Asrizal Nur (lahir di Pekanbaru, Riau, 16 November 1969; umur 52 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia terkenal lewat puisi-puisi yang ditulis dan dibacakan dengan ciri khas musik dan drama.

Bibliografi

  • Sang yang Hitam (1992)
  • Umar Bin Khattab (1992)
  • Merambah Belantara Naga (1993)

Peran danKiprah

Selain menulis dan membaca puisi, Asrizal Nur aktif di berbagai kegiatan. Suatu ketika, dengan menunggang Kuda (judul puisi Asrizal Nur), dia bertolak ke Jakarta pada tahun 1995 meninggalkan Pekanbaru, Riau. Sebuah asa merecup-recup di hatinya. Sebab, bekal ilmu seni budaya melayu yang ditimba sejak tahun 1990, hendak dipahat di ibu kota.

Sesampai di Jakarta, dia tak ke lain hati. Dalam berbagai kegiatan budaya yang diikuti dan digelar dibungkusnya dengan kemelayuannya hingga akhirnya pada tahun 2000 Asrizal Nur mewakili Indonesia acara budaya tingkat Asia Tenggara (ILO) di Swiss. Tak berhenti di situ, di tahun yang sama ia menampilkan seniman Riau secara kolektif di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tapak berikut pada tahun 2000 juga, Asrizal kembali merasuk pikiran Jakarta dengan budaya Melayu dengan Gong Melayu I se-Asia Tenggara.

Tidak puas dengan kegiatan itu, Asrizal Nur kembali membawa wajah melayu Riau ke Jakarta dengan menggelar Festival Kesenian Riau TIM pada tahun 2002. Tahun 2004, Asrizal Nur membawa tim kesenian Bengkalis untuk tampil keliling Eropa. Di tahun berikutnya, menampilkan pembacaan puisi tunggal Rida K. Liamsi di TIM. Ditahun 2006, ia menggelar Festival Sastra Negeri Kata-kata dan menyelengara jalan bersama penyair dengan bupati dan wali kota melayu se-Indonesia.[1]

Penghargaan

  • Anugerah Sagang 2007 untuk kategori seniman/budayawan serantau[1]

Daftar Rujukan

  • Dunia Perpanggungan Puisi (Gaksa Enterprise, 2019)
  1. ^ a b Nurhazizah, Ulfah (5 Oktober 2015). "Asrizal Nur". m2indonesia.com. Diakses tanggal 18 Agustus 2021.