Perigi Putri

cagar budaya di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Indonesia
Revisi sejak 6 Agustus 2021 06.26 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>"))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perigi Putri (dikenal juga dengan nama Sumur Putri) adalah bangunan tempat pemandian untuk kaum wanita yang terletak di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Kemungkinan bangunan ini dibuat setelah tahun 1803, setelah Pulau Penyengat dijadikan sebagai tempat tinggal oleh Sultan Mahmudsyah III dan istrinya, Engku Putri Raja Hamidah.[1] Perigi Putri terletak di sisi selatan jalan menuju Kompleks Makam Abdurrahman, di dalam sebuah bangunan berbentuk persegi yang dinding dan atapnya terbuat dari beton. Lantai dalam bangunan terbuat dari tegel dan pada sisi kiri pintu masuk terdapat kursi tempat duduk. Pintu masuk di sisi utara berbentuk relung dan dihiasi dengan pilar semu.[2] Perigi Putri menjadi unik karena di antara beberapa perigi yang terdapat di Pulau Penyengat, hanya Perigi Putri yang bangunannya mempunyai kubah berbentuk setengah silinder. Sumur tua yang ada di dalam Perigi putri dipercaya sebagai sumber mata air tawar yang digunakan oleh para putri Kesultanan Lingga untuk mandi dan mencuci pakaian. Selain itu, warga setempat mempercayai air dari sumur tua ini memiliki sejumlah khasiat tertentu.

Wisata Sejarah

sunting

Pulau penyengat dikenal memiliki banyak tempat wisata bersejarah, seperti Masjid Raya Sultan Riau, Benteng Pertahanan di Bukit Kursi, Komplek Istana Kantor, Makam Para Raja dan Perigi Putri. Khusus untuk Perigi Putri, tempat ini pertama kali dipugar oleh Bidang PSK (Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan) Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tk. I Riau pada tahun 1982, ketika itu Perigi Putri belum memiliki nama resmi. 2 tahun kemudian Perigi Puteri kembali mendapat pemugaran, setelah pemugaran ke dua inilah nama Perigi Putri diresmikan. Kondisi perigi ini terawat dengan baik karena sering dipugar pemerintah dan dikunjungi oleh wisatawan yang datang untuk berziarah. Perigi Putri ditetapkan sebagai benda cagar budaya dengan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata no KM 14/PW.007/KKP/2004.[3] Perigi Putri menjadi salah satu tempat wisata di Pulau Penyengat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena tempat ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari kesultanan melayu di Kepulauan Riau. Bangunan bersejarah ini sering dijadikan sebagai tempat mengambil foto oleh para wisatawan yang berkunjung. Bagian depan bangunan bisa dijadikan tempat untuk berfoto. Bentuk bangunan yang tampak secara keseluruhan menjadi daya tarik untuk dikunjungi sekaligus untuk diabadikan oleh pengunjung. Selain bagian depan, gerbang utara yang juga digunakan sebagai pintu masuk ke pemandian juga tidak kalah menarik untuk dijadikan sebagai latar bagi para wisatawan untuk berfoto.

Perigi Putri bisa dikunjungi oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Tidak ada peraturan mengenai kapan waktunya wisata akan dibuka atau ditutup untuk pengunjung, sehingga wisatawan dapat datang kapan saja mereka inginkan. Selain bisa dikunjungi oleh siapa saja dan kapan saja, tempat ini juga tidak memungut biaya tiket masuk alis gratis bagi wisatawan, para wisatawan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket karena wisata ini memang diperkenankan untuk siapa saja yang ingin mengunjunginya tanpa memungut biaya.[4]

Untuk sampai ke tempat ini pengunjung dapat menggunakan perahu pompong dengan ongkos Rp.200.000/pompong, dari Dermaga Penyeberangan di Tanjung Pinang tempat ini dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Setelah turun dari perahu pompong, pengunjung dapat melanjutkan dengan naik bentor (becak motor), bisa juga dengan berjalan kaki atau naik sepeda sewaan.

Referensi

sunting
  1. ^ Perigi Putri Diarsipkan 2019-03-28 di Wayback Machine.. Diakses 2019-03-13
  2. ^ Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Diarsipkan 2018-06-16 di Wayback Machine.. Diakses 2019-03-13
  3. ^ Yulianty, Meitya: Partisipasi Masyarakat Dalam Memelihara Benda Cagar Budaya di Pulau Penyengat Sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Melayu. 2005. Tesis Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro Diarsipkan 2017-11-10 di Wayback Machine.. Diakses 1019-03-2019
  4. ^ Perigi Putri, Bangunan Bersejarah yang Memiliki Keindahan Tersendiri. Diakses 2019-03-13

Pranala luar

sunting

https://pergimulu.com/panduan-tips-pergi-liburan-ke-pulau-penyengat/ Diarsipkan 2019-03-28 di Wayback Machine.

https://www.pergidulu.com/pulau-penyengat-bintan/

https://nationalgeographic.grid.id/read/131640656/pulau-penyengat-pulau-kecil-dengan-warisan-budaya-melayu-yang-besar?page=all

https://situsbudaya.id/benteng-pertahanan-bukit-kursi/

https://www.youtube.com/watch?v=T5q6iup322I

https://situsbudaya.id/komplek-istana-kantor-riau/