Ali Alatas

diplomat Indonesia
Revisi sejak 12 Desember 2008 12.55 oleh Kembangraps (bicara | kontrib)

Dr.H.C. Ali Alatas, S.H. (4 November 1932 – 11 Desember 2008) adalah seorang diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (1988-1998, dua kali masa jabatan penuh). Hingga wafatnya, ia menjabat sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar dan Utusan Khusus Presiden RI untuk masalah Timur Tengah.

Berkas:Alialatas.jpg
Ali Alatas

Pendidikan dasar kediplomatan diperoleh di Akademi Dinas Luar Negeri Jakarta (lulus 1954) dan di Fakultas Hukum UI (lulus 1956). Karier sebagai diplomat dijalaninya di berbagai perwakilan Indonesia, seperti Thailand, Amerika Serikat, dan PBB.

Namanya mulai dikenal luas di fora internasional setelah ia aktif sebagai fasilitator perundingan perdamaian terhadap pihak-pihak yang bertikai di Kamboja, yang berakhir dengan damai setelah Konferensi Paris. Namun demikian, sebagai diplomat ia harus menghadapi ujian berat membela kebijakan yang ditempuh Indonesia terhadap permasalahan Timor Timur.

Pada 2003, Alatas diangkat sebagai utusan khusus Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia berkunjung selama tiga hari ke Myanmar pada 18 Agustus 2005 untuk mendesak pembebasan Aung San Suu Kyi. Beliau merupakan utusan khusus pertama yang diijinkan berkunjung ke negara itu sejak 2004.

Penghargaan yang diterimanya, di antaranya, adalah Bintang Mahaputera Utama dan beberapa penghargaan dari luar negeri dan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro pada tahun 1996.

Pranala luar

Didahului oleh:
Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Luar Negeri Indonesia
1988 - 1999
Diteruskan oleh:
Alwi Shihab
Didahului oleh:
Abdullah Kamil
Duta Besar RI untuk PBB
1982 - 1988
Diteruskan oleh:
Nana Sutresna