Titik G

titik hasrat pada wanita
Revisi sejak 11 Agustus 2021 03.21 oleh Fzxcd (bicara | kontrib)

Titik G (bahasa Inggris: G-Spot) atau Titik Gräfenberg (diambil dari nama ahli ginekologi Jerman, Ernst Gräfenberg), ditandai sebagai zona erogen pada vagina yang ketika dirangsang, dapat menyebabkan gairah seksual yang kuat, orgasme yang kuat, serta berpotensi menyebabkan ejakulasi perempuan.[1] Titik ini biasanya dilaporkan terletak 5–8 cm (2–3 in) di bagian depan (anterior) dinding vagina, antara lubang vagina dan uretra. Titik ini merupakan area sensitif yang mungkin menjadi bagian dari prostat wanita.[2]

G-spot
Gräfenberg-spot
(Gräfenberg's locus)
Berkas:Female anatomy with g-spot-nb.svg
Gambar anatomi seksual internal wanita
G-spot (6) dilaporkan terletak 5–8 cm (2–3 in) di dalam lubang vagina, disamping uretra (9) dan kandung kemih (3)
Daftar istilah anatomi

Keberadaan titik G belum terbukti, begitu pula dengan sumber ejakulasi pada perempuan.[3][4] Meskipun keberadaan titik G telah dipelajari sejak tahun 1940-an,[2] hingga kini masih terdapat kontroversi tentang keberadaannya sebagai struktur tersendiri, definisi, serta lokasi titik ini.[3][5][6] Titik G mungkin merupakan perpanjangan dari klitoris, yang bersama-sama berperan dalam mekanisme orgasme vaginal pada wanita.[6][7][8] Beberapa seksolog dan peneliti khawatir wanita akan menganggap diri mereka mengalami disfungsi seksual jika mereka tidak merasakan stimulasi G-spot. Para seksolog menekankan bahwa tidak mengalami stimulasi seksual saat titik ini dirangsang adalah hal yang normal.[4]

Lokasi

Dua metode utama telah digunakan untuk menentukan dan menempatkan G-spot sebagai area sensitif di vagina: tingkat gairah seksual yang dilaporkan sendiri selama stimulasi daerah ini, dan stimulasi G-spot yang menyebabkan ejakulasi perempuan. Teknologi ultrasonik juga telah digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan fisiologis antara wanita, dan perubahan pada wilayah G-spot selama aktivitas seksual.[9][10]

Lokasi G-spot biasanya dilaporkan sekitar 50 sampai 80 mm (2 sampai 3 inci) di dinding depan vagina.[2][11] Bagi beberapa wanita, merangsang area ini menciptakan orgasme yang lebih intens daripada rangsangan klitoris.[10] Area G-spot telah digambarkan membutuhkan rangsangan langsung, misalnya menggunakan dua jari ditekan kedalam vagina hingga menyentuh bagian ini.[12] Mencoba untuk merangsang daerah tersebut melalui penetrasi seksual, terutama dalam posisi misionaris, cukup sulit karena diperlukan sudut penetrasi tertentu.[2]

Referensi

  1. ^ See page 135 for prostate information, and page 76 for G-spot and vaginal nerve ending information. Rosenthal, Martha (2012). Human Sexuality: From Cells to Society. Cengage Learning. ISBN 978-0618755714. Diakses tanggal January 25, 2014. 
  2. ^ a b c d Morris, Desmond (2004). The Naked Woman: A Study of the Female Body. New York: Thomas Dunne Books. hlm. 211–212. ISBN 978-0-312-33852-7. 
  3. ^ a b Balon, Richard; Segraves, Robert Taylor (2009). Clinical Manual of Sexual Disorders. American Psychiatric Publishing. hlm. 258. ISBN 978-1585629053. Diakses tanggal January 24, 2014. 
  4. ^ a b Greenberg, Jerrold S.; Bruess, Clint E.; Oswalt, Sara B. (2014). Exploring the Dimensions of Human Sexuality. Jones & Bartlett Publishers. hlm. 102–104. ISBN 978-1449648510. Diakses tanggal October 30, 2014. 
  5. ^ Hines T (August 2001). "The G-Spot: A modern gynecologic myth". Am J Obstet Gynecol. 185 (2): 359–62. doi:10.1067/mob.2001.115995. PMID 11518892. 
  6. ^ a b Kilchevsky, A; Vardi, Y; Lowenstein, L; Gruenwald, I (January 2012). "Is the Female G-Spot Truly a Distinct Anatomic Entity?". The Journal of Sexual Medicine. 9 (3): 719–26. doi:10.1111/j.1743-6109.2011.02623.x. PMID 22240236. RingkasanHuffington Post (January 19, 2012). 
  7. ^ O'Connell, H. E.; Sanjeevan, K. V.; Hutson, J. M. (October 2005). "Anatomy of the clitoris". The Journal of Urology. 174 (4 Pt 1): 1189–95. doi:10.1097/01.ju.0000173639.38898.cd. PMID 16145367. RingkasanBBC News (11 June 2006). 
  8. ^ Sex and Society, Volume 2. Marshall Cavendish Corporation. 2009. hlm. 590. ISBN 9780761479079. Diakses tanggal August 17, 2012. 
  9. ^ See page 98 for the 2009 King's College London's findings on the G-spot and page 145 for ultrasound/physiological material with regard to the G-spot. Ashton Acton (2012). Issues in Sexuality and Sexual Behavior Research: 2011 Edition. ScholarlyEditions. ISBN 978-1464966873. Diakses tanggal January 24, 2014. 
  10. ^ a b Buss, David M.; Meston, Cindy M. (2009). Why Women Have Sex: Understanding Sexual Motivations from Adventure to Revenge (and Everything in Between). Macmillan. hlm. 35–36. ISBN 978-1429955225. Diakses tanggal January 24, 2014. 
  11. ^ Sloane, Ethel (2002). Biology of Women. Cengage Learning. hlm. 34. ISBN 9780766811423. Diakses tanggal August 25, 2012. 
  12. ^ Crooks, Robert; Baur, Karla (2010). Our Sexuality. Cengage Learning. hlm. 169–170. ISBN 978-0495812944. Diakses tanggal January 24, 2014. 

Pranala luar