Intan Paramaditha

Penulis fiksi dan akademisi feminis asal Indonesia
Revisi sejak 30 Juli 2021 01.31 oleh Raflinoer32 (bicara | kontrib) (Menyunting ejaan)

Intan Paramaditha (lahir 15 November 1979) adalah seorang pengarang dan akademisi Indonesia. Karya sastra maupun tulisan ilmiahnya sering kali terfokus pada hubungan antara gender, seksualitas, budaya, dan politik. Ia mendapat gelar doktor dari New York University pada tahun 2014. Salah satu karya sastranya yang terkenal yaitu kumpulan cerpen Sihir Perempuan.

Intan Paramaditha
Lahir15 November 1979 (umur 45)
Bandung
PekerjaanPenulis fiksi, akademisi
Kebangsaan Indonesia
Karya terkenalSihir Perempuan (2005), Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu (2017), Apple and Knife (2018)
PasanganUgoran Prasad

Sastra atau Fiksi

Intan Paramaditha dikenal lewat Sihir Perempuan, kumpulan cerpen yang masuk ldalam jajaran lima besar Khatulistiwa Literary Award (Kusala Sastra Khatulistiwa) pada tahun 2005 [1] dan novel Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu, buku sastra prosa terbaik Tempo 2017. [2] Bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad, ia menulis antologi Kumpulan Budak Setan (2010), persembahan untuk Abdullah Harahap, penulis horor terkenal pada tahun 1970 dan 1980-an.[3] Pada tahun 2013, ia mendapat penghargaan sebagai cerpenis terbaik Kompas lewat cerpennya yang berjudul Klub Solidaritas Suami Hilang.[4]

Cerpen-cerpennya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Stephen J. Epstein dan terbit dengan judul Apple and Knife (2018).[5] Buku tersebut diterbitkan oleh Brow Books di Australia dan Harvill Secker dari grup Penguin Random House di Inggris.[6] Sydney Morning Herald menyebut Intan sebagai bagian dari gelombang baru penulis perempuan yang mengolah isu seputar tubuh, kuasa, identitas, dan perlawanan perempuan.[7] Novel Gentayangan, yang juga diterjemahkan oleh Stephen J. Epstein, mendapatkan PEN/ Heim Translation Fund Grant dari PEN America dan PEN Translates Award dari English PEN pada tahun 2018. [8]

Ia juga menulis naskah teater yaitu Goyang Penasaran, pertunjukan kolaborasi Teater Garasi dan disutradarai oleh Naomi Srikandi. Pertunjukan tersebut diadaptasi dari cerpen Intan dengan judul yang sama dalam buku Kumpulan Budak Setan, serta dipentaskan di Yogyakarta dan Teater Salihara Jakarta (2012). Berkisah tentang penyanyi dangdut kampung yang dipuja sekaligus dihujat, Goyang Penasaran menawarkan pandangan kritis atas isu seksualitas, agama, dan politik setelah jatuhnya rezim Orde Baru.[9]

Pendidikan

Intan Paramaditha lulus dari Sastra Inggris Universitas Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2005–2007, dengan beasiswa Fulbright, ia menempuh pendidikan Master of Arts di University of California, San Diego dalam bidang yang sama.[10] Ia kemudian mendapat fellowship dari New York University untuk menjalani program Ph.D dalam bidang Kajian Sinema. Ia lulus dengan predikat distinction pada tahun 2014.

Dunia Akademis

Intan Paramaditha adalah dosen Kajian Media dan Film di Macquarie University, Sydney, setelah sebelumnya mengajar di Universitas Indonesia dan Sarah Lawrence College.[11] Ia banyak menulis tentang gender dan seksualitas serta kajian budaya, khususnya film. Tulisan ilmiahnya terbit di jurnal dan antologi seperti Film Quarterly, Jump Cut, Asian Cinema, Inter-Asia Cultural Studies, Southeast Asian Independent Cinema, dan Encyclopedia of Women and Islamic Cultures.

Penghargaan

  • PEN Translates Award 2018.
  • Tokoh Seni Majalah Tempo 2017.
  • Cerpenis terbaik Kompas 2013 lewat cerpen “Klub Solidaritas Suami Hilang.”
  • 10 Cerpen Terbaik Pena Kencana 2009.
  • Lima besar Khatulistiwa Literary Awards (Kusala Sastra Khatulistiwa) 2005 untuk kumpulan cerpen Sihir Perempuan.

Daftar Karya

Buku
  • Sihir Perempuan (Katakita, 2005), kumpulan cerpen.
  • Kumpulan Budak Setan (Gramedia Pustaka Utama, 2010), antologi cerpen bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad.
  • Goyang Penasaran: Naskah Drama dan Catatan Proses (KPG, 2013), naskah drama, wawancara dengan seniman, dan esai seputar pertunjukan Goyang Penasaran. Ditulis bersama Naomi Srikandi.
  • Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu (Gramedia Pustaka Utama, 2017), novel.
  • Apple and Knife (Australia: Brow Books, UK: Harvill Secker, 2018), kumpulan cerpen terjemahan Stephen J. Epstein.
Teater
  • Goyang Penasaran (Teater Garasi, 2011 dan 2012)

Referensi

  1. ^ "Khatulistiwa Announces Short List," The Jakarta Post, 4 September 2005.
  2. ^ “Iblis Romantis dan Sepatu Merah,” Majalah Tempo, 14 Januari 2018.
  3. ^ “Budak Setan Menafsir Horor,” Koran Tempo, 23 Februari 2010.
  4. ^ Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas, Kompas, 26 Juni 2014, hal. 1.
  5. ^ "Intan Paramaditha: Apple and Knife," The Saturday Paper, 3-9 Maret, 2018.
  6. ^ "Apple and Knife," www.penguin.co.uk.
  7. ^ “The new wave: emerging female writers push the boundaries,” 4 Mei, 2018.
  8. ^ “Intan Paramaditha’s novel wins PEN’s two prestigious grants,” The Jakarta Post, 30 Januari 2019.
  9. ^ “The Obsessive Twist Coming Your Way,” The Jakarta Post, 3 Maret, 2012.
  10. ^ “Fulbrighter Intan Paramaditha Selected as the Best Short Story Writer of 2013,” www.aminef.or.id http://www.aminef.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121:fulbrighter-intan-paramaditha-selected-as-the-best-short-story-writer-of-2013&catid=9&Itemid=105
  11. ^ intanparamaditha.org http://intanparamaditha.org/about/ Diarsipkan 2015-08-31 di Wayback Machine.

Lihat pula

Pranala luar