Federasi Panjat Tebing Indonesia

Seiring dengan perkembangan Federasi Panjat Tebing Indonesia, cukup banyak prestasi baik nasional maupun internasional. Pada level nasional, Kejurnas dan Kejurnas Kelompok Umur tidak pernah absen diselenggarakan. Pada level internasional, atlet-atlet Indonesia telah berjaya di kejuaraan tingkat Asia, bahkan dunia. Prestasi-prestasi ini tentu harus dijaga dengan baik dengan melakukan program pembinaan yang berkesinambungan melalui sistem kompetisi nasional berjenjang dan berpartsipasi di ajang kompetisi Intenasional baik level Asia dan seri Dunia.

  • 1988 Federasi Panjat Tebing Indonesia resmi berdiri pada tanggal 21 April 1988 dengan nama awal Federasi Panjat Tebing dan Gunung Indonesia (FPTGI).
  • 1990 Pada tahun 1990 dirubah menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (selanjutnya disingkat FPTI).
  • 1994 FPTI resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia pada tahun 1994 dan menjadi anggota yang ke-50. FPTI bertanggung jawab terhadap administrasi serta pengembangan segala aspek yang berhubungan dengan olahraga dan kompetisi panjat tebing nasional. FPTI mempunyai kewenangan terhadap semua kompetisi panjat tebing nasional.
  • 2018 Cabang olah raga panjat tebing pertama kali dilombakan di Asian Games. Pada Asian Games 2018 Jakarta - Palembang, nomor yang dipertandingkan adalah Speed WR, Speed Relay dan Boulder bertempat di Stadion Jakabaring - Palembang. TIMNAS Panjat Tebing Indonesia memperoleh 3 emas masing-masing di nomer Speed WR Putri, Speed Relay putri dan putra.
  • 2019 Pada IFSC Climbing Worldcup di Xiamen, China, Sabtu (19/10/2019), Aries Susanti Rahayu berhasil memecahkan rekor dunia Women Speed World Record dengan catatan waktu 6,995 detik menumbangkan rekor sebelumnya 7,101 detik atas nama YiLing Song (CN).

Alfian Muhammad Fajri dan Aries Susanti Rahayu menduduki peringkat 3 dunia Speed World Record tahun 2019.