Jalan Jenderal Ahmad Yani (Medan)
Jalan Jenderal Ahmad Yani di Tanah Deli merupakan jalan tertua dan punya sejarah panjang di Kota Medan. Jalan yang terletak di daerah yang terkenal dengan nama Kesawan. Termasuk salah satu daerah ketika Kota Medan mulai ada, dan terkoneksi sebagai daerah Kesawan dari sepanjang jalan searah dengan Jalan Jenderal Ahmad Yani adalah Jalan Pemuda, Jalan Brigadir Jenderal Katamso dan Jalan Balai Kota yang merupakan titik pusat kilometer nol di Kota Medan.
Jalan Jenderal Ahmad Yani saat ini telah berubah menjadi dominasi toko dan pusat perdagangan Kota Medan yang berinteraksi dengan jalan-jalan perdagangan disekitarnya, seperti pajak ikan lama, yang telah menjadi ikon perdagangan tekstil besar di Kota Medan. Toko-toko yang mendominasi adalah toko-toko peralatan olahraga dan peralatan musik yang umumnya berasal dari suku Tamil termasuk Kampung Madras dan Little India.
Sejarah
Berbagai jejak sejarah di Jalan Jenderal Ahmad Yani (yang lebih dikenal dengan daerah Kesawan) masih terlihat di sepanjang jalan ini. Daerah ini sudah ada sejak tahun 1880 yang dihuni oleh orang-orang Melayu, kemudian orang-orang Tionghoa yang datang dari Malaka, Malaysia sebagai ekses dari pesatnya perdagangan lintas selat Malaka di jaman itu.
Rumah Tjong A Fie
Rumah peninggalan Tjong A Fie seorang pengusaha, banker dan kapitan yang sukses dan berasal dari Tiongkok Daratan yang masih berdiri kokoh di pinggir jalan. Tjong A Fie dikenal sangat dermawan dan tokoh Tionghoa Medan yang sangat berpengaruh dijamannya sehingga diangkat menjadi Kapitan pada tahun 1911 oleh kolonial Belanda waktu itu. Disamping itu Tjong A Fie juga sangat dengan Kesultanan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa sebagai penguasa Tanah Deli. Sejarah jalan ini terlihat, bahwa rumah kediaman Tjong A Fie berada satu jalan searah dengan Istana Sultan Deli sekarang dikenal dengan nama Istana Maimun. Didekat Istana Maimun ini ada Mesjid Raya Al-Mashun, salah satu masjid tertua di Kota Medan yang merupakan masjid keluarga Kesultanan Deli dan Mesjid Raya Medan tidak berada dalam satu jalan dengan Istana Maimun maupun rumah Tjong A Fie, namun berada di persimpangan Jalan Sisingamagaraja.
Restoran Tip Top
Restoran Tip top juga merupakan jejak sejarah yang masih tertinggal di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Restoran yang pada awalnya merupakan toko roti (bakery) yang didirikan oleh Jankie pada tahun 1929. Sekarang ini restoran Tip top, selain menyediakan aneka kue yang terkenal, juga ada kafe, live music dan restoran. Tempat ini ramai dikunjungi dari Siang sampai malam hari, terutama bagi turis asing yang ingin bernostalgia. Bentuk bangunan lamanya masih dipertahankan sampai saat ini.
Gedung PP London Sumatra (Lonsum)
Gedung ini didirikan sejak tahun 1909 oleh perusahaan perkebunan karet Inggris bernama Harrisons & Crosfield. Menurut catatan sejarah, gedung inilah yang mempunyai lift pertama kali di Kota Medan. Sekarang gedung ikonik Kota Medan ini telah menjadi tempat para milenial berswafoto dan bahwa tempat foto pra-pernikahan telah menjadi milik PP London Sumatra Indonesia sehari-hari orang mengenalnya gedung Lonsum. Arsitektur gaya Eropa diabad 18 hingga 19 masih menghiasi Kota Medan.
Persimpangan Jalan
Jalan Jenderal Ahmad Yani merupakan jalan satu arah dari antara bangunan Istana Maimun sampai ke Balai Kota. Nama jalan yang ditemui diantaranya:
- Jalan Brigadir Jenderal Katamso
- Jalan Pemuda
- Jalan Palang Merah
- Jalan Letnan Jenderal Suprapto
- Jalan Pandu
- Jalan Jenderal Ahmad Yani 1
- Jalan Jenderal Ahmad Yani 2
- Jalan Jenderal Ahmad Yani 3
- Jalan Balai Kota
- Jalan Raden Saleh
Destinasi
Perubahan nama jalan di daerah Kesawan, Medan Barat, Medan, menyebabkan Jalan Jenderal Ahmad Yani sangat pendek. Potongan jalannnya hanya sekitar 500 meter sedangkan jalan searahnya masih panjang namun berbeda nama jalan ketika ketemu persimpangan. Beberapa gedung ikonik bersejarah serta bangunan baru yang berdekatan dengan jalan ini seperti:
- Kantor Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij
- Hotel Natour Dharma Deli (dulu Hotel De Boer)
- Deli Park Mall Medan Podomoro City Deli Medan
- Capital Building
- JW Marriott Medan
- Gedung Graha Merah Putih
- Gedung South East Asia Bank
- Kantor Pos Besar Medan
- Gedung Stasiun Kereta Api, kini telah dibangun jalur khusus kereta api yang rutenya ke Bandar Udara Internasional Kualanamu yang terletak di daerah Batang Kuis
- Titi Gantung
- Gedung Bank Modern (dulunya kantor perwakilan Stork)
- Rumah Tjong A Fie
- Gedung Jakarta Lloyd (dulunya kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan sempat menjadi kantor Rotterdam's Lloyd)
- Gedung London Sumatra (dulu kantor Harrison & Crossfield)
- Cafe Tip Top (harus tetap beroperasi hingga kini dari zaman kolonial)
- Gedung Balai Kota Lama
- Bank Indonesia
- Harian Analisa/Hao Bao Daily
- Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
- Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
- Rumah Sakit Tembakau Deli
- Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia Sumatera Utara