Aji Muhammad Sulaiman

Sultan Kutai Kartanegara ke-17

Aji Muhammad Sulaiman yang bergelar Sri Paduka Sultan Aji Muhammad Sulaiman al-Adil Khalifatul-Mu'minin bin Aji Muhammad Salehuddin (dilahirkan dengan nama Aji Biduk/Pangeran 'Umar) adalah Sultan Kutai Kartanegara ke-18, memerintah dari tahun 1845 sampai 1899 merupakan putera ke-8 dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin, dengan Aji Ratu Zuziah.[1][2]

Aji Muhammad Sulaiman العاجي محمد سليمان عادل
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
Berkuasa23 Juli 1845 – 2 Desember 1899
Penobatan19 Oktober 1850
PendahuluAji Muhammad Salehuddin
PenerusAji Muhammad Alimuddin
Kelahiran(1838-02-08)8 Februari 1838
Tenggarong
Kematian2 Desember 1899
Tenggarong
PasanganAji Ratu Sarifah
Aji Ratu Shalbiah
Aji Ratu Rubia
Aji Ratu Surya Agung
Aji Ratu Soja
Aji Ratu Victoria Fabiola
Pua Menttek
Pua Basiah
Ratu Purnama
Aji Siti Jawiah
Keturunan
Detail
Aji Muhammad Yasin (Aji Pangeran Saputro)
Aji Ainuddin (Aji Pangeran Kesuma Adiningrat / Putra Mahkota, meninggal jauh sebelum Sultan Aji Muhammad Sulaiman turun tahta)
Aji Dabok (Sultan Aji Muhammad Alimuddin Al-adil)
Aji Amiddin (Aji Pangeran Mangkunegoro)
Aji Mustofa
Aji Hakim
Aji Amir Hasanuddin (Aji Pangeran Sosronegoro)
Aji Umar
Aji Mahligai (Aji Raden Aryo Sastro)
Aji Mahmud (Aji Raden Mangliwidjojo)
Aji Botoh (Aji Raden Atmodjosoepno)
Aji Pangeran Kerta Intan
dan 49 anak lainnya
AgamaIslam
Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan pengiringnya
Berkas:Sultansulaiman-kukar.gif
Sultan Aji Muhammad Sulaiman bersama putra mahkota dan para menteri kerajaan

Biografi

Lahir pada tanggal 8 Februari 1838, menggantikan ayahnya menjadi Sultan pada saat kematian ayahnya tanggal 23 Juli 1845. Memerintah di bawah sebuah Konsul sampai ia dewasa dan secara formal dimahkotai sebagai Sultan dengan kekuatan penuh di Tenggarong pada tanggal 19 Oktober 1850, dan disetujui oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 4 Januari 1851. Sultan Aji Muhammad Sulaiman dikenal arif dan juga tekun mengajarkan Islam, hingga tiap tahun menghajikan rakyatnya. Sepanjang pemerintahannya, aktif mengadakan hubungan dengan Kerajaan Mekkah dan juga sempat membangun pemondokan haji di Tanah Suci, yang kemudian dihibahkan kepada Kerajaan di sana. Sultan juga menempatkan para ulama sebagai penasehat kerajaan sepanjang pemerintahannya. Sultan Aji Muhammad Sulaiman meninggal di Tenggarong pada tanggal 2 Desember 1899, dan dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong.[1]

Pemerintahan

Pada tahun 1850, Sultan Aji Muhammad Sulaiman memegang tampuk kepemimpinan Kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura. Pada tahun 1853, pemerintah Hindia Belanda menempatkan J. Zwager sebagai Assisten Residen di Samarinda. Saat itu kekuatan politik dan ekonomi masih berada dalam genggaman Sultan A.M. Sulaiman (1850-1899). Dalam tahun 1853 penduduk Kesultanan Kutai 100.000 jiwa.[3] Tahun 1855, Kesultanan Kutai termasuk sebagai bagian dari de zuid- en oosterafdeeling van Borneo.[4] Pada tahun 1863, kerajaan Kutai Kartanegara kembali mengadakan perjanjian dengan Belanda. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi bagian dari Pemerintahan Hindia Belanda.

 
Keraton Kesultanan pada masa Sultan Alimuddin.

Tahun 1888, pertambangan batubara pertama di Kutai dibuka di Batu Panggal oleh insinyur tambang asal Belanda, J.H. Menten. Menten juga meletakkan dasar bagi eksploitasi minyak pertama di wilayah Kutai. Kemakmuran wilayah Kutai pun tampak semakin nyata sehingga membuat Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi sangat terkenal pada masa itu. Royalti atas pengeksloitasian sumber daya alam di Kutai diberikan kepada Sultan Sulaiman

Istri

  1. KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Adji Ratu Sarifah Anak dari Sultan Al Habib Mahmudsyah Alam Dari Negeri Sembilan, dimakamkan di pemakaman Kerajaan di Tenggarong
  2. KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Adji Ratu Shalbiah (meninggal pada 30 Oktober 1860, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong).
  3. KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Liku Adji Ratu Surya Agung anak dari Adji Pangeran Kertajaya, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong
  4. KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahtur Adji Ratu Rubia / Pengiran Anak Bunga Seroja gelar Adji Ratu Agung (meninggal sebelum 1888). Anak dari Sultan Muhammad Tajuddin I / Sultan Datok Sri Begawan dari Brunei Darussalam, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong
  5. Paduka YM Selir Sang Nata Aji Soja Binti Aji Raga gelar Aji Pangeran Sri Bangun II Bin Aji Amjah Mas Aria gelar Aji Pangeran Sri Bangun I Bin Sultan Aji Muhammad Idris gelar Adji Ratu Rebaya Agung [Saja] (meninggal pada 7 September 1861, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong )
  6. YM Selir Sang Nata Wilyem Victoria Fabyola anak dari Raja Lord-Wick Napoleon dari Belanda
  7. YM Selir Sang Nata Purnama Binti Haji Mustafa Bin Pendaik Bin Nala Perana Bin Nala Mayang Bin Nala Marta keturunan Maharaja Dermastiya (Maharaja Kutai Mulawarman di Martapura Muara Kaman). Keturunan dari Muara Kaman
  8. YM Selir Sang Nata Aji Siti Jawiah anak dari Sultan Ibrahim Khaliluddin bin Pangeran Suriya Nata Negara. Pernikahan Sebelum 1857. Sultan Pasir
  9. 38 Gundik lainnya termasuk diantaranya adalah:
    1. YM Gundik Aji Pua Menttek Binti Andri Guru Perani
    2. YM Gundik Aji Pua Basiah Binti Andri Guru Perani
    3. YM Gundik Aji Dayang Suking.
    4. YM Gundik Aji Dayang Lainaly (meninggal pada 9 November 1866, dimakamkan di Tenggarong).
    5. YM Gundik Aji Puwa Betta Jauzat (meninggal pada 7 Maret 1877, dimakamkan di Tenggarong).[1]
    6. YM Gundik Aji Dayang Kamat

Keturunan

Sultan memiliki keturunan 33 orang anak dan 170 orang cucu, termasuk 18 anak laki-laki dan 15 anak perempuan.

Anak Laki-Laki

  1. Adji Muhammad Yasin Gelar Adji Pangeran Saputra. Kadang dipanggil Panglima Besar dan Menteri Negara. (anak dari Adji Ratu Shalbiah)
  2. Adji Ainuddin glr. Adji Pangeran Kesuma Adiningrat (Putra Mahkota/Kakak Kandung dari Sultan Adji Muhammad Alimuddin, meninggal jauh sebelum Sultan Aji Sulaiman turun takhta, Bapak dari Adji Pangeran Ratu IV dan Adji Raden Ario Joyo Boyo pada saat Sultan Adji Muhammad Parikesit memegang Takhta) Anak dari Adji Ratu Rubia. Menikah dengan Adji Teki atau Adji Kumala Binti Adji Pangeran Hadi Menggala mempunyai keturunan :
    1. Adji Jamin
    2. Adji Abdul Hamid Gelar Adji Pangeran Ratu IV
    3. Adji Noerdin Gelar Adji Raden Ario Joyo Boyo
    4. Adji Zainuddin Gelar Adji Pangeran Perdana Kesuma
  3. Adji Muhammad Azim Ud-din gelar Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat ,yang menggantikan sebagai Sultan Aji Muhammad Alimuddin, Sultan Kutai Karta Negara (anak dari Adji Ratu Rubia). Mempunyai keturunan diantaranya :
    1. Menikah dengan YM Seri Paduka Baginda Permaisuri Adji Ratu Limah Binti Adji Pangeran Mangkunegara Bin Adji Pangeran Moh Siddiq berputra-putri :
      1. Adji Meleng Gelar Adji Pangeran Kesuma Adiningrat
      2. Adji Kaget Atau Adji Geger Gelar Sultan Adji Muhammad Parikesit
    2. Menikah dengan Adji Putri Anum Adiningrat Binti Adji Indra Gelar Adji Pangeran Ratu Tuha I Bin Sultan Adji Muhammad Salehuddin I berputra Adji Pungge.
    3. Menikah dengan Dayang Gibek Berputra:
      1. Adji Illy Yasin Gelar Adji Pangeran Sumantri I
      2. Adji Mariam
    4. Menikah dengan Dayang Betje berputra-putri :
      1. Adji Machmud Gelar Adji Pangeran Sosronegoro II
      2. Adji Baduyah Atau Adji Beduj Gelar Adji Raden Anggorosari
    5. Menikah dengan Dayang Ebek berputra :
      1. Adji Addin Gelar Adji Pangeran Temenggung Pranoto. (Gubernur Pertama Provinsi Kalimantan Timur).
    6. Menikah dengan Dayang Sulu berputra :
      1. Adji Uddin Gelar Adji Pangeran Kertanegara I
    7. Menikah dengan Dayang Redaj berputri :
      1. Adji Sanggo Gelar Adji Raden Retnowati
      2. Adji Dudje Gelar Adji Raden Siti Sundari
    8. Menikah dengan Dayang Tjekki berputri :
      1. Adji Aisyah Atau Adji Lobak Sarbiah Gelar Adji Raden Lesminingpuri
    9. Menikah dengan Dayang Sangko berputri :
      1. Adji Ndoro Gelar Adji Raden Siti Sendoro
    10. Menikah dengan Dayang Rekiyah berputri :
      1. Adji Mudjenah
      2. Adji Saidah Gelar Adji Raden Djuwito Utomo Putro
    11. Menikah dengan Dayang Minot berputri : 1. Adji Masiah Gelar Adji Raden Sinto Putro
  4. Aji Amiddin, Pangeran Mangku Negara. lahir di Tenggarong, 1858. Anak dari Adji Ratu Soja, Sebelumnya bergelar Pangeran Sasra Negara. Menteri Negara 1902-1910, Perdana Menteri pada 1910-1911. Dianugerahi gelar Pangeran Mangku Negara pada 1910. Wali dari keponakannya dari tanggal 26 September 1911. Menghadiri pelantikan Ratu Wilhelmina dari Belanda, di Amsterdam, 1898. Menerima: Knt. of the Order of the Netherlands Lion, dan Officer of the Order of Orange-Nassau (14 September 1920). Menikah di Surabaya pada tahun 1874, dengan puteri tertua Raden Adipati Panji Chakra Negara, Bupati Surabaya.[1]
    1. Menikah dengan Dayang Hamidah berputri :
      1. Adji Aluyah gelar Adji Raden Condrowinangun
      2. Adji Ainah gelar Adji Raden Sri Utoro Ningrat
    2. Menikah dengan Pua Kemala berputri :
      1. Adji Juyah
      2. Adji Fatimah
      3. Adji Gaibah
    3. Menikah dengan Aji Senduru berputra-putri :
      1. Adji Hasiah / Adji Asiah
      2. Adji Eko gelar Adji Raden Asmoro
    4. Menikah dengan YM Dayang Mengke Binti Ki Mas Jaya Perana Sukma Bin Ki Mas Jaya Perana berputri :
      1. Adji Rugaiyah Gelar Adji Raden Purwati Dewi Mulya Ningrat
      2. Adji Saniah / Adji Seniah
    5. Menikah dengan Dayang Sokeng berputra-putri
      1. Adji Bahariah Gelar Adji Ratu Praboeningrat
      2. Adji Senuddin Gelar Adji Raden Ario Amidjoyo
    6. Menikah dengan YM Adji Baiduri binti Adji Pangeran Dipati Bin Sultan Adji Muhammad Salehuddin I berputra-putri :
      1. Adji Katung
      2. Adji Aminah
      3. Adji Umar
    7. Menikah dengan Dayang Hadijah berputra-putri :
      1. Adji Achmad
      2. Adji Hamdiah
    8. Menikah dengan Dayang Kamsah berputri :
      1. Adji Hasanah
    9. Menikah dengan Adji Lutung / Adji Siti Hadu berputri :
      1. Adji Samsiah
      2. Adji Salmiah
    10. Menikah dengan YM Aji Raden Dayang Aspiah berputra :
      1. Adji Dungkang Gelar Adji Raden Mambang Misrah
    11. Menikah dengan Hj. Aji Sapiah berputra :
      1. Adji Abdullah Gelar Adji Pangeran Ario Projo
      2. Adji Badaruddin Gelar Adji Pangeran Atmo Gondo Wijoyo
      3. Adji Hasanuddin Gelar Adji Pangeran Atmo Kesumo
    12. Menikah dengan Dayang Paton atau Dayang Toton berputri :
      1. Adji Muke
    13. Menikah dengan Dayang Dohoy berputra :
      1. Adji Abdul Fakar Gelar Adji Raden Atmo Yudo
    14. Menikah dengan Dayang Idah berputri :
      1. Adji Katiah
    15. Menikah dengan Dayang Kelasi berputri :
      1. Adji Askiah
    16. Menikah dengan Adji Raden Ajeng Pandan Habibah berputri :
      1. Adji Ateng
    17. Menikah dengan Dayang Rasidah : Tidak Diketahui
  5. Adji Mahligai glr. Adji Raden Aryo Sostro menjadi Hoofd Comisaries B.P.M. NV. Balikpapan.
    1. Menikah dengan Dayang Sa'adah berputra :
      1. Adji Bambang Baharuddin Atau Adji Bambang Bo'oi
      2. Adji Bambang Baharullah
      3. Adji Bambang Bahron
    2. Menikah dengan Dayang Bijah berputra-putri :
      1. Adji Bambang Abu Bakar
      2. Adji Bambang Ali
      3. Hj. Adji Fatimah gelar Hj. Adji Raden
      4. Adji Fitri
    3. Menikah dengan Dayang Ni'mah berputra-putri :
      1. Adji Bambang Umar
      2. Adji Bambang Usman
      3. Adji Bambang Abdullah Sani
      4. Adji Badariah
      5. Adji Umriyah Atau Adji Yot
      6. Adji Arbiyah Atau Adji Enjong
    4. Menikah dengan Dayang Halimah berputra-putri :
      1. Adji Bambang Hasnan Atau Adji Bambang Senang
      2. Adji Jubaidah
    5. Menikah dengan Dayang Munah berputri :
      1. Adji Jasmani Atau Adji Naning
      2. Adji Bariah
  6. Adji Mahmoed glr. Adji Raden Mangliwidjojo mendjadi Hoofd Kartiker van Sultant Koetei di Negeri Belanda.
    1. Menikah dengan Encek Dayang Hijerah berputra-putri :
      1. Adji Bambanh Ebon Atau Adji Bambang Suibon
      2. Adji Bambang Chattab
      3. Adji Bambang Piet
      4. Adji Aminah
      5. Adji Ainah
      6. Adji Nelly
      7. Adji Anni
  7. Adji Botoh glr. Adji Raden Atmodjosoepno mendjadi Menteri Keradjaan Oeroesan Kemakmoeran Koetei.
    1. Menikah dengan Encek Dayang Kiyah berputra-putri :
      1. Adji Bambang Harun
      2. Adji Bambang Askar
      3. Adji Bainah
    2. Menikah dengan Dayang Jamaiah berputra :
      1. Adji Bambang Hasnan
    3. Menikah dengan Adji Dayang Janah berputra :
      1. Adji Bambang Daman
      2. Adji Bambang Muhammad Din Gelar Adji Bambang Din Kambek
    4. Menikah dengan Dayang Gindah berputra-putri :
      1. Adji Bambang Bahsan Gelar Adji Bambang Ocon
      2. Adji Kurnain
      3. Adji Hidayat
      4. Adji Hasiah
    5. Menikah dengan Aloh Acil berputra-putri:
      1. Adji Badaruddin
      2. Adji Nonsi
    6. Menikah dengan Dayang Uki berputra :
      1. Adji Ferdinan
  8. Adji Djamal Aryo Kelono glr. Adji Raden Aryo Kelono Menjadi Menteri Perdagangan Dan Luar Negeri Keradjaan Koetei.
    1. Menikah dengan Adji Fatimah Atau Adji Tuke berputra-putri :
      1. Adji Kamaluddin
      2. Adji Ukah
    2. Menikah dengan Gusti Juchrah Achmad berputra-putri :
      1. Adji Bambang Abdulrachman
      2. Adji Zainab
      3. Adji Zaitun
  9. Adji Dedul / H. Aji Mustafa gelar Adji Raden Condro Prawiro I
    1. Menikah dengan Encek Dayu berputri :
      1. Adji Pitah
    2. Menikah dengan Dayang Munah berputri:
      1. Adji Rahmah
  10. Adji Hakim gelar Adji Raden Ario Noto Wijoyo I mempunyai keturunan diantaranya :
    1. Menikah dengan Adji Rahmah Binti Adji Raden Mas Cilik berputra-putri :
      1. Adji Musa Hakim gelar Adji Raden Noto Wijoyo Ii
      2. Adji Daud Hakim gelar Adji Raden Noto Wiryo
      3. Adji Bambang Hakim
      4. Adji Fatimah Hakim
    2. Menikah dengan Dayang berputri :
      1. Adji Hamiah Hakim
  11. Adji Al Haji Hasanuddin gelar Adji Pangeran Sosro Negoro I mempunyai keturunan diantaranya :
    1. Menikah dengan Aji Radiah (Kampung Jawa) berputra-putri :
      1. Adji Bambang Sulaiman Hasan
      2. Adji Nurul Hasan
  12. Adji Ranggong / Adji Haji Umar gelar Aji Raden Prawiro II beristerikan Aji Jawiyah mempunyai 1 orany anak :
    1. Adji Bambang Ismail Gelar Adji Bambang Gondo Wijoyo
  13. Adji Lendahur gelar Adji Raden Ario Menggolo menikah dengan Dayang Seripah Dangu berputra-putri :
    1. Adji Embegeg
    2. Adji Raden Ario Nenggolo
    3. Adji Abu Bakar Atau Adji Bako'
  14. Adji Roes gelar Adji Pangeran Ario Wiyoto mempunyai keturunan diantaranya :
    1. Menikah dengan Dayang Kiok Gelar Raden Sri Putro berputra-putri :
      1. Adji Bambang Abdullah gelar Adji Raden Wijoyo
      2. Adji Hasan gelar Adji Raden Hasan
      3. Adji Saidah
    2. Menikah dengan Dayang Hadijah berputra-putri :
      1. Hj. Adji Nurhasanah
      2. Adji Usman Gelar Adji Raden Usman
  15. Adji Chalil gelar Adji Raden Manggiiawan : Tidak Ada Keturunan
  16. Adji Semen : Tidak Ada Keturunan
  17. Adji Umar Amiah gelar Adji Raden Djokolati mempunyai keturunan diantaranya :
    1. Menikah dengan Adji Jaleha Atau Adji Atung berputra-putri :
      1. H. Adji Musa Gelar H. Adji Raden Djoko Prawiro
      2. Adji Maimanah
    2. Menikah dengan Dayang Ute' berputri :
      1. Adji Kamariah
    3. Menikah dengan Dayang Munah Atau Dayang Calu berputri :
      1. Hj. Adji Maisarah Gelar Hj. Adji Raden Puspo Kusumo. Salah Satu Isteri Adji Pangeran Temenggung Pranoto (Gubernur Pertama Provinsi Kalimantan Timur)
  18. Adji Kemala gelar Adji Pangeran Kerta Intan wafat tahun 1933 dimakamkan di kota Balikpapan

Anak Perempuan

  1. Adji Leilasari bersuamikan Raden Kertonegoro Bin Encek Achmad Gelar Pangeran Temenggung. Tidak ada keturunan.
  2. Adji Poke bersuamikan Adji Bahsan Atau Adji Bocon Gelae Adji Pangeran Ratu Tuha III berputra-putri :
    1. Adji Jalal Gelar Adji Raden Padmo Negoro
    2. Adji Kader Gelar Adji Raden Ario Amiseno
    3. Adji Raden Muhammad Saleh
    4. Adji Non
    5. Adji Aini
  3. Adji Nasibah Gelar Adji Gde Adiningrat Permaisuri Sultan Aji Muhammad Siradjoeddin Dari Gunung Tabur : Tidak Mempunyai Keturunan.
  4. Adji Tawe bersuamikan Adji Mas Badaruddin Tidak Ada Keturunan.
  5. Adji Aniah / Adji Raden Wasito Putro Winatan bersuamikan Adji Muhammad Ali Gelar Adji Pangeran Prawiro berputra-putri :
    1. Adji Ishak Gelar Adji Raden Amangkuri
    2. Adji Ja'kub Gelar Adji Bambang Kulo
    3. Adji Isbad Gelar H. Adji Bambang Muhammad Sidik
    4. Adji Bambang Ibrahim
    5. Adji Bambang Muhammad Gelar Adji Bambang Mamat
    6. Adji Kader Gelar Adji Raden Prawiro
    7. H. Adji Afloes Gelar H. Adji Pangeran Afloes
    8. Adji Jubaidah Atau Adji Jubai
    9. Adji Napsiah Atau Adji Naisi
    10. Adji Aisah Din
  6. Adji Legiah bersuamikan Adji Teba' Gelar Adji Raden Ario Teba' berputra :
    1. Adji Bambang Gege
  7. Adji Rauf / Adji Raden Rauf bersuamikan Adji Dadal Gelar Adji Raden Kusuma berputra-putri:
    1. Adji Upe' gelar Adji Bambang Kusuma
    2. Adji Askiah
  8. Adji Godang bersuamikan Sayid Abdulrachman Bin Hamid Baraqbah Gelar Raden Syarief Nilo Perbongso berputra-putri :
    1. Adji Abdullah Atau Adji Doleng Gelar Adji Bambang Amungkoro
    2. Adji Ja'far Gelar Adji Raden Syarief Ja'far
    3. Adji Achmad Gelar Adji Raden Syarief Nilo
    4. Adji Bambang Hasyim
    5. Adji Bambang Hamid
    6. Adji Syarifah Alawiyah Atau Adji Syarifah Luyah
    7. Adji Mariam
    8. Adji Syarifah Gone
    9. Adji Syarifah Sehah
  9. Adji Gedong : Tidak Ada Keturunan
  10. Adji Gedah bersuamikan Adji Raden Kancong Bin Adji Encong Bin Adji Pangeran Mangkubumi (Bugis) : Tidak Ada Keturunan
  11. Adji Radiah bersuamikan Sayyid Sagaf Bin Sayyid Hamid Baraqbah Gelar Raden Sukma berputra-putri :
    1. Adji Abdul Rachman Atau Adji Kudo gelar Adji Raden Sukma
    2. Adji Siffah
    3. Adji Amanah atau Adji Monot
  12. Adji Maimunnah bersuamikan Adji Ibrahim Gelar Adji Raden Ario Witi berputra-putri :
    1. Adji Bambang Hosen
    2. Adji Bambang Hasan
    3. Adji Achmad Atau Adji Momot
    4. Adji Tukah
    5. Adji Geduk
    6. Adji Jamaliah Atau Adji Gomong
    7. Adji Jaliah Atau Adji Cipo Atau Adji Doyong
  13. Adji Tupe / Adji Hj. Saleha : Tidak Ada Keturunan
  14. Adji Genggam bersuamikan Ukai Achmad Mufti Di Kutai Asal Sambas Kalimantan Barat Berputra-putri :
    1. H. Adji Zakaria
    2. H. Adji Bambang Usman
    3. Adji Saidah
  15. Adji Siti / Adji Raden Siti Indra Mulia Sadewi bersuamikan Adji Bambang Hosen Baraqabah berputra-putri :
    1. Adji Bambang Sayid Saleh
    2. H. Adji Raden Sayid Muhammad
    3. Adji Syarifah Sapiah
    4. Adji Syarifah Esah Atau Adji Syarifah Aisyah

Penghargaan

Penghargaan yang diterima oleh Sultan adalah:

  • Commander of the Order of Orange Nassau (1898),
  • Knight of the Order of the Netherlands Lion (12.5.1874),
  • the Gold Medal for Civil Merit (1864).[1]

Referensi

Didahului oleh:
Aji Muhammad Salehuddin
Sultan Kutai Kartanegara
1845—1899
Diteruskan oleh:
Aji Muhammad Alimuddin