Teori sosial

Revisi sejak 5 Agustus 2021 01.12 oleh Dzakir Syakir (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Sosiologi menggunakan HotCat)

Teori sosial merujuk pada ide, argumen, hipotesis, eksperimen pemikiran, dan spekulasi penjelas tentang bagaimana dan mengapa masyarakat manusia — atau elemen atau struktur masyarakat semacam itu — terbentuk, berubah, dan berkembang seiring waktu atau menghilang. Teori adalah bagian penting dari kerangka yang digunakan untuk mengatur fenomena sosial tertentu dalam ilmu sosial.

Tujuan teori sosial : Teori sosial membahas konteks sosial dari tindakan manusia, dengan alasan bahwa cara kita bertindak dan keyakinan kita dihasilkan sebagian oleh struktur sosial tetapi juga dalam komunikasi antar individu dan dalam kelompok sosial.

Ada 3 Teori Utama Sosiologi, Dalam sosiologi terdapat tiga paradigma utama yaitu

  • paradigma fungsionalis,
  • paradigma konflik, dan
  • paradigma interaksionis simbolik.

Identitas Sosial

Dalam artian per kata, identitas adalah: ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri”. Sedangkan kata “sosial” didefinisikan sebagai yang “berkenaan dengan masyarakat”.

Identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial, soal apa yang kamu miliki secara bersama-sama dengan beberapa orang dan apa yang membedakanmu dengan orang lain. Ketika kita membicarakan identitas di situ juga kita bembicarakan kelompok. Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan bersama atau sejumlah orang yang mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap bersama; hubungan-hubungan yang diatur oleh normanorma; tindakan-tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan (status) dan peranan (role) masing-masing dan antara orang-orang itu terdapat rasa ketergantungan satu sama lain.[1]

Referensi

  1. ^ "Teori Identitas Sosial" (PDF). Universitas Kristen Satya Wacana.