Sepatan Timur, Tangerang
Sepatan Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia.
Sepatan Timur | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Kabupaten | Tangerang |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 36.03.30 |
Kode BPS | 3603181 |
Desa/kelurahan | 7 desa |
Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Sepatan.
Wilayahnya yang berdekatan dengan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta dan Provinsi DKI Jakarta membuat masyarakat yang menetap di Sepatan Timur bekerja di luar daerahnya.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pakuhaji dan Kecamatan Sukadiri. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang.
Batas wilayah
Utara | Kecamatan Pakuhaji |
Timur | Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Neglasari |
Selatan | Kecamatan Periuk |
Barat | Kecamatan Sepatan |
Gempol sari
- Desa Sangiang
- Desa Tanah Merah
- Desa Lebak Wangi
- Desa Jatimulya
- Desa Kedaung Barat
- Desa Gempolsari
- Desa Kampung Kelor
- Desa Pondok Kelot
Perkembangan
Masyarakat Sepatan Timur berasal dari penduduk asli dan penduduk pendatang dengan keanekaragaman profesi dan strata ekonomi menengah ke bawah, tinggal di lokasi perumahan dan pedesaan. Namun masyarakat yang ekonominya relatif rendah tinggal di perkampungan dengan sebagian besar mata pencahariannya adalah buruh dan petani.
Pendidikan
Daftar sekolah yang berada di wilayah Sepatan Timur:
- SMA Negeri 25 Kab.Tangerang
- SMA Mulia Budi
- SMA Global Tangerang
- SMA Bina Putra
- SMA Cemerlang
- SMP Negeri 2 Sepatan timur
- SMP Negeri 1 Sepatan timur
- SMP Bina Putra
- TK Islam Mutiara Angkasa
- MI Ibnu Abbas
- MI Nurul Iman
Peristiwa
Sepatan Timur terkenal dengan berita terjadinya kasus perbudakan di Desa Lebak Wangi. Pelakunya adalah Yuki Irawan bersama beberapa mandornya, karena mereka menyekap 34 korban yang masih muda.