejuaraan Futsal AFC di tahun 2005 dan 2006. Kemudian, Coach Justin juga pernah membawa Indonesia menjadi peringkat 3 di Kejuaraan Futsal AFF (2005 & 2009) dan peringkat 2 (2006 & 2008).

Prestasi tertinggi Coach Justin adalah ketika berhasil membawa Indonesia menjadi juara Kejuaraan Futsal AFF 2010 di Vietnam sebagai Direktur Teknik, mengalahkan Malaysia dengan skor 5-0 di final.

Pada tahun 2013, Coach Justin berhasil mempersembahkan medali perunggu Pesta Olahraga Asia Tenggara di Myanmar.

Karir Sebagai Pengamat Sepak Bola

Pada tahun 2007, Coach Justin yang saat itu masih berstatus sebagai pelatih tim nasional futsal Indonesia memulai debutnya di televisi sebagai komentator atau pengamat sepak bola di Lativi untuk Eredivisie[2]. Coach Justin bertahan di TV One (Lativi berganti nama pada 2008) sampai tahun 2014, tepatnya pada ajang Piala Dunia.

Selepas dari TV One, Coach Justin pindah siaran ke NET TV, tepatnya di program ESPN FC per 2014 sampai 2018.

Kemudian, Coach Justin menjadi komentator di beIN SPORTS untuk ajang Premier League di 2018 sampai 2020. Pada tahun yang sama, Coach Justin menjadi komentator Premier League di TVRI, namun hanya bertahan di 2020 terkait tidak dilanjutkannya program tersebut di tv nasional.

Terbaru, Coach Justin menjadi komentator di RCTI pada 2021 untuk ajang Euro 2020.

Kehidupan Pribadi

Coach Justin lahir dari ayah berkebangsaan Belanda dan ibu dari Indonesia. Kemudian, Coach Justin pindah ke Belanda, tepatnya ke kota Utrecht di tahun 1979 bersama kedua orang tuanya.

Berkat ikatan emosional yang kuat, Coach Justin menjadi penggemar berat FC Utrecht. Selain FC Utrecht, Coach Justin menggemari klub FC Barcelona dan Arsenal.

Pada tahun 1999, Coach Justin kembali ke Indonesia untuk bekerja dan mencari penghidupan. Tumbuh besar di Belanda membuat Coach Justin menjadi pribadi yang berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia sehingga kerap membuat kontroversi, termasuk ketika di ajang Euro 2020[3] tahun 2021 ini. Kepribadian blak-blakan dan straight to the point dari Coach Justin membuat dirinya kerap menjadi sorotan.

Referensi

  1. "Voters". awards.futsalplanet.com. Diakses tanggal 2021-07-28.
  2. Ichwan, Muhammad (2021-06-15). "Podcast Peluit Panjang Episode 1: Mengenal Coach Justin alias Justinus Lhaksana Lebih Dekat". Peluit Panjang. Diakses tanggal 2021-07-28.
  3. JUS TALK #542: IT'S COMING HOME... TO ROME HA HA HA HA HA, diakses tanggal 2021-07-28
  1. ^ "Voters". awards.futsalplanet.com. Diakses tanggal 2021-07-28. 
  2. ^ Ichwan, Muhammad (2021-06-15). "Podcast Peluit Panjang Episode 1: Mengenal Coach Justin alias Justinus Lhaksana Lebih Dekat". Peluit Panjang. Diakses tanggal 2021-07-28. 
  3. ^ JUS TALK #542: IT'S COMING HOME... TO ROME HA HA HA HA HA, diakses tanggal 2021-07-28