Kapalo Koto, Pauh, Padang

kelurahan di Kota Padang, Sumatera Barat
Revisi sejak 12 Agustus 2021 07.54 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode))


Kapalo Koto adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Pauh, Padang, Sumatra Barat, Indonesia.

Kapalo Koto
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Barat
KotaPadang
KecamatanPauh
Kode Kemendagri13.71.08.1008 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1371100005 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 0°55′44.4″S 100°26′16.8″E / 0.929000°S 100.438000°E / -0.929000; 100.438000

Asal-usul

Kapalo Koto

Kapalo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan menjadi kepala, dan Koto di sini bukan berarti kota tetapi nama salah satu suku yang ada di Minangkabau. Berdasarkan ceritanya daerah ini merupakan daerah awal, atau daerah selanjutnya yang ditempati oleh orang Pauh yang bersuku Koto. Oleh karena itu daerah Kapalo Koto dapat dimasukkan ke dalam motif nama suku karena daerah ini merupakan kepala atau awal dari orang Pauh yang bersuku Koto.[1]

Koto Tuo

Koto dalam bahasa Indonesia adalah Kota dan Tuo adalah Tua. Koto Tuo termasuk ke dalam motif usia daerah karena menurut cerita daerah ini merupakan daerah yang pertama kali ditempuh dan dihuni oleh nenek moyang orang Pauh.[1]

Pasia

Pasia dalam bahasa Indonesia adalah pasir. Menurut cerita, daerah Pasia merupakan daerah tempat peristirahatan biduak (perahu kecil) di tepi sungai yang berpasir. Nama Pasia diambil untuk dijadikan nama daerah oleh masyarakat. Jadi, daerah Pasia ini termasuk ke dalam motif topografi karena bentuk permukaan daerahnya yang berpasir.[1]

Kampuang Duri

Kampuang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan kampung, dan duri merupakan salah satu tumbuhan yang tajam. Menurut ceritanya bahwa sebelum nenek moyang tiba di daerah Pauh, daerah Kampuang Duri ini banyak ditumbuhi rumpun-rumpun pandan yang berduri. Berdasarkan uraian di atas nama tempat (daerah) ini termasuk ke dalam motif gabungan tumbuhan dan geografis karena banyak ditumbuhi duri dan letak/posisinya di kampung.[1]

Rujukan