Mentari TV

Jaringan televisi anak-anak di Indonesia

Mentari TV adalah sebuah stasiun televisi terestrial digital swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Surya Citra Media. Stasiun televisi ini bisa dikatakan menargetkan anak-anak sebagai target pasarnya dengan acara berupa kartun, membuat kerajinan, kuis, dll yang pernah disiarkan oleh SCTV, Indosiar dan O Channel. Dibandingkan dengan stasiun baru dari SCM lain (seperti Ajwa TV), kehadiran Mentari TV memang terbilang "misterius" karena peluncurannya maupun siaran ujicobanya tidak pernah diumumkan ke publik, diberitakan oleh siaran pers dari Emtek/SCM ataupun dimunculkan dalam pemberitaan situs web yang terafiliasi dengannya seperti Merdeka.com atau Liputan6.com. Sumber yang ada justru kebanyakan dari media sosial atau situs web yang berasal dari pemakai televisi satelit maupun televisi digital.

Mentari TV
JenisJaringan televisi
SloganMenyinari Dunia Anak Indonesia
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
Tanggal siaran perdana6 Januari 2021 (siaran percobaan)
Kantor pusatSCTV Tower, Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Wilayah siaranNasional
PemilikSurya Citra Media
Anggota jaringanlihat #Jaringan siaran
Format gambar1080i HDTV 16:9
Satelit
Mentari TV
PT Cahaya Anak Indonesia
Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Indonesia
SaluranDigital: 24 UHF
SloganMenyinari Dunia Anak Indonesia
Pemrograman
AfiliasiMentari TV (stasiun induk)
Kepemilikan
PemilikSurya Citra Media
Riwayat
Siaran perdana
6 Januari 2021 (siaran percobaan)
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kemkominfo dan KPID Provinsi DKI Jakarta

Siaran Mentari TV pertama kali muncul di satelit Telkom-4 pada 6 Januari 2021.[1] Sementara itu, di siaran digital pertama kali TV ini muncul di beberapa daerah luar Jakarta seperti di Yogyakarta.[2] Seiring waktu, TV ini kemudian meluaskan siarannya ke berbagai wilayah yang terdapat multipleks milik SCM, seperti Medan, Jabodetabek dan Bandung (dan akan terus bertambah sewaktu-waktu).[3]

Jaringan siaran

Nama Jaringan Daerah Frekuensi
PT Cahaya Anak Indonesia DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 24 UHF
Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur 39 UHF
Garut 27 UHF
Cirebon, Kuningan 37 UHF
Yogyakarta, Wonosari, Solo, Sleman, Wates 25 UHF
Cilegon 24 UHF
Pontianak 60 UHF
Banjarmasin, Martapura, Marabahan 33 UHF
Semarang 32 UHF
Purwokerto 31 UHF
Tegal, Pemalang, Pekalongan 33 UHF
Sumedang, Majalengka 39 UHF
Surabaya dan Bojonegoro (segera) 29 UHF
Jember 27 UHF
Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo 24 UHF
Malang 29 UHF
Samarinda 36 UHF
Medan 34 UHF
Palembang 25 UHF
Batam, Tanjung Pinang dan Karimun (segera) 59 UHF
Banda Aceh 54 UHF
Balikpapan 36 UHF
Purworejo, Kebumen 33 UHF
Bengkulu 31 UHF
Kupang 24 UHF (segera)
Luwuk, Banggai, Banggai Laut, Tojo Una-Una, Morowali Utara, Morowali, Kolaka, Kolaka Utara dan Luwu Timur 59 UHF (segera)
Ternate 49 UHF (segera)
Sibolga, Pandan, Tapanuli Tengah, Gunungsitoli, Kepulauan Nias dan Pakpak Bharat 37 UHF (segera)
Rantauprapat, Labuhanbatu, Kisaran, Tanjungbalai, Rokan Hilir, Bengkalis dan Dumai 42 UHF (segera)

Referensi