Peristiwa 2 September 1985

Revisi sejak 30 Juli 2021 22.26 oleh Lusia19 (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Sejarah Indonesia menggunakan HotCat)

Peristiwa 2 September 1985 merupakan sebuah peristiwa dimana Riau menegakkan kembali demokrasi di Indonesia. Peristiwa ini melibatkan banyak tokoh atau pihak di dalamnya, dapat dikatakan bahwa peristiwa 2 September 1985 sebagai sebuah peristiwa gerakan politik yang sangat penting bagi Riau dan juga dalam dinamika politik pada masa orde baru.[1] Gerakan politik yang menghendaki Ismail Suko sebagai gubernur Riau periode 1985-1990. Dimana gerakan politik ini merupakan gerakan perlawanan terhadap pemerintah pusat, yang pada saat itu menghendaki Imam Munandar menjadi gubernur Riau. Akan tetapi, anggota DPRD Riau tidak menghendaki Imam Munandar sebagai gubernur Riau, karena ada keinginan yang menjadi gubernur adalah putra daerah Riau yakni Ismail Suko.

Latar Belakang

Otoritas pemerintah pusat pada masa orde baru, dimana pemilihan Kepala Daerah tergantung pada pemerintah pusat. Calon Kepala Daerah yang akan diangkat sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pemerintah pusat. Hal ini bertentangan dengan konsep demokrasi di Indonesia. Ditabah sikap para pejabat yang diangkat menjadi Kepala Daerah di Riau tida disegani oleh masyarakat. Keinginan masyarakat agar putra terbaik daerahnya juga ikut menduduki jabatan strategis di institusi pemerintahan daerah.

Jalannya Peristiwa 2 September 1985

Tokoh-Tokoh Penting

Referensi

  1. ^ Asril (St.), Zaili (2002). Tragedi Riau menegakkan demokrasi: peristiwa 2 September 1985. Panitia Peringatan 17 tahun "Peristiwa 2 September 1985".